Categories
Bahasa & Sastra

7 Unsur Intrinsik Novel ini Wajib Kamu Pahami Jika Ingin Menjadi Novelis

Novel adalah salah satu jenis karya sastra yang paling banyak diminati oleh masyarakat, sehingga menjadikan novel komoditas jenis buku yang paling banyak memiliki penggemar.

Dalam sebuah novel terdapat banyak sekali unsur yang menjadikannya sebagai sebuah karya terstruktur, entah itu unsur intrinsik novel maupun unsur ekstrinsik novel.

Nah, pada kesempatan ini marilah kita akan fokus mengupas mengenai unsur intrinsik novel.


Unsur Intrinsik Novel


baabun.com

Ada 8 unsur intrinsik novel yang secara umum sama juga dengan unsur intrinsik cerpen.

Beberapa sumber menyebutkan ada 7 unsur intrinsik (tokoh dan penokohan digabung jadi satu) serta ada juga yang hanya menyebutkan 5 unsur saja (tanpa sudut pandang dan gaya bahasa).

Unsur intrinsik novel terdiri dari beberapa sub.

Diantaranya adalah tema, tokoh dan penokohan, alur, gaya bahasa, pengaturan atau latar cerita, sudut pandang dan juga amanat.

Berikut adalah unsur intrinsik novel dan penjelasannya :

1. Tema

Unsur intrinsik novel yang merupakan pokok permasalahan yang digunakan untuk menyusun cerita dalam novel.

Tema dalam novel adalah gagasan utama yang menjiwai seluruh cerita novel. Tema pun melandasi dan melatarbelakangi cerita novel secara keseluruhan.

2. Tokoh dan Penokohan

Unsur ini merupakan pemberian karakter atau watak pada setiap tokoh dalam novel. Tokoh adalah pemeran atau seseorang yang menjadi pelaku dalam cerita novel.

Penokohan adalah penggambaran mengenai tokoh cerita.

Tokoh dan penokohan berbeda, jika tokoh adalah pelaku atau karakter dalam novel, maka penokohan adalah cara menggambarkan watak dari tokoh-tokoh tersebut.

3. Alur

tokopedia.com

Alur merupakan unsur intrinsik novel yang berupa rentetan peristiwa dari jalannya novel. Ada beberapa tahapan-tahapan alur atau plot cerita diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Pengenalan/ Eksposisi, dimana pada tahap perkenalan ini penulis akan memperkenalkan tokoh-tokoh yang ada dalam novel.

b. Pertentangan/ Konflik, dimana tahap ini biasanya tokoh utama mulai mengalami konflik dengan tokoh lain, diri sendiri atau dengan yang lain.

c. Pertumbuhan/ Penanjakan, dimana tahap ini biasanya konflik akan semakin melebar dan terjadi beberapa pertentangan antar tokoh.

d. Klimaks/ Puncak Ketegangan, dimana tahap ini terjadi ketegangan masalah yang memuncak sehingga memunculkan kejutan atau hal-hal yang tidak diduga pembaca.

e. Antiklimaks, dimana tahap ini ketegangan akan mulai mereda dan mulai muncul solusi penyelesaian dari masalah yang terjadi.

f. Akhir/ Ending, dimana tahapan ini terjadi penyelesaian konflik dan menandai berakhirnya cerita, bisa berakhir bahagia (happy ending) atau berakhir sedih (sad ending).

Berdasarkan urutan kronologinya, ada beberapa macam-macam alur cerita seperti alur maju, alur mundur, atau alur campuran sebagai berikut:

  • Progresif atau alur maju, yaitu alur cerita yang bergerak maju dimulai dari awal sampai akhir sesuai kronologi waktu.
  • Regresif atau alur mundur, yaitu alur cerita yang bergerak mundur dimulai dari akhir penyelesaian cerita lalu kembali ke awal perkenalan, biasa dikenal dengan istilah kilas balik atau flashback.
  • Alur campuran yaitu perpaduan antara alur maju dan alur mundur dalam satu cerita.

4. Gaya Bahasa

Unsur intrinsik novel yang lain adalah gaya bahasa. Gaya bahasa ini menjadi salah satu alat pengarang untuk dapat menjelaskan tentang cerita dalam sebuah novel.

Gaya bahasa dalam novel adalah ciri khas pemilihan kata dan bahasa yang digunakan oleh penulis.

5. Latar

swara.tunaiku.com

Latar merupakan unsur intrinsik novel berupa penggambaran dari suatu pertemuan.

Pengertian latar adalah hal-hal yang berkaitan dengan tempat, waktu dan suasana saat berlangsungnya cerita.

Ada 3 jenis latar/ setting yang utama yakni latar tempat, latar waktu, dan latar suasana seperti yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Latar tempat yaitu menjelaskan dimana peristiwa dalam novel terjadi, misalnya di rumah, di sekolah, di kota, di jalan dan sebagainya.

b. Latar waktu yaitu menjelaskan kapan peristiwa dalam novel terjadi, misalnya saat pagi hari, malam hari, kemarin, keesokan harinya dan sebagainya.

c. Latar suasana yaitu menjelaskan bagaimana gambaran suasana saat peristiwa dalam novel terjadi, bisa berkaitan dengan perasaan tokoh juga, misalnya suasana ramai, suasana tegang, suasana sedih dan sebagainya.

6. Sudut Pandang

Unsur intrinsik novel sudut pandang atau point of view adalah cara penempatan diri dari pengarang dalam melihat kejadian pada cerita.

Secara umum ada 2 jenis sudut pandang dalam novel yakni sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga sebagai berikut.

a. Sudut pandang orang pertama yaitu cara pengarang menyampaikan cerita sebagai orang pertama. Ciri-cirinya adalah menggunakan kata ganti orang pertama seperti aku, kami, dan sebagainya.

b. Sudut pandang orang ketiga cara pengarang menyampaikan cerita sebagai orang ketiga. Ciri-cirinya adalah menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, mereka dan sebagainya.

7. Amanat

Unsur intrinsik novel amanat merupakan pesan yang dapat disampaikan dari cerita ke dalam sebuah novel. Amanat bisa disampaikan secara tersurat atau langsung serta secara tersirat atau tidak langsung.

Amanat menjadi unsur unsur penting dalam sebuah karya sastra. Hal ini membuat novel tidak hanya berisi hiburan saja, tapi ada hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik oleh pembaca.


Demikian artikel mengenai unsur intrinsik novel yang telah kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat. Salam!

Originally posted 2020-12-25 11:15:08.

Categories
Bahasa & Sastra

Unsur Ekstrinsik Novel Beserta Penjelasannya

Unsur ekstrinsik novel adalah komponen pembentuk novel yang berasal dari luar.

Artinya unsur ini merupakan faktor eksternal yang akan berpengaruh selama proses penciptaan sebuah novel.

Novel sendiri didefinisikan sebagai karangan prosa yang panjang dan mengandung serangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Dalam novel juga ditonjolkan watak dan sifat setiap pelaku atau tokoh.

Membaca novel bagi sebagian orang adalah healing tersendiri. Lewat novel kita seolah-olah memasuki dunia baru dengan segala kisah dan konflik di dalamnya.

Ada yang menyajikan kisah sedih berurai air mata ada pula kisah yang dikemas dengan ringan dan membawa tawa.


Unsur Ekstrinsik Novel


brankaspedia.com

Layaknya sebuah lagu, novel juga memiliki genrenya masing-masing.

Setiap orang memiliki pilihan genrenya dalam melepas lelah setelah beraktivitas seharian dengan membaca.

Tentu hal ini hanya berlaku bagi menjadikan membaca sebagai hobi.

Bagi mereka yang tidak terlalu suka membaca, maka sama saja akan menambah penat bukannya merefresh otak.

Terciptanya sebuah novel yang berbobot dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik sendiri merupakan segala faktor yang berasa dari dalam novel itu sendiri mulai dari tema, alur, tokoh, perwatakan, latar, gaya bahasa, dan lain sebagainya.

Sedangkan unsur ekstrinsik adalah segala faktor dari luar novel yang juga memiliki pengaruh penting. Beberapa yang penting di antaranya adalah sebagai berikut:

Latar Belakang Penulis

Disebut juga sebagai unsur biografi seperti daerah asal penulis, tempat tinggalnya, keluarganya, lingkungannya, latar belakang pendidikan, dan lain sebagainya.

Kesemua faktor tersebut terbukti sangat berpengaruh terhadap genre maupun gaya kepenulisan sebuah novel.

Kita ambil contoh karya-karya legendaris dari novelis ternama Buya Hamka.

Hampir dari keseluruhan novel beliau mengangkat tema budaya sebagai latar belakang cerita.

Salah satu karya beliau yang ternama adalah “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”.

Kisah yang disajikan adalah percintaan antara gadis Minang dengan lelaki “anak pisang” karena tak beribu orang Minang.

Percintaan kedua insan ini terbentur adat istiadat minang yang memegang prinsip Matriarki. Dimana Minang sendiri adalah negeri asal Buya Hamka dilahirkan dan dibesarkan.

Latar Belakang Masyarakat

Unsur ekstrinsik novel yang kedua ini berkaitan dengan latar atau kondisi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat saat novel dibuat.

Hal ini dapat kita lihat dengan membandingkan karya novel-novel lama dengan novel-novel terbaru.

Novel lama cenderung menggunakan gaya bahasa yang lebih baku dan sarat akan unsur sastra.

Sedangkan novel keluaran terbaru dikemas dengan bahasa yang lebih santai serta mengandung unsur modernisasi.

Hal ini dikarenakan pengaruh latar belakang masyarakat.

Begitu pula halnya tempat tinggal atau menetap penulis kala novel ditulis juga akan berpengaruh terhadap karya-karyanya.

Nilai-Nilai Kehidupan

Terbagi ke dalam tiga komponen yaitu nilai agama, nilai sosial, dan nilai budaya.

Ketiga hal tersebut erat kaitannya dengan nilai-nilai yang terkandung di kehidupan masyarakat.

Nilai agama erat kaitannya dengan keyakinan, akhlak maupun kepribadian seseorang entah itu baik maupun buruk.

Sementara nilai sosial berkaitan dengan norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat.

Adapun nilai budaya adalah adat istiadat yang menjadi aturan dan batasan dalam nilai kehidupan manusia.

Dalam budaya juga terdapat estetika dimana memiliki kaitan erat dengan keindahan sebuah karya seni dalam dunia sastra.

Contoh nyata dapat kita lihat pada novel ternama karangan Kang Abik yaitu “Ayat-Ayat Cinta”.

Novel terlaris ini sudah diangkat ke layar lebar karena ceritanya yang mampu menggugah banyak jiwa.

“Ayat-Ayat Cinta” adalah novel yang mengangkat nilai-nilai kehidupan masyarakat Mesir baik itu nilai agama, sosial, dan budaya.

Latar belakang Mesir dan segala isinya dapat kita selami lewat novel tersebut seolah-olah kita terbawa ke dalam indahnya malam di Alexandria.


Nah, itulah penjelasan singkat mengenai unsur ekstrinsik novel dan sekilas contohnya. Perlu diingat ketiga unsur di atas saling berkaitan satu dan yang lainnya.

Meski ditulis oleh pengarang yang sama namun setiap novel akan menghasilkan nuansa yang berbeda tergantung latar kepenulisannya.

Semoga bermanfaat dan Terimakasih.

Originally posted 2020-12-24 11:00:01.

Categories
Bahasa & Sastra

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Pada Cerpen

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen – Bagus tidaknya sebuah cerpen tidak terlepas dari unsur intrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhinya.

Unsur intrinsik yaitu segala faktor yang berasal dari dalam cerpen sedangkan ekstrinsik merupakan faktor yang berasal dari luar.

Cerpen sendiri merupakan singkatan dari Cerita Pendek. Didefinisikan sebagai jenis karya sastra yang disajikan dalam bentuk tulisan berisikan konflik singkat.

Biasanya dalam cerpen hanya dibahas satu permasalahan dan penyelesaiannya.

Aturan penulisan cerpen salah satunya adalah ceritanya bersifat fiksi, semua karakter dan tokoh tidak dibahas secara mendalam.

Isi cerpen sangat singkat, jelas, padat dengan jumlah kata biasanya tidak lebih dari 10.000 kata.


Unsur Intrinsik Cerpen


merdeka.com

Beberapa faktor di bawah ini secara langsung menjadi penentu bagus tidaknya sebuah cerpen:

Tema

Tema merupakan gagasan utama yang menjadi pondasi atau dasar terciptanya sebuah karya.

Bersifat sangat umum dan dalam pengertian luas masih bisa dikerucutkan menjadi berbagai topik.

Untuk memulai membuat cerpen seorang penulis harus menentukan tema sebagai langkah pertamanya.

Tokoh

Karakter yang terdapat dalam sebuah cerita kemudian ditentukan setelah memastikan tema utamanya.

Tokoh yang terlibat di dalam sebuah cerita terdiri dari tokoh utama dan pemeran pembantu.

Dalam cerpen penokohan tidak terlalu banyak karena ceritanya pun sangat singkat.

Setting/ Latar

Terdapat tiga jenis latar dalam sebuah kisah yaitu latar waktu, tempat, dan suasana. Di dalam cerpen menentukan setting atau latar cerita bukanlah hal yang sulit.

Selain karena konflik yang ada di dalam cerita tidak begitu rumit latar pada cerpen pun biasanya dibuat dalam satu lokasi dan waktu yang singkat.

Sudut Pandang

Unsur ini paling penting untuk diperhatikan karena menjadi faktor pengendali dalam sebuah cerita.

Sudut pandang adalah cara penulis menuturkan kisah apakah mampu menjelaskan kepada pembaca siapa tokoh utama dalam kisah tersebut.

Penulisan dalam sudut pandang mampu menempatkan pengarang atau pembaca untuk menjadi tokoh utama.

Tergantung bagaimana penulis menyajikan kisahnya lewat sudut pandang orang pertama, orang kedua, atau orang ketiga.

Alur atau Plot

Terdapat dua jenis alur dalam penulisan cerpen yaitu alur maju dan alur mundur.

Alur maju adalah gaya kepenulisan dengan mengikuti kronologi cerita sesuai urutan waktu.

Sedangkan alur mundur merupakan gaya kepenulisan dengan menggambarkan kisah secara tidak urut.

Biasanya kisah dengan gaya alur mundur lebih sulit dicerna namun sulit ditebak bagaimana akhir ceritanya.

Sehingga terkadang alur ini banyak dipilih oleh penulis untuk menghasilkan cerita yang penuh dengan tanda tanya.

Amanat

Amanat adalah pesan moral atau pesan positif lainnya yang dapat diambil dari sebuah kisah.

Hikmah yang terdapat di dalam cerpen biasanya tidak dituliskan secara langsung. Melainkan digambarkan lewat karakter dan watak tokoh utama.

Gaya Bahasa

Erat kaitannya dengan sudut pandang, gaya bahasa adalah faktor penting dalam menulis cerpen.

Karena penyajian bahasa yang menarik dan persuasif akan berpengaruh terhadap sudut penilaian setiap pembaca.


Unsur Ekstrinsik Cerpen


pintarnesia.com

Seperti halnya novel, unsur ekstrinsik cerpen juga terdiri dari tiga hal utama berikut ini:

Latar Belakang Penulis

Disebut juga sebagai unsur biografi seperti daerah asal penulis, tempat tinggalnya, keluarganya, lingkungannya, latar belakang pendidikan, dan lain sebagainya.

Kesemua faktor tersebut terbukti sangat berpengaruh terhadap genre maupun gaya kepenulisan sebuah cerpen.

Latar Belakang Masyarakat

Sedikit banyaknya lingkungan masyarakat ketika penulis membuat cerpen akan mempengaruhi alur cerita.

Misalnya penulis yang hidup di zaman peperangan akan mengekspresikan kisahnya lewat kondisi yang terjadi kala itu.

Nilai-Nilai Kehidupan

Terbagi ke dalam empat komponen yaitu nilai agama, nilai sosial, nilai moral, dan nilai budaya.

Keempat hal tersebut erat kaitannya dengan nilai-nilai yang terkandung di kehidupan masyarakat.

Sebuah cerita dapat dipengaruhi oleh keempat nilai tersebut terkait latar, penokohan, dan klimaks kisahnya.


Itulah bahasan singkat, padat, dan jelas mengenai unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen. Semoga dengan membaca tulisan ini dapat membangkitkan semangatmu untuk mulai menulis.

Originally posted 2020-12-24 07:00:32.

Categories
Ilmu Sosial

Unsur-Unsur Sejarah | Sebagai Pondasi Terbentuknya Sejarah Itu Sendiri

Unsur Unsur Sejarah – Istilah sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata “syajaratun (شَجَرَةٌ)” yang artinya pohon kayu. Dimana pohon kayu merepresentasikan pertumbuhan suatu peristiwa mulai dari awal mula terjadi (akar) hingga jejak yang ditinggalkan (buah).

Ibarat sebuah pohon, penyebab terbentuknya sebuah peristiwa tentu bermula dari adanya akar yang ditanam. Seiring pertumbuhannya menanamkan kejadian, meninggalkan cerita, dan menjadi pertanyaan di masa yang akan datang.

Jika dirunut maka akan menyajikan kisah yang sistematis terkait proses perubahan dan dinamika kehidupan akibat aktivitas manusia. Kita bisa hidup seperti ini di zaman kini tentu tak lepas dari sejarah yang pernah diukirkan para nenek moyang di masa lampau.


Unsur-Unsur Sejarah


Sejarah dapat terbentuk jika terdapat unsur-unsur yang mengisinya. Secara umum terdiri dari manusia, ruang, dan waktu. Peristiwa tertentu dapat terjadi jika ada manusia yang melakukannya. Sehingga tanpa adanya manusia, tentu tidak ada yang membuat perubahan atau pun kejadian.

Ruang dan waktu adalah unsur wajib setelah manusia. Dimana menjadi pelengkap informasi, dimana dan bagaimana suatu peristiwa dapat terbentuk. Agar lebih dapat dipahami simak ulasan singkat dan padat di bawah ini mengenai unsur-unsur sejarah.

1. Manusia

yuksinau.id

Unsur sejarah yang paling utama adalah manusia sebagai pelaku sejarah. Tanpa adanya manusia maka sejarah tak akan pernah terbentuk. Karena yang menjadi penyebab, pembuat, dan penikmat sejarah secara turun temurun adalah manusia itu sendiri.

Dalam peristiwa peran manusia sekaligus sebagai subjek dan objek. Sejarah itu ada karena adanya aktivitas manusia dalam ruang kehidupan yang membuat suatu perubahan, baik itu buruk dan baiknya.

Jika tidak ada unsur manusia tentu tidak akan terjadi berbagai aktivitas perubahan. Sehingga nantinya di masa mendatang tidak ada yang menceritakan dan menulis kembali tentang peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu.

2. Ruang

belajargiat.id

Ruang adalah saksi bisu dimana suatu peristiwa pernah terjadi secara nyata dan meninggalkan jejak sejarah. Tempat terjadinya sejarah dapat bersifat sempit atau luas. Bisa menunjuk pada sebuah lokasi spesifik seperti rumah, desa, medan perang, hingga sebuah negara.

Ruang adalah unsur yang memberikan pemahaman kepada manusia mengenai peristiwa sejarah secara riil. Detail kejadian dan peristiwa dapat ditinjau kembali di ruang tempat sejarah berlangsung. Biasanya banyak jejak peninggalan berupa benda, bangunan, atau bentuk tanda tertentu di sebuah lokasi.

Ruang membagi peristiwa sejarah ke dalam beberapa jenis yaitu sejarah lokal, sejarah daerah, sejarah nasional, sejarah benua, dan sejarah dunia. Semakin jauh batasan geografisnya makan semakin luas cakupan rentetan peristiwa yang dibahas.

3. Waktu

teks.co.id

Terjadinya sebuah peristiwa tentu terikat pada waktu dalam kurun periode tertentu. Artinya peristiwa tersebut terjadi dalam batasan waktu yang sistematis mulai dari awal hingga akhir.

Sebuah peristiwa sejarah tentu saja berisikan segala aktivitas manusia sebagai pelaku sejarah. Kaitannya dengan unsur waktu adalah bagaimana manusia memanfaatkan waktu tersebut untuk keberlangsungan hidup masing-masing.

Waktu terbagi menjadi tiga dimensi yaitu waktu yang lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Dimana sejarah pun disajikan secara sistematis berurutan sesuai dengan rangkaian peristiwa terjadinya. Dapat kita simpulkan waktu adalah unsur yang membentuk sejarah dalam kronologi tertentu.

4. Kausalitas

penaindo.com

Sebagai unsur tambahan kausalitas sebuah sejarah perlu disampaikan secara implisit tidak eksplisit. Hubungan sebab akibat peristiwa yang terjadi di masa lampau dan bagaimana menjawab segala pertanyaan itu di masa sekarang.

Mendeskripsikan peristiwa sejarah perlu dikaitkan dengan rangkaian pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana. Konsep ini menjadi bukti kuat segala pertanyaan terkait penyebab sebuah sejarah pernah terjadi atau tidak.


Nah, itulah elemen atau komponen-komponen yang menjadi pembentuk sejarah. Unsur-unsur tersebut harus nyata keberadaannya sebagai syarat terjadinya suatu peristiwa.

Baca Juga : Unsur-Unsur Negara

Originally posted 2020-10-19 10:00:08.

Categories
Ilmu Pendidikan

Unsur-Unsur Negara ini Wajib Kamu Pelajari sebagai Rakyat yang Baik

Unsur Unsur Negara – Menurut Aristoteles negara adalah persekutuan daripada keluarga dan desa guna memperoleh hidup sebaik-baiknya.

Sebuah negara dapat terbentuk karena sudah merdeka atau karena mampu mendirikan kedaulatan sendiri. Secara umum unsur-unsur negara ada empat yaitu memiliki rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat, serta mendapat pengakuan dari negara lain.

Sebuah wilayah tidak dapat dikatakan sebagai negara jika tidak ada penduduknya. Begitu pula sebaliknya sekumpulan penduduk yang membentuk kesatuan tertentu tidak bisa disebut negara jika tidak memiliki wilayah untuk bernaung. Keempat unsur di atas adalah syarat wajib agar sebuah negara dapat berdiri.


Unsur-Unsur Negara


Berkaca dari konflik wilayah yang menjadi bagian dari persoalan di Indonesia. Beberapa wilayah mencoba memisahkan diri untuk membentuk negara sendiri, salah satunya yaitu Timur-Timur. Nah, bagaimana penjelasan sebuah negara bisa disebut sah berdiri di kaki sendiri. simak ulasan berikut:

1. Penduduk/ Rakyat

nesabamedia.com

Rakyat adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama membentuk rumpun atau golongan tertentu yang hidup bermasyarakat dengan menjalani hak serta kewajiban tertentu. Mereka dapat saja berasal dari keturunan, kepercayaan, dan kulit yang berlainan.

Selama sekumpulan manusia tersebut, baik laki-laki maupun perempuan, selama terorganisasi dengan baik maka dapat dikatakan sebagai masyarakat. Rakyat disatukan biasanya atas dasar kesamaan ciri jasmaniah maupun kebudayaan.

Ciri jasmaniah diantaranya adalah warna kulit, rambut, bentuk muka, perawakan, dan lain sebagainya. Sementara ciri kebudayaan ditandai dengan persamaan bahasa, adat istiadat, kebiasaan, hingga keyakinan atau agama.

Rakyat di suatu negara biasanya juga memiliki dasar kesatuan politik yang sama. Sehingga mereka berkumpul membentuk kumpulan dan mengatur tatanan di suatu wilayah.

2. Wilayah

kompas.com

Wilayah adalah lokasi fisik yang menjadi daerah teritorial rakyat terdiri dari daratan, perairan, dan udara. Sederhananya untuk membentuk sebuah negara maka diperlukan luasan wilayah tertentu sebagai tempat tinggal rakyat.

Wilayah ini memiliki cakupan kekuasaan dan secara geografis memiliki batasan baik di darat, air, dan udara dengan negara lain. Batasan wilayah dibuat berdasarkan keputusan politik hasil negosiasi internasional antar negara di dunia.

Sebagai penanda untuk batasan biasanya menggunakan macam-macam benda. Mulai dari tembok raksasa, garis panjang, kawat berduri, hingga benda sederhana seperti batok kayu. Begitu juga di laut dan udara dibagi menjadi zona-zona tertentu sesuai kesepakatan bersama.

3. Pemerintah yang Berdaulat

muttaqin.id

Pemerintah adalah lembaga legislatif yang bertugas membentuk undang-udang beserta jajarannya. Sebagai keseluruhan lembaga negara, dimana di Indonesia pemerintah tak hanya berfungsi sebagai lembaga legislatif namun sekaligus sebagai lembaga eksekutif dan yudikatif.

Artinya pemerintah bertugas menyusun aturan, menegakkan hukum, serta mengayomi dan mengatur kehidupan masyarakat dengan baik dan sejahtera. Pemerintah yang berdaulat artinya memiliki kebebasan mengatur rakyatnya tanpa dipengaruhi kekuasaan negara lain.

4. Pengakuan dari Negara Lain

selembar.com

Inilah yang diperjuangkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta di masa-masa awal kepemimpinan mereka. mendapatkan pengakuan dari negara lain adalah sebagian dari syarat untuk menjadi negara merdeka yang berdikari.

Bung Karno pernah berpesan “perjuanganku lebih mudah melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri”. Berbagai pengkhianatan yang pernah dialami tak menciutkan hati Bung Karno untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang diakui dunia.

Pengakuan dari negara lain merupakan unsur deklaratif yang mutlak adanya. Diakui oleh negara lain berarti mendapatkan posisi di mata organisasi dunia, yakni Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai negara yang berdaulat dan memiliki sistem pemerintahan sendiri.

Kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain

Sebagai unsur tambahan, syarat sebuah negara selain mendapatkan pengakuan dari negara lain juga harus mampu mengadakan hubungan dengan negara lain. Sederhananya kita sebagai anak manusia tentu tidak bisa hidup sendiri di muka bumi ini, butuh berkawan dan bersosialisasi.

Begitu juga sebuah negara, tidak akan bisa menjalankan roda perekonomian jika tidak mampu menjalin hubungan yang baik dengan negara lainnya.

Baca Juga : Unsur-Unsur Seni Rupa

Keyword: unsur-unsur negara

Originally posted 2020-10-19 09:00:32.