Categories
Ilmu Alam

Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan | Pengertian, Unsur, dan Gambar


Proses fotosintesis pada tumbuhan sangatlah penting bagi tumbuhan itu sendiri dan bagi kita manusia. Reaksi kimia proses fotosintesis mengubah air dan karbon dioksida menjadi glukosa dan oksigen. Glukosa tersebut bermanfaat bagi tumbuhan sebagai asupan makanan. Sementara oksigen yang dilepaskan tumbuhan berguna bagi manusia.


Proses Fotosintesis Pada Tumbuhan


Mekanisme Tumbuhan dalam Membuat Makanan

Zat hijau daun (klorofil) pada tumbuhan bertugas untuk menangkap cahaya matahari. Saat energi matahari terperangkap oleh klorofil, energi tersebut digunakan untuk menguraikan air menjadi hidrogen serta oksigen.

Tumbuhan juga menggunakan energi matahari untuk membuat zat makanan dari proses penggabungan hidrogen dengan karbon dioksida yang diserap dari udara sekitar. Zat makanan yang dhasilkan berupa karbohidrat, terutama berupa zat gula dan tepung atau sari pati.

Proses penggabungan tersebut juga turut melepaskan oksigen ke udara. Pada saat tumbuhan melakukan fotosintesis, mereka memerlukan air, karbon dioksida, klorofil, serta cahaya matahari. Dimana semua itu nanyinya akan menghasilkan energi bagi tumbuhan dan oksigen bagi manusia.

ruangguru.co.id

Unsur-unsur fotosisntesis tersebut berpengaruh terhadap laju atau kecepatan fotosintesis pada tumbuhan itu sendiri. Pengaruh masing-masing unsur terhadap laju fotosintesis adalah sebagai berikut:

1. Konsentrasi Karbon Dioksida (CO₂)

Kadar karbon dioksida merupakan faktor eksternal yang paling berpengaruh dalam proses fotosintesis pada tumbuhan. Ketersediaannya yang terbatas, yaitu sekitar 0,03 % di atmosfer membuat tumbuhan-tumbuhan saling bersaing untuk mendapatkannya. Semakin besar kadar CO₂ di udara, maka laju fotosintesis akan semakin besar pula.

pengertianku.net

2. Ketersediaan Air

Sudah bukan hal asing lagi jika tumbuhan membutuhkan air. Itulah mengapa saat kita memelihara tumbuhan kita sering menyiraminya dengan air. Air memiliki fungsi utama sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis selain karbon dioksida.

Tak hanya itu, tumbuhan juga memerlukan air guna proses transpirasi. Saat tumbuhan kekurangan air, stomata pada daun akan menutup. Akibatnya karbon dioksida tidak dapat terserap dan masuk ke dalam kloroplas.

3. Cahaya Matahari

libgar.com

Cahaya matahari juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis. Berdasarkan sifatnya bagi kebutuhan tumbuhan cahaya terbagi menjadi beberapa subfaktor. Diantara faktor-faktor cahaya yang berkaitan dengan fotosintesis, yakni intensitas cahaya, panjang gelombang, dan lama penyinaran.

4. Klorofil

Zat hijau daun atau yang biasa disebut klorofil merupakan suatu pigmen warna yang terdapat dalam kloropas dan digunakan sebagai katalisator dalam proses fotosistesis. Tanpa adanya klorofil, fotosintesis akan berlangsusng sangat lambat atau bahkan tidak terjadi.

Akibatnya tumbuhan bisa kehabisan energi dan mati. Oleh karena itu, klorofil disebut sebagai faktor internal yang berpengaruh dalam proses fotosintesis karena merupakan bagian dari tumbuhan itu sendiri.

learniseasy.com

5. Unsur Hara

Zat hara atau unsur hara merupakan sumber utama nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk metabolismenya. Unsur hara merupakan mineral maupun bahan organik yang diperoleh akibat penyerapan oleh akar di dalam tanah. Kaitannya dengan proses fotosintesis, zat hara yang dibutuhkan klorofil berupa ion magnesium diperoleh akar dari tanah.

6. Suhu

Temperatur atau suhu udara di sekitar tumbuhan juga menjadi faktor yang mempengaruhi fotosintesis. Suhu yang terlalu tinggi akan membuat daun menutup sebagian besar stomatanya untuk meminimmalisir laju transpirasi.

Hal tersebut mengakibatkan karbon dioksida tidak dapat diserap oleh daun sehingga proses fotosintesis akan terlambat. Sedangkan jika suhu terlalu rendah, air yang terdapat pada tumbuhan akan membeku dan sirkulasi unsur hara dari akar ke daun tidak dapat terjadi.

Itulah keenam faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis, baik itu faktor internal maupun faktor internal. Tanaman yang memiliki warna selain hijau juga berfotosintesis dan memiliki klorofil. Hanya saja tumbuhan yang tidak berwarna hijau tidak hanya memiliki pigmen klorofil, tapi juga karotenoid dan antosianin.

 

 

Keywords: Proses Fotosisntesis pada Tumbuhan

 

 

Originally posted 2020-09-28 10:15:48.

Categories
Ilmu Alam

Proses Terjadinya Hujan (Penjelasan Singkat dan Padat)

Proses terjadinya hujan erat kaitannya dnegan siklus hidrologi. Hujan sendiri merupakan sebuah peristiwa dimana iar sampai ke permukaan bumi dalam bentuk cair maupun padat yang berasal dari proses di atmosfer.


Proses Terjadinya Hujan



Siklus hidrologi berawal dari pemanasan air baik yang berada di darat , aupun dilaut, atau dari tumbuh-tumbuhan oleh sinar matahari. Akibatnya terjadilah penguapan atau yang lebih dikenal dengan evaporasi (penguapan dari laut), transpirasi (penguapan di darat), dan evapotranspirasi (gabungan dari keduanya).

Uap air hasil dari penguapan tersebut kemudian naik ke atmosfer dan membentuk awan. Pada ketinggian tertentu, awan akan mengalami kondensasi (pendinginan). Jika kandungan uap air di awan telah mencapai titik jenuh, maka akan jatuh ke permukaan bumi (presipitasi) dalam bentuk hujan, salju, es, meupun embun (kabut). Begitulah hujan terjadi.

belapendidikan.com

Sebagian hujan yang mencapai tanah akan meresap atau masuk kedalam lapisan tanah. Proses tersebut disebut dengan infiltrasi. Lalu sebagian lainnya akan mengalir di permukaan tanah (run off) yang kemungkinan semuanya terkumpul dalam aliran sungai.

Air yang menembus permukaan tanah, mengalir menjadi aliran air permukaan (preatis) sementara yang menjadi air di dalam tanah disebut dengan artesis. Dibeberapa tempat aliran bawah permukaan akan mengalir keluar permukaan bumi menjadi sebuah mata air.

Klasifikasi Hujan

Berdasarkan ukuran butirannya hujan dibedakan menjadi:

bobo.grid.id

1. Hujan gerimis yang diameternya kurang dari 0,5 mm.
2. Hujan salju yang terdiri dari kristal-kristal es dimana temperatur udaranya dibawah titik beku.
3. Hujan batu es merupakan hujan es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya dibawah titik beku.
4. Hujan deras yang turun dari awan dimana temperaturnya di atas titik beku dan diameter butirannya kurang lebih 7 mm.

Berdasarkan proses terjadinya hujan dibedakan menjadi:

1. Hujan frontal

proses terjadinya hujan
slideplayer.info

Terjadinya hujan frontal akibat adanya pertemuan antara dua massa udara yang berbeda temperaturnya. Massa udara panas/ lembab bertemu dengan massa udara dingin/ padat sehingga terkondensasi dan terjadilah hujan.

2. Hujan zenithal/ ekuator

proses terjadinya hujan
kompas.com

Jenis hujan ini terjadi akibat udara yang naik karena pemanasan tinggi. Biasa terjadi di daerah tropis, yakni pada 23,5˚LU – 23,5˚LS, oleh karena itu sering disebut hujan naik tropis.

Arus konveksi menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air laut yang terus menerus. Kemudian terjadilah kondensasi lalu turunlah hujan. Itulah mengapa jenis hujan ini sering disebut hujan ekuator atau hujan konveksi.

Terjadinya hujan zanithal adalah pada waktu matahari melalui zenith daerah tersebut. Semua tempat di daerah tropis mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.

3. Hujan orografis

proses terjadinya hujan

Terjadinya hujan orografis atau hujan naik pegunungan akibat adanya udara yang mendung dan dipaksa naik mendaki lereng pegunungan. Dimana semakin ke atas suhu semakin dingin sehingga terjadi kondensasi.

Terbentuklah awan dan kemudia turun hujan orografis yang jatuh pada lereng gunung yang dilaluinya. Sementara lereng satunya bertiup angin jatuh dan kering dan daerah ini disebut dengan daerah bayangan hujan.

Curah hujan merupakan jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur jumlah atau banyaknya curah hujan adalah rain gauge. Curah hujan biasanya diukur dalam waktu harian, bulanan, dan tahunan.

Di Indonesia, curah hujan yang jatuh dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: Bentuk medan atau topografi, arah lereng medan, arah angin yang sejajar dengan garis pantai, serta jarak perjalanan angi di atas medan datar. Itulaah sedikit penjelasan mengenai proses terjadinya hujan dan jenis-jenisnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

Keyword: Proses Terjadinya Hujan

Originally posted 2020-09-25 14:17:08.

Categories
Ilmu Alam

10 Hewan dengan Proses Melahirkan yang Aneh

Hewan seperti juga manusia harus berkembang biak, tapi cara berkembang biak setiap hewan berbeda-beda bergantung pada kelasnya.

Tidak semua hewan dikelas yang sama berkembang biak dengan proses yang sama, bahkan sangat berbeda.

Berikut ini 10 proses melahirkan anak hewan yang aneh.

1. Hiena

Image Source: bp.blogspot.com

Mamalia karnivora yang aktif di malam hari dan sangat ditakuti di kawasan Afrika dan Asia. Hiena berkembang biak dengan cara melahirkan 2 hingga 6 bayi, tapi dalam proses melahirkannya Hiena betina harus menggali lubang di dalam tanah terlebih dahulu.

2. Platypus

Image Source: bp.blogspot.com

Mamalia karnivora yang sering ditemui di kawasan Australia secara fisik Platypus sering dianggap mirip dengan bebek karena memiliki selaput pada kakinya, dan paruhnya yang panjang.

Cara berkembang hewan semi-akuatik ini terbilang unik sebab tidak seperti kebanyak mamalia yang melahirkan, Platypus justru bertelur. Setelah Platypus betina mengerami telurnya, maka bayi akan menyusui pada induknya.

3. Ekidna

Image Source: www.sinaimg.cn

Mamalia insektivora yang sering ditemui di Papua dan Australia secara fisik Ekidna dianggap mirip dengan landak karena tubuhnya kecil dan dipenuhi duri.

Hewan yang memiliki moncong panjang dan runcing ini ternyata cara berkembang biaknya mirip Platypus, yaitu bertelur. Setelah Ekidna betina mengerami telurnya, maka bayi Ekidna akan menyusui pada induknya.

4. Hiu martil

Hewan karnivora yang bentuk kepalanya menyerupai martil ini ternyata berkembang biak cara yang berbeda dengan pisces pada umumnya.

Sebab hewan yang masuk golongan ikan ini masuk berkembang biak dengan cara melahirkan dalam setahun hiu martil melahirkan 20 hingga 40 anak.

5. Salmon

Hewan karnivora ini berkembang biak seperti kebanyakan pisces yaitu dengan cara bertelur. Namun, ada perbedaan dengan kebanyakan reproduksi ikan, dimana salmon betina akan bertahan hidup untuk menjaga sarangnya hingga telur menetas.

Tapi kebanyakan justru mati setelah bertelur karena kelelahan akibat perjalanan panjang menuju perairan air tawar tempat salmon betina dilahirkan.

6. Kuda laut

Hewan karnivora yang bentuk menyerupai huruf S ini memang berkembang biak seperti kebanyakan pisces yang bertelur. Tetapi telur dierami di dalam perut kuda laut pejantan dan setelah masa pengeraman bayi kuda laut akan keluar.

7. Gurita

Hewan moluska yang memiliki tentakel ini ternyata berkembang biak sekali dalam hidupnya dengan cara bertelur. Sebab sebagian besar Gurita jantan mati setelah masa kawin, dan jika telur tersebut diberikan kepada betinanya maka betina akan menjaga telurnya selama masa pengeraman.

Namun, tidak lama setelah telur menetas biasanya Gurita betina mati karena kelelahan menjaga telur, dan juga tidak mencari makan selama masa pengeraman.

8. Cumi-cumi

Hewan moluska yang memiliki delapan lengan ini berkembang biak dengan cara yang tidak jauh berbeda dengan Gurita. Dimana sebagian besar pejantannya mati setelah masa kawin, dan setelah betina selesai menetaskan telur, maka cumi-cumi betina akan mati.

9. Penguin

Hewan karnivora yang dikenal tidak bisa terbang ini memang berkembang biak seperti kebanyakan aves yang bertelur. Tetapi setelah betina mengeluarkan telurnya ternyata telurnya akan dierami oleh pejantan dan setelah masa pengeraman telur akan menetas dan bayi penguin akan keluar.

10. Mayflies (Lalat Capung)

Hewan insekta ini disebut-sebut sebagai hewan yang memiliki siklus hidup paling singkat. Sebab setelah pembuahan dan melahirkan waktu hidup terpanjang serangga ini hanya sehari hingga dua hari saja.

Mayflies jantan yang menemukan betinanya lalu melakukan pembuahan kemudian mati setelahnya. Sementara Mayflies betina akan mati setelah telurnya menetas.

Originally posted 2019-06-18 21:05:16.