Categories
Ilmu Alam

3 Alat Ukur Waktu yang Sering Dipakai Di Kehidupan Sehari-hari

Alat ukur waktu mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Mulai dari jam, stopwatch, hingga kalender sudah sering kita pakai dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu karena waktu sangatlah berharga. Waktu sering diibaratkan sebagai uang.

Apalagi waktu yang sudah berjalan tidak bisa dihentikan atau diputar kembali. Untuk itu kita harus mengatur waktu sebaik mungkin agar tidak ada penyesalan dikemudian hari. Jangan sampai juga kita menyia-nyiakan waktu yang ada.

Masih berkaitan dengan waktu, lama atau sebentarnya suatu hal dikerjakan dapat diukur dengan alat ukur waktu. Segala aktivitas manusia berlangsung secara sebentar maupun lama. Ada yang berkelanjutan dan adapula yang tidak.

Aktivitas yang dilakukan dengan sebentar contohnya, seperti mencuci tangan, memakai sendal, berkedip, dan lain sebagainya. Sementara aktivitas yang berlangsung dalam waktu lama, misalnya tidur, belajar di sekolar, hingga bekerja di kantor.


Alat Ukur Waktu


Untuk mengetahui berapa lama aaktivitas-aktivitas tersebut kita lakukan tentunya butuh alat ukur waktu. Adapun alat pengukur waktu yang biasa kita gunakan, diantaranya ada jam, stopwatch, dan kalender.

Masing-masing alat tersebut memiliki kegunaan masing-masing. Contohnya, alat ukur lama waktu bersekolah adalah jam. Baik itu jam dinding, jam meja, arloji, hingga jam pada ponsel. Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai beberapa alat ukur waktu.

Jam

alat ukur waktu
image source: suara.com

Ketika kita melakukan suatu aktivitas, pastinya kita harus memperhatikan waktu. Waktu yang dibutuhkan atau yang dipakai untuk melakukan kegiatan dapat dihitung menggunakan alat ukur waktu. Salah satu alat itu adalah jam.

Jenis jam bermacam macam. Mulai dari yang konvensional hingga yang digital. Bentuknya pun beragam, ada jam dinding, jam meja, hingga jam tangan. Semuanya memiliki fungsi yang sama, yakni sebagai pengingat waktu.

Pada jam biasanya terdapat informasi jam dan menit. Jam digital bahkan juga menyajikan informasi detik dan kelengkapan lainnya, seperti stopwatch dan kalender. Kalian tinggal memilih jam sesuai kebutuhan. Mau yang konvensional atau yang digital.

Berhubung kedua fungsinya sama, jenis jam apa saja bisa kalian pilih sesuai minat dan kebutuhan. Jam digital mungkin lebih diminati oleh masyarakat masa kini yang serba digital.

Stopwatch

alat ukur waktu
image source: id.aliexpress.com

Apa kalian pernah melihat atau bahkan memakai stopwatch? Mode Stopwatch juga biasanya tersedia pada jam tangan digital. Alat ini digunakan untuk mengukur waktu secara lebih telliti dan terperinci daripada jam.

Stopwatch mengukur waktu hingga ke menit dan detik. Benda ini banyak digunakan untuk mengukur aktivitass yang cepat, seperti kompetisi. Entah itu kompetisi renang, lari, dan lainnya.

Pada saat kompetisi, stopwatch diperlukan untuk mengukur waktu. Ketika para peserta mulai berlomba, stopwatch mulai diaktifkan dan saat mereka sampai garis finish stopwatch dihentikan. Gunanya untuk mengetahui catatan waktu para peserta lomba.

Peserta umumnya akan berlomba-lomba menjadi yang tercepat. Ketika sampaai digaris finish catatan waktu mereka ditampilkan. Peserta dengan catatan waktu paling cepat adalah yang keluar sebagai juaranya.

Kalender

image source: gerai.kompas.id

Kalender merupakan salah satu alat ukur waktu. Pengukuran waktu pada kalender tentu berbeda dengan jam dan stopwatch. Hal itu dikarenakan kalender digunakan untuk mengukur waktu yang lebih lama, misalnya hari, minggu, bahkan bulan.

Di setiap kalender, biasanya akan terdapat tanggal, nama hari, nama bulan, dan tahun. Kalian bisa mengetahui hari apa tanggal segini di bulan ini. Bisa juga mengukur berapa minggu lagi setelah hari ini, dan masih banyak lagi.

Berkat adanya kalender kita juga dapat menghitung mundur lamanya berpuasa, hamil, hingga masa liburan. Misalnya saja kita berpuasa 30 hari, jika saat ini sudah hari ke tujuh maka kita tinggal menghitung mundur 23 hari lagi untuk bisa berlebaran.

Categories
Ilmu Alam

Alat Ukur Tinggi Badan dan Cara Mengukur Tinggi Badan Sendiri

Alat ukur tinggi badan disebut juga dengan Stadiometer. Biasanya kalian akan menemukan alat ini di UKS, Puskesmas, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya. Menggunakan stadiometer meru[akan cara termudah untuk mengukur tinggi badan secara akurat.


Alat Ukur Tinggi Badan


Stadiometer merupakan alat ukur tinggi badan berupa penggaris panjang (meteran) yang dipasang di dinding. Alatnya memiliki kepala stainless steel horisontal yang bisa bergeser secara vertikal. Dibuat bergeser agar dapat disesuaikan untuk diletakkan diatas kepala.

Stadiometer Digital dan Manfaatnya

alat ukur tinggi badan
image source: indonesian.alibaba.com

Jika stadiometer yang biasa memungkinkan profesional medis untuk mengukur tinggi, maka berbeda dengan stadiometer digital. Tentu alat ini menggunakan pendekatan yang lebih berteknologi tinggi untuk mengukur tinggi badan.

Peralatan ini melakukan pengukuran yang tepat dan akurat, baik menggunakan kepala geser otomatis atau triangulasi sonar dan melaporkannya dalam format digital. Itulah mengapa alat ini bisa dikatakan sangat bermanfaat.

Stadiometer adalah peralatan penting di semua tempat praktik kesehatan, rumah sakit, klinik, dan fasilitas penelitian. Itu dikarenakan tinggi badan memainkan peran penting dalam memahami kesehatan pasien.

Meskipun stadiometer analog dan digital sama-sama melakukan pengukuran tinggi badan, beberapa fasilitas kesehatan lebih memilih momdel digital. Itu karena pengaruhnya terhadap akurasi dan alur kerja.

Mungkin kelebihan dari stadiometer digital adalah keakuratannya yang tinggi. Digital stadiometer dan yang analog sama-sama melakukan pengukuran yang akurat, tapi versi digital melakukan pengukuran yang tepat tanpa pembulatan atau perkiraan.

Hal tersebut membantu mengurangi kemungkinan kesalahan manusia. Selain dari segi akurasi, beberapa profesional medis lebih memilih memakai stadiometer digital untuk praktik karena pengaruhnya terhadap alur kerja.

Beberapa stadiometer digital meakukan atau melaporkan pengukuran secara otomatis dengan interaksi minimal dari dokter. Pengaturan ini mempersingkat proses pemasukan dan memungkinkan staf bekerja lebih efisien.

Alat Ukur Tinggi Badan Manual

Bagaimana jika ingin mengukur tinggi badan sendiri di rumah? Apa ada cara untuk melakukannya dengan mudah dan akurat? Dan bisakah kita mengukur tinggi badan sendiri tanpa bantuan orang lain? mungkin beberapa pertanyaan itu sesekali terlintas di kepalamu.

Pada artikel ini, kita akan membahas juga bagaimana cara mengukur tinggi badan sendiri dengan dan tanpa bantuan apapun dan siapapun. Simak tips berikut ini:

Jika suatu saat kalian berada sendirian di rumah dan sedang mengisi biodata yang harus menyertakan tinggi badan padahal kalian tidak tahu tinggi kalian berapa. Cukup gunakan cara dibawah ini untuk mengetahuinya.

1. Pertama-tama, berdirilah diatas lantai datar yang tidak dilapisi oleh karpet atau apapun.

2. Lepaskan alas kaku, dan aksesoris di kepala jika kalian memakainya.

3. Lepaskan juga pakaian tebal yang mungkin mengganggumu untuk merapaat ke dinding.

4. Berdirilah dnegan kaki rata di lantai dengan tumit menempel pada sudut pertemuan dinding dan lantai. Pastikan kepala, bahu, dan bokong menyentuh dinding.

5. Berdiri tegak dengan menatap lurus ke depan. Garis pandang dan dagu harus sejajar dengan lantai.

6. Gunakan kotak bekas susu, sereal, atau sejenisnya untuk mengukur tinggi kepala kalian ke dinding. Penggaris atau buku mungkin agak lebih sulit untuk tetap lurus dan datar di atas kepala dibanding kotak. Apalagi jika mengukur sendiri.

7. Apabila memungkinkan, berdirilah menghadap cermin untuk memastikan kotak sereal sejajar dengan lantai dan menempel dinding.

8. Satu tanganmu memegang kotak dan tangan lainnya menandai dinding tepat di bawah kotak yang bertemu dengan kepala kalian. Pastikan untuk tidak goyang.

9. Bila kalian bisa memegang kotak dengan mantap, keluarlah dari bawah kotak kemudian baru tandai dindingnya.

10. Gunakan meteran untuk mengukur jarak dari lantai ke tempat anda menandai dinding.

Categories
Ilmu Alam

Alat Ukur Tidak Baku Beserta Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Alat ukur tidak baku biasanya digunakan untuk mengukur dikala alat yang standar tidak ada. Pada dasarnya, alat ukur yang standar merupakan unit yang diterima secara global dan lebih sering digunakan oleh semua masyarakat daripada yang tidak baku.


Alat Ukur Tidak Baku


Misalnya saja penggaris, yang merupakan alat ukur standar untuk panjang dimana terdapat skala dalam sentimeter dan inci. Itu dikeluarkan oleh organisasi standar dan dapat diterima di seluruh dunia.

Sementara alat ukur tidak baku merupakan alat yang digunakan oleh sekelompok orang di wilayahnya masing-masing. Contohnya, jika seorang murid diminta gurunya untuk mengukur panjang meja belajarnya. Ia bisa menggunakan ubin atau jengkal tangan untuk menggantikan penggaris.

Contoh Alat Ukur Tidak Baku

Kita dapat menemukan sejumlah alat ukur tidak baku yang dipakai sehari-hari, seperti membuat satu liter teh dengan memakai ukuran cangkirnya. Misal satu cangkir memuat 250 ml, berarti dia harus memasukkan air sebanyak 4 gelas untuk dapat membuat 1 liter air.

Contoh lainnya ketika surveyor tanah mencari tahu luas sebuah komplek yang berisi 10 rumah. Diketahui masing-masing rumah memiliki luas sekitar 1000 m². Sehingga luas komplek tersebut dapat diketahui sekitar 10.000 m² karena 10 x 1000 m².

Ada contoh pengukuran tidak baku lainnya yang juga sering digunakan, yakni soal jarak. Terkadang orang memperkirakan jarak dengan banyaknya langkah yang mereka gunakan.

Misal, setiap langkah mencakup 2,5 kaki dan seseorang telah menempuh jarak sepanjang 10 langkah, maka jarak yang ditempuhnya sekitar 25 kaki. Nah, seperti yang kita ketahui, satu kaki panjangnya sekitar 30,5 cm. tinggal kali saka 25 kaki dengan 30,5 cm untuk mendapat satuan baku.

Mengukur dengan Alat Non-standar

Panjang atau Tinggi

Mari kita ambil contoh bahwa di dalam sebuah kelas terdapat 30 siswa dimana siswa tertinggi adalah Budi dan siswa terpendek adalah Udin. Dapat disimpulkan bahwa siswa lainnya lebih pendek dari Budi atau lebih tinggi dari Udin.

Berat

Suatu saat kamu menemukan timbangan pasar. Kemudian kamu ingin mengukur berat rambutan sebanyak 1 kilogram. Sayangnya pada timbangan pasar itu tidak ditemukan anak timbangannya. Lalu bagaimana cara kalian memimbang rambutan sebanyak sekilo?

Caranya gampang, tinggal cari saja produk kemasan dengan berat 1 kilogram, entah itu beras, sereal, atau susu. Taruh kemasan dengan berat 1 kilogram tadi di bagian tempat menaruh anak timbangan dan isi bagian timbangan dengan rambutan hingga timbangan pada posisi seimbang.

Bisa juga mengukur dengan batu bata. Satu batu bata biasanya memiliki berat sekitar 3 kg. Tanpa menggunakan timbangan rasakan saja berat benda apakah sama dengan saat sedang membawa batu bata. Bila sama kemungkinan berat benda tersebut juga sekitar 3 kilogram.

Waktu

Jika suatu saat kalian sedang berpergian dan tidak membawa jam atau kehabisan baterai ponsel, pakailah cara berikut untuk mengetahui waktu. Jam adalah alat ukur waktu, tapi saat tidak ada jam matahari dan bintang pun bisa memberi tahu tentang waktu.

Kalian tidak perlu menjadi anak pramuka terlebih dulu untuk bisa mengetahui waktu lewat bintang dan matahari. Membaca matahari cukup simpel kok. Saat matahari berada ditengah-tengah atau atas kepala kita persis, maka itu waktu siang hari bolong.

Sedangkkan untuk bintang bisa membantumu membawa waktu di malam hari. Orang-orang di Kanada sering memakai ukuran waktu ini saat sedang camping. Bintang Biduk dan Polaris adalah sirkumpolar yang berarti mereka selalu ada di atas cakrawala langit malam.

Dengan polaris sebagai pusatnya, kita bisa mendapatkan perkiraan kasar jam larut malam. Untuk menemukan Polaris, lacak garis imajiner yang memanjang dari dua bintang terluar di mangkuk Biduk. Garis tersebut bertindak sebagai “jarum jam” dari bintang.

Itulah sedikit gambaran mengenai alat-alat ukur tidak baku yang biasa digunakan jika tidak ada alat ukur standar.

Categories
Ilmu Alam

Alat Ukur Tekanan Udara dan Cara Membacanya Lengkap

Alat ukur tekanan udara adalah barometer atau barometer air raksa. Udara memiliki sifat yang meluas dan juga bisa ditekan. Kepadatan udara memang tidak sepadat tanah dan air, tapi udara juga memiliki berat dan tekanan.

Besar atau kecil ya tekanan udara dapat diukur menggunakan alat barometer. Tekanan udara menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu. Bisa juga dikatakan sebagai berat udara atau atmosfer per satuan luas.

Batasan lain mengatakan bahwa tekanan atmosfer di suatu ketinggian tertentu adalah gaya per satuan luas yang diusahakan oleh udara pada ketinggian tersebut. Oleh karena itu, tekanan udara yang paling besar ada pada permukaan tanah. Semakin ke atas tekanan akan semakin berkurang.


Alat Ukur Tekanan Udara


Suatu tekanan udara akan semakin rendah apabila ia semakin tinggi dari permukaan tanah atau laut. Daerah yang banyak menerima pemanasan matahari udaranya akan mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut akan bertekanan udara rendah.

Perbedaan suhu akan mempengaruhi atau menyebabkan adanya perbedaan tekanan udara. Di tempat yang bertekanan udara tinggi, udara akan bergerak ke daerah yang bertekanan udara rendah. Gerakan udara tersebut disebut dengan angin.

Variasi Tekanan Udara dengan Ketinggian

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, tekanan udara akan berkurang seiring dengan ketinggian tempat. Semakin rendah suatu daerah tersebut dengan permukaan bumi, maka akan tekanan udaranya akan semakin tinggi.

Sebaliknya semakin tinggi suatu daerah tersebut terhadap permukaan bumi, maka tekanan udaranya akan semakin rendah. Sehingga tekanan udara dapat dikatakan sebagai berat udara pada satuan luas tertentu pada suatu permukaan bumi.

Adapun volume udara dihitung dari permukaan bumi sampai atmosfer paling atas. Massa udara akan semakin tipis sehingga semakin ke atas tekanannya akan semakin rendah. Hal ini dapat dipahami karena udara yang diatasnya semakin tipis.

Satuan ukuran yang digunakan untuk tekanan udara adalah milibar (mb). 1 bar = 1000 mb. 1 bar = 100.000 newton/m² dan 1 mb = 100 newton/m².

Pengukuran dengan Barometer

Orang yang pertama kali mengukur tekanan udara adalah Evangelista Torricelli (1643). Ia adalah seorang fisikawan yang juga berhasil menemukan alat ukur tekanan udara. Alat yang digunakannya kala itu adalah barometer air raksa.

image: ilmugeografi.com

Membaca barometrik sebenarnya cukup mudah. Secara garis besarnya, berikut ini contoh sederhana dalam menerjemahkan pergerakan yang ditujukan oleh barometer:

a. Cuaca yang secara umum baik akan terindikasi dengan naiknya pergerakan barometer.

b. Cuaca yang secara umum memburuk terindikasi dengan turunnya pergerakan barometer.

c. Badai yang datang akan diindikasikan oleh tekanan udara yang turun drastis secara tiba-tiba. Itu berarti pergerakan barometer juga akan mendadak turun.

d. Perubahan cuaca tidak akan terjadi dalam waktu dekat apabila tekanan udara pada barometer menunjukkan angka yang stabil.

Supaya semakin paham dengan cara kerja barometrik, berikut ini pembacaannya berdasarkan tingkat tekanan udaranya:

1. Tekanan Udara Normal

Angka yang ditujukan oleh barometer saat tekanan udara normal berkisar antara 1022,689 mb – 1009,144 mb atau 100091 pa – 102268,9 pa. pembacaan tersebut mengindikasikan cuaca yang stabil.

Apabila tidak ada perubahan dan cenderung naik, maka kondisi tersebut kemungkinan akan bertahan lama. Namun, jika angkanya turun meski sedikit maka diprediksikan akan terjadi perubahan cuaca. Sementara penurunan angka yang jauh menandakan terjadinya hujan.

2. Tekanan Udara Rendah

Bila barometer menunjukkan angka di bawah 1009,144 mb atau 100914,4 Pa maka tekanan udara dinyatakan rendah. Ketika angka semakin menurun, maka dapat diartikan hujan akan segera turun. Sementara penurunan tekanan yang drastis menjadi tanda akan datangnya badai.

3. Tekanan Udara Tinggi

Apabila angka pada barometer menunjukkan diatas 1022,689 mb atau 102268,9 Pa maka tekanan udaranya dalam kondisi tinggi.

Categories
Ilmu Alam

7 Macam Alat Ukur Tanah dan Fungsinya dalam Survey Pemetaan

Alat ukur tanah yang berhubungan dengan morfologi tanah (warna, tekstur, struktur, konsistensi, perakaran, bentukan khusus, hingga pH) diukur dengan alat ukur yang banyak ditemui di laboratorium IPA.

Misalnya saja untuk pH tanah menggunakan pH meter atau kertas lakmus. Untuk tekstur tanah bisa dengan diraba atau diayak sambil dikeringkan dan hasil ayakan disesuaikan dengan segitiga kelas tekstur tanah menurut USDA. Bahkan sifat lainnya bisa diketahui hanya dengan mengamati.


Alat Ukur Tanah


Berbeda lagi dengan alat ukur tanah yang biasa digunakan dalam pertanahan. Terdapat beberapa alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur termasuk juga oleh BPN. Sebut saja meteran, kompas, klinometer, theodolit, waterpass, GPS, dan Total station.

Bagi orang yang bekerja di bidang pertanahan pasti memerlukan alat ukur tanah. Gunanya tak lain untuk melakukan pengukuran tanah. Dalam melakukan pengukuran tersebut diperlukan beberapa alat penunjang agar perhitungan yang dilakukan bisa tepat dan akurat.

Hasil dari perhitungan tersebut nantinya berguna bagi pemetaan dan perencanaan pembangunan. Biasanya orang dalam melakukan survey tanah membawa tiga jenis alat ukur tanah. Ada alat ukur sederhana, alat ukur optik dan alat ukur elektronik.

Berikut ini sedikit gambaran mengenai alat-alat ukur dalam survey pertanahan meliputi fungsi dan cara kerjanya:

Pengukur Sederhana

1. Meteran

image source: tokopedia.com

Meteran merupakan alat ukur tanah yang biasa digunakan untuk mengukur panjang dan jarak yang nantinya bisa menentukan luas tanah. Jenis meteran yang biasa digunakan dalam survey pertanahan sering disebut rol meter.

Satuan skala yang terdapat pada meteran ada dua, yakni ukuran satuan metrik (mm, cm, atau m) dan satuan Inggris (inch, feed, atau yard). Cara menggunakannya cukup direntangkan dari satu titik ke titik lainnya di suatu bidang tanah yang akan diukur.

2. Kompas

image source: jakartanotebook.com

Kompas juga diperlukan dalam pengukuran tanah karena berfungsi untuk menunjukkan arah mata angin. Terutama arah utara dan selatan. Ini perting bagi proses pemetaan nantinya.

Selain itu, kompas juga berfungsi sebagai penentu arah dari satu titik ke titik lainnya yang ditujukan pada besaran azimuth (besarnya sudut yang dimulai dari arah utara ke selatan), membuat siku-siku, dan mengukur sudut horisontal.

Menggunakan kompas cukup mudah caranya, yakni dengan pegang kompas dalam keadaan datar sehingga jarum bergerak bebas. Saat jarum mulai berhenti. Kalian bisa membaca dimana arah utara dan mana arah selatan.

3. Klinometer

alat ukur tanah
image source: geomultidigital.com

Klinometer digunakan untuk mengukur besaran sudut elevasi saat mengukur tinggi objek secara tidak langsung. Secara keseluruhan klinometer digunakan untuk mengukur ketinggian atau panjang sebuah objek dengan memanfaatkan sudut elevasi.

Alat Ukur Optik

4. Theodolit

alat ukur tanah
image source: bukalapak.com

Theodolit merupakan alat ukur optik yang dibuat untuk menentukan tinggi dari permukaan tanah, pengukuran sudut yang berupa sudut tegak dan sudut mendatar. Berhubung ini merupakan alat ukur optik, jadi kegunaannya juga banyak.

Fungsinya untuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, dan juga pengamatan matahari. Bukan itu saja, theodolit juga bisa berfungsi sebagai PPD jika sudut vertikalnya diubah menjadi 90˚. Teropong pada theodolit dapat membidik ke segala arah.

Pada kontruksi bangunan, alat ini berfungsi untuk menentukan sudut siku-siku pada pondasi dan juga mengukur ketinggian bangunan bertingkat.

5. Waterpass

alat ukur tanah
image: bukalapak.com

Kalian mungkin pernah mendengar alat bernama waterpas. Bahkan mungkin pernah menggunakan waterpas sederhana yang terbuat dari selang kecil yang diisi air. Sebenarnya terdapat alat ukur optik berupa waterpass. Bahkan pada theodolit pun ada waterpassnya.

Waterpass alatnya memang mirip dengan theodolit, tapi fungsinya untuk mengukur beda tinggi antar satu titik dnegan titik lainnya atau bahkan beberapa titik.

Alat ukur Elektronik

6. GPS

image source: doran.id

Kalian mungkin sudah sering mendengar GPS atau bahkan memakainya. Ya, aplikasi GPS atau Global Positioning System sudah tersedia di ponsel pintar. Fungsi dari GPS sendiri tidak hanya menunjukkan posisi si pemegang GPS berada, tapi juga beberapa informasi lainnya.

Jika kalian memakai alat GPS asli, kalian bisa mengetahui titik koordinat tempat kalian berdiri dan ketinggian dari titik koordinat tersebut.

7. Total Station

alat ukur tanah
image: plazagps.com

Merupakan alat ukur elektronik yang dikembangkan dari alat theodolit. Untuk mempermudah penggunaan total station, alat ini perlu dihubungkan ke komputer. Fungsinya adalah untuk menghitung jarak, arah, titik koordinat, dan juga beda ketinggian secara elektronis.