Categories
Artikel

Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh

Marhaban yaa Ramadhan. Bulan Ramadhan telah datang kembali dan saatnya kita untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Sebagai umat Islam, kita patut bersyukur karena telah dipertemukan lagi dengan bulan Ramadhan tahun ini.

Manfaat puasa Ramadhan begitu banyak, selain bermanfaat untuk menambah keimanan dan keIslaman kita, puasa Ramadhan yang kita jalani selama satu bulan penuh juga banyak khasiatnya bagi kesehatan.

Adapun, niat puasa Ramadhan sebaiknya dilakukan semata-mata hanya memohon Ridho-Nya agar kita ikhlas menjalankannya.

Untuk bulan Ramadhan tahun ini, bagaimana persiapan Anda? Apakah sudah mempersiapkan segalanya?

Persiapan bulan Ramadhan itu sendiri harus dilakukan secara matang, mulai dari persiapan fisik, kesehatan hingga persiapan materi.

Persiapan fisik dan kesehatan tubuh sangat penting dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Jangan sampai, karena kita tidak menjaga kondisi fisik dan kesehatan malah jatuh sakit pada saat Ramadhan tiba.

Jadi, sungguh sangat disayangkan karena tidak bisa melewati ibadah puasa dengan nyaman akibat sakit tersebut.

Oleh karena itu, persiapan menghadapi bulan Ramadhan harus disiapkan dengan matang. Begitu juga dengan persiapan materi.

Bulan puasa merupakan bulan yang penuh berkah, semua ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan sangat baik nilainya.

Dengan persiapan materi yang cukup, maka kita bisa banyak bersedekah sehingga semakin menambah nilai ibadah puasa yang kita lakukan.

Namun yang paling penting, niat puasa Ramadhan dan segala ibadah yang dilakukan pada bulan puasa ini harus dilakukan dengan ikhlas.


Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan


Semua ibadah harus dimulai dengan niat, begitu juga untuk ibadah puasa yang dilakukan pada bulan Ramadhan.

  • Bacaan doa niat puasa Ramadhan sebulan penuh:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كِلِّهِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu souma syahri ramadhana kul’lihi lil’lahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh pada bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala”.

  • Bacaan doa niat puasa Ramadhan harian:

نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ

Nawaitu saumagadin an’adai fardi syahri ramadhana hadzihissanati lillahita’ala

Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa pada bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala”.


Doa Buka Puasa


Doa Buka Puasa yang di Ajarkan Rasulullah

Berikut doa berbuka puasa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

DZAHABADH DHOMA’U WABTALATIL URUQ WA TSABATAL AJRU INSYAA ALLAH

Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah”. [diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Daruquthni, dihasankan Syaikh Nasiruddin Al-Albani dalam Irwaul Ghalil, Misykatul Mashabih dan Shahih Abi Dawud]

Doa Buka Puasa yang Biasa Dibaca Masyarakat

Berikut doa berbuka puasa yang biasa dibaca masyarakat.

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

ALLOHUMMA LAKA SHUMTU WA ‘ALAA RIZQIKA AFTHORTU

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka”. [diriwayatkan oleh Abu Dawud, dinilai hasan oleh Syaikh Nasiruddin Al-Albani dalam Misykatul Mashabih, namun didhaifkannya dalam Shahih wa Dhaif Al Jami’u Ash Shaghir dan kitab-kitab lainnya].

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu, mencantumkan doa tersebut dalam bentuk jamak sebagaimana diriwayatkan oleh Ad Daruquthni.

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا فَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

ALLOHUMMA LAKA SHUMNAA WA ‘ALAA RIZQIKA AFTHORNAA FATAQOBBAL MINNAA INNAKA ANTAS SAMII’UL ‘ALIIM

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu puasa kami dan dengan rezeki-Mu kami berbuka. Maka terimalah (puasa) dari kami, sesungguhnya Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui”.


Demikian penjelasan kami mengenai Niat Puasa Ramadhan. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Originally posted 2020-12-27 15:47:47.

Categories
Agama Islam

Bacaan Niat Puasa Ramadhan (Arab, Latin, Terjemahan)

Niat Puasa Ramadhan – Di bulan suci ramadhan hendaknya umat muslim berlomba-lomba dalam meningkatkan ibadah dan memperbanyak amal soleh.

Hal ini karena Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi siapa saja yang melakukan kebaikan dan amalan di bulan suci ramadhan.

Niat dalam islam merupakan hal yang sangat penting. Dalam melaksanakan suatu amalan baik harus dibarengi dengan niat yang baik juga.

Seperti halnya sholat, dalam melakukan puasa juga harus dengan niat sebagai bentuk kesungguhan.


Niat Puasa Ramadhan


Image Source: liputan6.com

Waktu yang tepat untuk membaca niat puasa ramadhan adalah ketika selesai makan sahur.

Namun jika khawatir terlupa atau mungkin tidak sempat bangun untuk makan sahur, maka niat puasa tersebut bisa dibaca di malam hari sebelumnya.

Bahkan biasanya di masjid-masjid akan membaca niat puasa ramadhan bersama setelah melakukan ibadah sholat tarawih.

Dari beberapa keterangan menjelaskan bahwasanya niat berpuasa ramadhan dapat dilakukan setiap hari atau dapat juga dilakukan sekali untuk satu bulan. Berikut niat puasa ramadhan beserta terjemahannya.

  • Niat puasa ramadhan yang dibaca setiap hari sebelum melakukan puasa untuk esok hari

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA GHODIN ‘AN ADAA’I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA’ALA

Artinya : “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala”.

  • Niat puasa ramadhan dengan sekali niat untuk satu bulan

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كِلِّهِ لِلَّهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA SYAHRI RAMADHAANA KULIHI LILLAAHI TA’ALA

Artinya: “Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala”.


Doa Buka Puasa


Image Source: alodokter.com
  • Doa Buka Puasa yang di Ajarkan Rasulullah

Berdoa saat berbuka puasa merupakan salah satu sunnah dalam puasa ramadhan. berikut doa berbuka puasa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

DZAHABADH DHOMA’U WABTALATIL URUQ WA TSABATAL AJRU INSYAA ALLAH

Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah”. [diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Daruquthni, dihasankan Syaikh Nasiruddin Al-Albani dalam Irwaul Ghalil, Misykatul Mashabih dan Shahih Abi Dawud]

Dalam Fiqhush Shiyam, Syaikh Yusuf Qardhawi juga mencantumkan doa tersebut sebagai doa yang shahih dari Rasulullah SAW, begitu juga dengan Sayyid Sabiq yang menegaskan keshahihan doa tersebut dalam Fiqih Sunnah.

  • Doa Buka Puasa yang Biasa Dibaca Masyarakat

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

ALLOHUMMA LAKA SHUMTU WA ‘ALAA RIZQIKA AFTHORTU

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka”. [diriwayatkan oleh Abu Dawud, dinilai hasan oleh Syaikh Nasiruddin Al-Albani dalam Misykatul Mashabih, namun didhaifkannya dalam Shahih wa Dhaif Al Jami’u Ash Shaghir dan kitab-kitab lainnya].

Dalam Fiqih Sunnah, Sayyid Sabiq juga mencantumkan doa ini sebagai doa kedua setelah doa sebelumnya.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu, mencantumkan doa tersebut dalam bentuk jamak sebagaimana diriwayatkan oleh Ad Daruquthni.

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا فَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

ALLOHUMMA LAKA SHUMNAA WA ‘ALAA RIZQIKA AFTHORNAA FATAQOBBAL MINNAA INNAKA ANTAS SAMII’UL ‘ALIIM

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu puasa kami dan dengan rezeki-Mu kami berbuka. Maka terimalah (puasa) dari kami, sesungguhnya Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui”.

Selain itu, Syaikh Yusuf Qardhawi juga menambahkan bahwa selain doa dari Rasulullah SAW tersebut, umat Islam juga diperbolehkan berdoa dengan doa apapun untuk kebaikan di dunia dan di akhiratnya.


Keistimewaan Bulan Ramadhan


Image Source: republika.co.id

Bulan Ramadhan merupakan bulan spesial karena merupakan bulan di mana Alquran diturunkan.

Lebih istimewa lagi karena kitab suci sebelum Alquran juga diturunkan pada bulan Ramadhan.

Bulan di mana seluruh umat muslim di dunia wajib menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Keistimewaan bulan Ramadhan juga diperkuat di dalam Alquran yang hanya menyebutkan satu nama bulan, yaitu bulan Ramadhan.(QS al-Baqarah [2]: 185)

Bulan Ramadhan yaitu bulan istimewa di mana malaikat Jibril menemui Nabi Muhammad SAW dan mengajak bertadarus bersama dari awal hingga akhir.

Ramadhan adalah bulan suci yang istimewa di mana semua pinta rahmat dan berkah dibuka selebar-lebarnya bagi kaum muslim yang taqwa.

Allah menjanjikan Surga-Nya bagi seluruh umat Islam yang berpuasa Ramadhan hanya semata-mata memohon Ridho-Nya.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dianjurkan bagi umat Islam untuk membelanjakan hartanya di jalan Allah.

Perbanyak sedekah dan menyantuni kaum miskin yang tidak mampu.

Puasa yang dijalankan pada bulan Ramadhan bertujuan untuk melatih diri agar orang-orang yang beriman supaya bertaqwa.

Pada bulan Ramadhan, semua ibadah dan kebaikan orang Islam dilipatgandakan pahalanya.

Bulan Ramadhan diakhiri dengan kemenangan, yaitu hari Raya Idul Fitri yang merupakan hari kegembiraan bagi orang Islam.

Itulah beberapa penjelasan tentang niat puasa Ramadhan dan keutamaan bulan Ramadhan. Kurang lebihnya kami mohon maaf dan semoga bermanfaat.

Categories
Agama Islam

6 Tips Bangun Sahur Tepat Waktu di Bulan Ramadhan

Tips Bangun Sahur Tepat Waktu di Bulan Ramadhan – Di bulan ramadhan ini, semua muslim wajib melakukan ibadah puasa. Sebelum menjalankan ibadah puasa kita di sunnahkan untuk sahur.

Sahur menjadi persiapan sebelum puasa, karena pada saat sahur kita terakhir kali diperbolehkan makan dan minum sebelum waktu berbuka puasa tiba.

Oleh karena itu, bangun pagi untuk melakukan sahur  itu sangat penting. Meskipun begitu ternyata banyak orang yang masih kesulitan untuk bangun sahur.


Tips Bangun Sahur Tepat Waktu di Bulan Ramadhan


Berikut beberapa cara agar tidak terlambat bangut untuk melakukan sahur.

1. Tidak Makan Berlebihan Saat Berbuka Puasa

Image Source: liputan6.com

Terkadang kebanyakan orang menjadikan waktu buka puasa untuk membalas dendam setelah seharian berpuasa.

Makan berlebihan waktu berbuka bisa menyebabkan perut menjadi terlalu kenyang, sehingga dapat menyebabkan tidur jadi lebih nyenyak dan sulit untuk bangun sahur.

2. Jangan Melakukan Kegiatan Yang Melelahkan

Image Source: idntimes.com

Usahakan jangan banyak melakukan kegiatan yang melelahkan saat menjalani puasa di siang hari, karena akan membuat tubuh menjadi lelah.

Tubuh yang capek dan lelah akan membuat tidur menjadi nyenyak dan susah untuk bangun sahur.

3. Jangan Tidur Terlalu Malam atau Jangan Begadang

Image Source: kumparan.com

Jika ingin bangun pagi untuk sahur, maka usahakan jangan sampai begadang atau tidur telalu larut.

Jika kamu mempunyai kebiasaan tidur larut malam, maka di bulan ramadhan ini usahakan agar menjadwalkan tidur lebih awal.

4. Usahakan Untuk Memasang Alarm

Meskipun klasik, namun ini salah satu cara yang ampuh agar bisa bangun pagi untuk sahur.

Set alarm sebelum tidur, sehingga nanti diharapkan pada saat alarm berbunyi kita langsung bangun untuk melakukan sahur.

5. Meminta Bantuan

Image Source: hipwee.com

Jika kamu tinggal di rumah bersama keluarga, maka cara yang paling efektif juga adalah dengan meminta bantuan mereka, ayah, ibu atau saudara untuk membangunkan saat waktu sahur.

6. Niat

Image Source: okezone.com

Dari sekian cara diatas namun inilah yang paling penting. Karena seberapapun usaha yang dilakukan tapi tidak dibarengi dengan niat untuk bangun sahur, maka akan sia-sia dan mustahil.

Jadi niatkanlah untuk bangun sahur sebelum tidur.

Demikian beberapa cara yang bisa dilakukan agar bisa bangun pagi untuk sahur. Jika ada saran, kritik san tambahan silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Categories
Agama Islam

Cara Penentuan Awal dan Akhir Ramadhan (Hisab/Perhitungannya)

Penentuan Awal dan Akhir Ramadhan – Sudah menjadi PR setiap negara di dunia yang memiliki umat muslim untuk menentukan awal dan akhir Ramadhan setiap tahunnya.

Khususnya di Indonesia yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam.

Sudah menjadi hal umum pula penentuan awal dan akhir Ramadhan di Indonesia tidak serempak di berbagai daerah.

Hal ini disebabkan oleh bedanya proses dan tata cara perhitungan yang digunakan oleh tiap-tiap kelompok.

Seperti yang kita ketahui di Indonesia terdapat berbagai golongan ataupun kelompok organisasi Islam.

Dua terbesar diantaranya adalah Nadhlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Kedua organisasi ini acap kali berbeda perhitungan setiap kali menentukan awal Ramadhan maupun 1 Syawal.

Namun perbedaan tersebut tidak sera merta merenggangkan persatuan bangsa dan umat Islam khususnya.

Kita tetap hidup secara rukun dalam menjalankan perintah Allah SWT.


Cara Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan


Penentuan Awal dan Akhir Ramadhan
flickr.com

Penentuan awal dan akhir Ramadhan dapat dilakukan melalui beberapa cara, di antaranya sebagai berikut:

Rukyatul Hilal (Melihat Bulan Sabit)

اَ تَصُوْمُوا حتَّى تَرَوا الْهِلاَلَ، وَلاَ تُفْطِرُوا حتى تَرَوْهُ)

Artinya: “Janganlah berpuasa (Ramadhan) sehingga kalian melihat hilal dan janganlah berhari raya sehingga kalian melihat hilal.” (HR Bukhari dan Muslim)

Cara ini digunakan mempertimbangkan kondisi kaum muslimin pada awal keislaman yang kebanyakan belum bisa baca dan tulis.

Sehingga dengan cara melihat hilal (bulan baru/ bulan sabit) dapat memperkirakan awal Ramadhan.

Cara ini paling mudah dan sah apabila saksi yang melihat hilal tidak cacat penglihatan.

Karena 1 Ramadhan ditentukan setelah hilal muncul di atas ufuk pada akhir bulan dan terlihat menggunakan mata telanjang.

Waktu melihat hilal biasanya dimulai menjelang matahari terbenam di beberapa titik yang telah ditentukan.

Di Indonesia sendiri pemantauan rukyatu hilal biasanya dilakukan di 95 titik yang tersebar di seluruh provinsi. Minimal dua orang yang telah melihat hilal untuk menetapkan 1 Ramadhan.

Hisab

Hisab artinya menggunakan perhitungan dengan menyempurnakan bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari.

Ada kalanya hilal tidak muncul akibat cuaca buruk atau langit berawan, maka awal Ramadhan dapat ditentukan dengan cara menggenapkan bulan Sya’ban.

(صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته، فإن غبي عليكم فأآملوا عدة شعبان ثلاثين)

Artinya: “berpuasalah jika telah melihat hilal dan berharirayalah bila telah melihat hilal, apabila terhalang oleh mendung maka sempurnakanlah bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari”. (HR Bukhari dan Muslim).

Perhitungan ini didasarkan pada teori dan rumus-rumus tertentu yang sudah diyakini kebenarannya.

Hasil hitungan ini memprediksi bahwa hilal akan terlihat pada tanggal yang telah ditentukan secara teori.

Perhitungan ini menggunakan rumus astronomi atau ilmu falak. Hasil dari metode ini digunakan secara presisi tanpa harus melihat kemunculan bulan baru.

Memperkirakan Bulan Sabit

Seiring berkembangnya ilmu falaq modern, cara menentukan awal Ramadhan berikutnya adalah dengan memperkirakan bulan sabit.

Artinya memperkirakan posisi bulan sesuai dengan posisi orbitnya. Hal ini berpedoman pada ilmu falaq berdasarkan ilmu pasti dan ketelitian perhitungan.

Hampir sama dengan metode hisab menggenapkan bulan Sya’ban menjadi 30 hari, berikut rincian perbedaannya:

  • Hisab Astronomis

Pada perhitungan ini didasarkan pada hitungan matematika dan fenomena kemungkinan terlihatnya hilal (imkanu ru’yatil hilal).

Secara teorinya kita memasuki awal Ramadhan pada kondisi beda tinggi antara bulan dan matahari minimal 4 derajat dan jarak busurnya 6,4 derajat.

Hasil hisab ini dikatakan sah apabila memenuhi kriteria data astronomi dan kesaksian hilal.

  • Hisab Wujudul Hilal

Secara harfiah artinya adalah perhitungan berdasarkan kemunculan hilal.

Prinsip metode perhitungan ini adalah konjungsi (ijtimak) telah terjadi sebelum matahari terbenam dan bulan terbenam setelah matahari juga terbenam.

Perhitungan ini tidak memperhatikan sudut ketinggian antara bulan dan matahari.

Intinya hilal telah terlihat apabila telah terjadi ijtimak antara bulan lama dan bulan baru.

Penentuan akhir Ramadhan pun sama hal dengan menentukan awal Ramadhan.

Dari ketiga metode di atas, banyak yang berpendapat jika hisab hanya digunakan sebagai metode pendamping. Yaitu untuk memperkirakan apakah ru’yatul hilal dapat dilakukan atau tidak.


Sebagai informasi tambahan, hasil ru’yah di setiap negara akan berbeda, karena berbeda zona waktu siang dan malamnya.

Demikian penjelasan kami mengenai Cara Penentuan Awal dan Akhir Ramadhan (Hisab/Perhitungannya). Semoga bermanfaat.

Categories
Agama Islam

Arti Marhaban Ya Ramadhan yang Selama Ini Kita Ucapkan

Arti marhaban ya Ramadhan itu apa sih? Kita sering kali mendengar kalimat “marhaban ya Ramadhan”, tapi mungkin sebagian dari kita tidak atau belum tahu apa arti dari kalimat tersebut.


Arti Marhaban Ya Ramadhan


Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata marhaban adalah kata seru yang berarti selamat datang.

Biasanya kata seru ‘marhaban’ digunakan untuk menyambut atau menghormati kedatangan tamu. Marhaban juga berarti lagu puji-pujian.

Saat bulan suci Ramadhan tiba, umat Muslim biasanya berbondong-bondong mengucapkan kalimat “Marhaban ya Ramadhan.”

Bila merujuk pada arti marhaban menurut kamus besar Bahasa Indonesia, arti marhaban ya Ramadhan secara lengkap adalah selamat datang Ramadhan.

Di era digital seperti sekarang ini kalimat Marhaban ya Ramadhan atau selamat datang bulan suci Ramadhan banyak dicuitkan di jagat maya oleh para netizen.

Bahkan kalimat marhaban ya ramadhan menjadi kalimat paling populer di sosial media apalagi di awal-awal bulan puasa.

Bulan Ramadhan

Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Umat Islam selalu menyambut bulan Ramadhan dengan sukacita apapun kondisinya.

Oleh karena itu, kebanyakan umat Islam menyambut Ramadhan dengan ucapan selamat datang atau Marhaban ya Ramadhan.

Terdapat beberapa keistimewaan dalam bulan suci Ramadhan sehingga umat Muslim bahagia karenanya. K

Keistimewaan-keistimewaan Ramadhan itu, antara lain:

1. Bulan puasa dimana seluruh umat Islam yang baligh lagi berakal diwajibkan atasnya. Hikmahnya untuk melatih kesabaran dan meningkatkan keimanan.

2. Merupakan bulan yang di dalamnya terdapat malam lailatul qadar. Malam lailatul qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam yang penuh berkah ini malaikat Jibril turun ke bumi. Lailatul qadr juga merupakan malam yang penuh dengan keselamatan dan dosa-dosa orang yang menghidupkan lailatul qadr diampuni oleh Allah.

3. Ramadhan juga merupakan bulan dimana Al Qur’an diturunkan.

4. Dosa-dosa yang telah lalu juga diampuni di bulan penuh berkah ini.

5. Semua pahala pada bulan Ramadhan dilipat gandakan hingga 70 kali lipat.

Keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki bulan Ramadhan inilah yang membuat Umat Islam menyambutnya dengan gembira.

Bahkan keberkahan Ramadhan tidak hanya dirasakan oleh Umat Islam, umat lainnya pun ikut mendapat keberkahan di bulan ini.

Contohnya, saat bulan Ramadhan terdapat beberapa pasar kaget di berbagai daerah. Mereka yang ikut meramaikan pasar kaget dan menjual dagangannya kebanyakan laris manis.

Entah yang dijual berupa takjil, makanan berbuka, hingga pakaian. Biasanya tidak hanya umat muslim yang berjualan di pasar kaget Ramadhan.

Berkah Ramadhan memang untuk semua ummat karena itu tidak hanya umat Islam yang biasanya menyambut ramadhan. Umat lain pun ikut menyambut bulan penuh berkah ini.


Kalimat Ucapan untuk Menyambut Ramadhan


Beberapa Kalimat Ucapan untuk Menyambut Ramadhan:

“Marhaban yaa Ramadhan Karim.”

“Marhabaan ya Ramadhan 1441 H.”

“Marhaban yaa Shahra Ramadhan yaa Shahra Siam”

“Ahlan wa sahlan wa marhaban yaa Ramadhan.”

“Marhaban Yaa Ramadhan, Ramadhan Mubarak.”

“Selamat datang Ramadhan bulan penuh ampunan.”

“Selamat menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan.”

“Saatnya memperbaiki diri dan hati, jalani Ibadah dengan hati yang ikhlas, Marhaban ya Ramadhan.”

“Semangat menyongsong Ramadhan, semangat memupuk kebaikan.”

“Jalani ibadah di bulan yang Indah, Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan.”

Masih banyak lagi ucapan-ucapan yang biasa disampaikan ketika bulan Ramadhan. Rata-rata didalamnya terdapat sambutan untuk Bulan suci Ramadhan sekaligus do’a untuk sesama muslim.

Semoga ramadhan kali ini Allah juga melimpahkan segala rahmatNya kepada kita yang menjalankan ibadah puasa, Aamiin.