Categories
Artikel

Waktu Sholat Dhuha Sesuai Dalil Shahih yang Ada

Waktu sholat dhuha masih saja banyak dipertanyakan bahkan diperdebatkan. Sholat dhuha sendiri merupakan shalat sunnah yang dipercaya dapat memudahkan atau memperlancar rezeki bila dilaksanakan.

Dhuha sendiri berarti waktu (matahari) sepenggalang naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya hingga menjelang dzuhur.


Waktu Sholat Dhuha


Banyak orang yang meributkan jika shalat dilaksanakan disaat waktu matahari benar-benar sepenggalang naik.

Padahal kurun waktu shalat dhuha tidak sesingkat itu.

Sama seperti shalat-shalat lainnya waktu untuk melaksanakan shalat dhuha pun terdapat aturannya tersendiri.

Baik dari segi waktu maupun rakaatnya.

Waktu shalat dhuha terbaik untuk mengerjakan shalat dhuha adalah pada saat matahari terik.

Dengan kata lain waktu paling utama dalam mengerjakan shalat dhuha ialah di akhir waktunya.

Waktu Sholat Dhuha yang Utama

Waktu untuk melakukan sholat dhuha yang lebih utama adalah seperempat siang.

Di Arab, waktu itu ditandai dengan padang pasir terasa sangat panas dan anak unta beranjak. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ

Bahwasanya Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha (di awal pagi). Dia berkata, “Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan’” (HR. Muslim)


Jumlah Rakaat Waktu Sholat Dhuha


Masih sering kita jumpai pada masyarakat Muslim yang bingung mengenai jumlah rakaat ketika akan mengerjakan shalat dhuha.

Tidak ada perselisihan antara para ulama mengenai jumlah minimal rakaat shalat dhuha, yakni 2 rakaat.

Hal ini ditetapkan berdasarkan hadits-hadits mengenai keutamaan shalat dhuha.

Meski begitu terdapat perbedaan mengenai berapa jumlah maksimal shalat dhuha dan jumlah rakaat yang paling utama.

Disyariatkan kepada umat Muslim untuk mengerjakan shalat dhuha dengan rakaat genap.

Mulai dari dua rakaat hingga seterusnya. Perbedaan mengenai jumlah rakaat shalat dhuha ini terbagi dalam tiga pendapat.

Jumlah Rakaat Maksimal

Pertama, jumlah maksimal rakaat dalam shalat dhuha adalah 8 rakaat. Pendapat ini diungkapkan oleh Mahdzab Maliki, Syafi’i, dan Hambali.

Dalil yang digunakan untuk menguatkan pendapat ini adalah hadits dari Umi Hani radhiyallahu ‘anha bahwasannya Nabi Shallallahu alaihi wasallam memasuki rumahnya ketika peristiwa fathul Makkah dan beliau shalat delapan rakaat. [HR. Bukhari dan Muslim]

Kedua, jumlah rakaat maksimal ada 12 rakaat dan merupakan pendapat dari Mahdzab Hanafi, Imam Ahmad, dan sebagian kecil Mahdzab syafii. Hadits yang mendasari pendapat ini diriwayatkan oleh Anas ra:

من صلى الضحى ثنتي عشرة ركعة بنى الله له قصرا من ذهب في الجنة

Artinya: “Barangsiapa yang shalat dhuha 12 rakaat, Allah buatkan baginya satu istana di surga.

Sayangnya hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al Mundziri ini dikategorikan sebagai hadits dhaif. Tirmidzi sendiri mengatakan bahwasannya hadits tersebut gharib (asing).

Sejumlah ahli hadits juga mendhaifkan hadits ini, diantaranya Al Hafidz ibn Hajar al Asqalani dan Syaikh Al Albani.

Ketiga, adalah tidak adanya batasan maksimal untuk shalat dhuha. Fatwa beberapa Imam dan ulama menjadi alasan pendapat yang terakhir.

Para Imam dan Ulama yang memfatwakan hal ini berkata bahwasannya tidak ada hadits yang membatasi shalat dhuha dengan rakaat tertentu.

Bahkan para sahabat dan tabiin tidak pernah mengatakan bahwa shalat dhuha dibatasi maksimal sebanyak 12 rakaat.

Kesimpulan yang bisa diambil dari ketiga pendapat diatas adalah rakaat shalat dhuha terbanyak yang dilakukan Rasulullah adalah 12 rakaat.

Meski begitu tidak ada hadits yang membatasi kalau jumlah maksimal shalat dhuha adalah 12 rakaat.

Tidak adapula larangan untuk menambah jumlahnya. Sehingga pendapat yang benar adalah tidak adanya batasan rakaat dalam shalat dhuha.


Keutamaan Mengerjakan Sholat Dhuha


1. Mencukupkan sedekah sebanyak 360 persendian manusia, sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadits yang artinya:

Dalam diri manusia ada 360 persendian kemudian diwajibkan sedekah dari setiap sendinya.” Mereka bertanya, “Siapa yang mampu demikian wahai Nabi Allah?” beliau menjawab, “Memendam riak yang ada di masjid dan menghilangkan suatu (gangguan) dari jalanan. Apabila tidak mendapatkannya, maka shalat dhuha dua rakaat mencukupkanmu.”

2. Allah ta’ala menjaga orang yang shalat dhuha empat rakaat pada hari tersebut, seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut yang artinya:

Dari Abu Darda atau Abu Dzar, dari Raasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam, dari Allah subhanahu wa ta’aala berfirman: “Wahai bani Adam, shalatlah untuk Ku pada awal siang (sebanyak) empat rakaat, niscaya Aku akan menjagamu di sisa hari tersebut.”

3. Sholat dhuha merupakan shalatnya al awwabiin, yaitu orang yang banyak bertaubat kepada Allah.

Sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah menyampaikan dalam hadits riwayat Abu Hurairah berikut:

لايحافظ على صلاة الضحى الا اواب قال وهي صلاة الاوابين

Artinya: “Tidaklah menjaga sholat dhuha kecuali orang yang banyak bertaubat kepada Allah.

4. Mendapatkan pahala seperti haji dan umrah ketika shalat Isyraq (sholat dhuha di awal waktu).

Sahabat Anas bin Malik ra, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa salam: “Seseorang yang shalat subuh secara berjamaah, lalu ia duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit. Lalu ia sholat dua rakaat, maka pahala yang didapatkannya seperti haji dan umrah.” Rasulullah SAW bersabda: “Sempurna, sempurna, sempurna.” [HR Tirmidzi dan dishahihkan oleh AL Albani]


Demikian penjelasan kami mengenai Waktu Sholat Dhuha. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Originally posted 2020-12-27 10:53:00.

Categories
Agama Islam

Tata Cara Sholat Dhuha Beserta Keutamannya yang Luar Biasa

Tata Cara Sholat Dhuha – Untuk menjadi seorang muslim yang baik, setiap orang yang beragama Islam tentu harus melakukan segala kewajiban yang diperintahkan oleh Allah dan juga menjauhi segala larangan Allah.

Selain itu seorang muslim juga harus selalu berusaha mendapat ridho Allah dengan istiqomah mengamalkan sunnah.

Salah satu sunnah yang memiliki banyak keutamaan ialah Sholat Dhuha.


Keutamaan Sholat Dhuha


Image Source: islamidia.com

1. Sebagai pengganti sedekah

Seluruh sendi manusia yang berjumlah 360 harus dikeluarkan sedekahnya. Sholat dhuha 2 rakaat akan mencukupi sedekah tersebut.

Hal tersebut merupakan sabda nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Muslim.

2. Menjaga ketaatan

Orang – orang yang rutin menjalankan sholat dhuha akan dianggap orang – orang yang awwab atau kembali taat di jalan islam. Hal tersebut disampaikan dalam hadist Ibnu Khuzaimah:

Tidaklah menjaga sholat shuha melainkan awwab. Inilah sholat awwabin

3. Menuntaskan urusan sepanjang hari

Dengan melaksanakan sholat Dhuha sebanyak 2×2 rakaat, urusan umat muslim sepanjang hari insyaallah akan berjalan dengan lancar dan selesai dengan baik. Sesuai dengan hadist riwayat Ahmad:

Allah berfirman,’Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal hari. Niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu’”.

4. Mendapat rizki lebih banyak

Dengan melaksanakan sholat dhuha maka rizki sesorang akan menjadi lebih banyak, baik dalam segi jumlah maupun dalam segi keberkahannya.

Hal ini dijelaskan dalam Hadist tarmidzi.

5. Mendapat pahala sama dengan pahala umrah

Rasulullah pernah bersabda,

Barangsiapa melaksanakan sholat subuh secraa berjamaah lalu berdxikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan sholat dua rakaat maka ia memperoleh pahala haji dan umrah”.

Demikian banyaknya manfaat yang dapat kita peroleh dengan melaksanakan sholat dhuha. Oleh karena itu, marilah kita bersama – sama berusaha untuk rutin menjalankan sholat sunnah yang memiliki banyak keutamaan ini.

Bagi anda yang belum mengetahui tata cara dalam melaksanakan sholat dhuha, berikut uraian mengenai niat dan cara sholat dhuha serta bacaan doa sesudah melaksanakan sholat dhuha.


Tata Cara Sholat Dhuha


Image Source: islamidia.com

Sholat dhuha ialah sholat sunnah yang dikerjakan pada pagi hari, dimulai pukul 7 pagi hingga sebelum waktu sholat Dzuhur.

Sholat dhuha dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat.

Berikut tata cara sholat dhuha.

1. Membaca niat

Ussholli sunnatad dhuhaa rak’ataini lillahi ta’alaa

(Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala).

2. Melakukan sholat 2 rakaat

Cara melaksanakan sholat dhuha secara aris besar sama dengan sholat wajib.

Hanya saja pada rakaat pertama sesudah Al fatihah diutamakan untuk membaca surat pendek Asy Syamsi. Pada rakaat kedua sesudah Al Fatihah membaca surat Adh Dhuha.

3. Membaca do’a setelah sholat dhuha

“Allahummainadh dhuha dhuha uka, wal bahaa a baha uka, wal jannaata janatuka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ishmata ishmatuka. Allahumma innaka rizqi fis samaa i fa anzilhu, wa inkaana harooman fathohirhu, wainkaana baiidan faqoribhu, bihaqqi dhuhaa ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudraatika, aatini maa ataita ibadakashshoolihiin”

(Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuhaMu, keagungan adalah keagunganMu, keindahan adalah keindahanMu, kekuatan adalah kekuatanMu, penjagaan adalah penjagaanMu. Wahai Tuhanku, apabila rizkiku masih di langit maka turunkanlah, jika di balam bumi makan keluarkanlah, jika sulit mudahkanlah, jika jauh dekatkanlah dengan kebesaran DhuhaMu dan kekuasaanMu. Datangkanlah padaku apa yang Kau datangkan pada hamba – hambaMu yang sholeh).

Demikian penjelasan kami mengenai Tata Cara Sholat Dhuha Beserta Keutamannya yang Luar Biasa. Semoga bermanfaat.