Categories
Bahasa & Sastra

Tata Cara Penulisan Tanggal dalam Bahasa Inggris

Penulisan Tanggal Dalam Bahasa Inggris – Ada satu ungkapan mengatakan, apabila kita menguasai bahasa suatu kaum, kita akan selamat dari tipu daya kaum tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa bahasa memiliki posisi yang penting dan utama.

Salah satu dari bahasa tersebut adalah bahasa inggris. Seperti yang kita ketahui bersama, bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa internasional, bahasa yang menjadi penghubung antar negara.

Oleh karenanya di beberapa negara berbondong-bondong mempelajari bahasa Inggris sejak dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah yang paling tinggi.

Di Indonesia pelajaran bahasa Inggris bahkan menjadi salah satu mata pelajaran yang diujikan pada ujian nasional.

Hal yang menentukan standar penilaian dari peserta ujian untuk menempuh pendidikan berikutnya.

Memang beberapa orang merasa kesulitan dalam mempelajari bahasa Inggris, ada yang mengatakan karena susunan katanya yang rumit, lalu aturan penyusunan kalimat yang juga tak kalah rumit, dan alasan yang lainnya lagi.

Namun hal itu boleh dibilang wajar saja karena bahasa inggris memang bukan merupakan bahasa ibu kita. Ada yang bilang “language is habit” bahasa adalah kebiasaan.

Jadi hal yang perlu dilakukan dalam mempelajari bahasa termasuk bahasa inggris adalah membiasakan bahasa tersebut. baik dalam penulisan, pembicaraan, dan lain sebagainya.


Inggris Sebagai Bahasa Internasional


Ada juga yang kemudian mengatakan, sering-seringlah berbicara dengan menggunakan bahasa inggris maka lambat laun kita akan bisa menguasainya.

Metode seperti ini seringkali juga berlaku jika kita belajar mengenai kebahasaan dari berbagai negara yang lainnya.

Namun sebelum kita belajar speaking (berbicara dalam bahasa Inggris) tersebut ada beberapa hal dasar lain yang juga harus kita pelajari.

Hal-hal tersebut diantaranya adalah belajar mengenai penulisan subjek predikat, pengubahan kata kerja sesuai waktu tertentu, dan lain-lain.

Salah satunya yang tak kalah penting adalah belajar tentang penulisan tanggal dalam bahasa Inggris.

Aspek ini boleh dibilang merupakan bagian kecil dari bahasa inggris yang memiliki banyak tata aturan dan format penulisannya.

Sebenarnya hal ini juga berlaku dalam bahasa lain. Namun kita akan fokus dulu pada penulisan tanggal menurut bahasa inggris.

Adapun Terdapat beberapa perbedaan penerapan penulisan tanggal dalam bahasa inggris.

Penerapan penulisan tersebut memang bergantung dari aspek formalitas, juga dapat bergantung pada kebiasaan penggunaan model penulisan yang diterima oleh negara.

Hal ini harus menjadi perhatian khusus untuk pembaca semua.

Pada beberapa negara di Amerika serikat format penulisan tanggal yang digunakan dimulai dari bulan/ tanggal/ tahun (MM/DD/YYYY).

Sedang di beberapa negara lain salah satunya Indonesia format penulisannya dimulai dari tanggal/bulan/tahun (DD/MM/YYYY).

Adapun penjelasan lebih lanjut dari beberapa penulisan tanggal dalam bahasa inggris yang berbeda-beda dapat di lihat di bawah ini:


Penulisan Tanggal Dalam Bahasa Inggris Berdasarkan SI


Meskipun memang terdapat perbedaan cara penulisan tanggal dalam bahasa Inggris di berbagai negara,tetapi ada standar internasional yang dibuat.

Hal ini dibuat agar ada kesatuan baku untuk penulisan dan tata bahasa yang nantinya akan diikuti oleh berbagai negara karena status bahasa inggris itu sendiri yang merupakan bahasa internasional.

Standar internasional yang digunakan tersebut adalah ISO 8601 yang merupakan cara penulisan tanggal dalam bahasa Inggris yang diterima oleh seluruh negara.

Format penulisannya adalah tahun-bulan-tanggal (YYYY-MM-DD). Contoh penulisan tersebut salah satunya seperti 2016-04-14.


Perbedaan Cara Penulisan Tanggal dalam Bahasa Inggris Antara Aksen British dan Aksen Amerika


Memang secara umum telah kita ketahui bahwa terdapat dua aksen bahasa Inggris yang biasa digunakan yaitu aksen British dan Amerika.

Kedua aksen tersebut memang mempunyai perbedaan yang banyak mulai dari penggunaan kata, pengucapan kata, sampai juga pada cara penulisan tanggal.

Berikut adalah perbedaan penulisan tanggal antara dua aksen tersebut:

British:

Format yang digunakan adalah day-month-year.
Contoh:

  • 9th June 2015
  • 13 March 1995
  • 9/6/2015
  • 13/3/1995

American:

Sedang America format yang digunakan yaitu month-day-year
Contoh:

  • June 9th, 2015
  • March 13, 1995
  • 6/9/2015
  • 3/13/1995

Melihat contoh di atas terdapat beberapa informasi yang harus disampaikan adalah pertama bahwa jika penulisan tanggal semakin singkat, hal tersebut menunjukkan ketidakformalitasan.

Artinya dengan kata lain bahwa semakin singkat penulisan semakin santai.

Yang kedua adalah bahwa penulisan tanggal tersebut jangan sampai tertukar penggunaannya antara aksen British dan America karena maknanya akan berbeda jika format British dimaksudkan untuk menulis dalam aksen amerika dan sebaliknya.

  • Penulisan Bulan

Penulisan dan pengejaan bulan dalam bahasa inggris dapat disingkat menjadi tiga huruf agar lebih praktis. Berikut adalah singkatan dari nama-nama bulan dalam bahasa Inggris:

  • January menjadi Jan
  • February menjadi Feb
  • March menjadi Mar
  • April menjadi Apr
  • May menjadi May
  • June menjadi June
  • July menjadi Jul
  • August menjadi Aug
  • September menjadi Sep
  • Oktober menjadi Okt
  • November menjadi Nov
  • Desember menjadi Des

Singkatan di atas adalah penulisan yang juga biasa dipakai agar lebih mudah dan tidak keliru dalam penulisannya.

Selain itu terdapat hal lain yang juga perlu perlu diketahui dalam pengejaan dan penulisan tanggal dalam bahasa Inggris, yang sering banyak orang keliru dalam mengeja, membaca dan menulisnya yaitu tentang angka bertingkat atau ordinal number.

  • Pengejaan Ordinal Number

Di bawah ini terdapat contoh penulisan dan pembacaan ordinal number yang digunakan dalam penulisan tanggal bahasa Inggris:

  • 1 = 1st dibaca the first
  • 2 = 2st dibaca the second
  • 3 = 3th dibaca the third
  • 4 = 4th dibaca the fourth
  • 5 = 5th dibaca the fifth
  • 6 = 6th dibaca the sixth
  • 7 = 7th dibaca the seventh
  • 8 = 8th dibaca the eight
  • 9 = 9th dibaca the ninth
  • 10= 10th dibaca the tenth
  • 11= 11th dibaca the eleventh
  • 12= 12th dibaca the twelfth
  • 13= 13th dibaca the thirteenth
  • 14= 14th dibaca the fourteenth
  • 15= 15th dibaca the fifteenth
  • 16= 16th dibaca sixteenth
  • 17= 17th dibaca seventeenth
  • 18= 18th dibaca eighteenth
  • 19= 19th dibaca nineteenth
  • 20= 20th dibaca twentieth
  • 21= 21th dibaca twenty first
  • 22= 22th dibaca twenty second
  • 23= 23th dibaca twenty third
  • 24= 24th dibaca twenty fourth
  • 25= 25th dibaca twenty fifth
  • 26= 26th dibaca twenty sixth
  • 27= 27th dibaca twenty seventh
  • 28= 28th dibaca twenty eight
  • 29= 29th dibaca twenty ninth
  • 30= 30th dibaca thirtieth

Tanggal Dalam Bahasa Inggris | Sejarah Kalender di Dunia


Kalender adalah penunjuk waktu dimana menerangkan hari dan tanggal.

Terdapat berbagai jenis kalender berdasarkan tahunnya, diantaranya kalender Masehi, Hijriyah, Tiongkok, Mesir, China, Jepang, dan Jawa. Yang paling umum digunakan di dunia adalah Kalender Masehi.

Dalam bahasa Latin kalender Masehi disebut juga dengan Anno Domini (AD). Sedangkan dalam Bahasa Inggris disebut dengan Common Era (CE).

Sadarkah kamu bahwa dunia ini kita akan memasuki tahun ke-2020 berdasarkan tahun Masehi. Betapa tuanya dunia ini, dimana 2019 tahun adalah awal mula penggalan Masehi berlaku di dunia.

Dunia atau bumi ini bahkan berumur bahkan lebih dari 2020 tahun, yang mana kita kenal dengan istilah tahun Sebelum Masehi (SM), dalam bahasa Inggris disebut dengan Before Christ (BC).

Nah, mendengar kata-kata sebelum masehi, pasti langsung teringat pelajaran sejarah di sekolah dulu dong ya.

Sejarah Kalender Masehi

Sejarah kalender Masehi erat kaitannya dengan sejarah kaum Nasrani. Awalnya berasal dari kalender Romawi, Julian dan Gregorian.

Kelahiran Yesus merupakan tolak ukur penepatan awal mula penggalan kalender Masehi.

Awal mulanya Kaisar Romawi, Julius Caesar melihat banyak kelemahan dan kekacauan pada sistem penanggalan kalender Romawi.

Ia kemudian mengubah perhitungan tanggal kalender tersebut dengan bantuan ahli astronomi bernama Sosigenes.

Pada kalender Romawi Kuno dalam satu tahun terdiri dari 10 bulan, dan jumlah hari per bulannya yaitu 30 hari.

Sejak zaman Julius Caesar semua berubah, dimana satu tahun terdiri dari 12 bulan seperti saat ini.

Pada tahun 527 SM, Kaisar Justinian memerintahkan Rhabib Katolik bernama Dionisius Exoguus untuk menyusun perhitungan tahun berdasarkan kelahiran Yesus Kristus.

Kalender tersebut dinamakan Masehi karena merujuk pada nama Nabi Isa atau Mesias.

Hingga kini penanggalan Masehi ditetapkan sebagai kalender baku di seluruh dunia.

Meskipun sejarahnya erat dengan sejarah Nasrani, dunia tetap memandangnya sebagai penanggalan umu tanpa ada unsur religi di dalamnya.

Sejarah Kalender Lainnya

Kalender Maya

Merupakan kalender kuno yang tercatat di dalam sejarah. Sempat gempar ditemukan kembali pada tahun 2012 silam, kalender ini merupakan kalender yang disusun oleh bangsa Maya di Amerika Tengah.

Ditinjau dari segi penanggalannya kalender ini diperkirakan dibuat jauh sebelum kalender Masehi disusun.

Kalender China

Tentu kamu tidak asing dengan nama Kaisar Huang Ti, dimana pada zaman kepemimpinan beliau tercipta penanggalan dalam bentuk kalender China.

Kalender ini diperkirakan dibuat pada abad ke-30 SM, sekitar tahun 2.698-2.599 SM.

Hampir 5000 tahun penanggalan ini digunakan oleh manusia pada zaman dahulu kala.

Kini di Tiongkok sendiri penanggalan berdasarkan kalender ini telah mengalami pergeseran bilangan tahun, dimana disesuaikan dengan sistem penanggalan kalender Masehi.

Kalender Jepang

Diadaptasi dari perpaduan penanggalan kalender China dan kalender Gregorian, kalender ini bertahan di tengah-tengah masyarakat hingga akhir tahun ke-5 zaman Meiji (sekitar tahun 1873).

Namun sejak tahun ke-6 Meiji, lebih tepat pada tanggal 1 Januari 1873 Jepang mulai terpaku menggunakan sistem penanggalan kalender Gregorian saja.

Kalender Hijriyah

Jika kalender Masehi erat kaitannya dengan sejarah kaum Nasrani, maka kalender Hijriyah berkaitan erat dengan sejarah umat muslim.

Kalender Hijriyah hingga kini masih tetap digunakan oleh banyak penduduk muslim di berbagai belahan dunia, khususnya di negara-negara yang banyak penduduk Islamnya.

Perhitungan tanggal dan bulan pada kalender ini terpatok pada rotasi Matahari dan Bulan.

Menurut sejarahnya, kalender ini pada mulanya terdiri dari 13 tahun dalam satu tahun. Namun mengalami perubahan seiring dengan perputaran bulan mengelilingi bumi.

Penamaan bulan di kalender Hijriyah ini menyesuaikan kondisi masyarakat Arab kala itu.

Misalnya bulan pertama dinamakan Muharram, karena pada bulan ini diharamkan berperang apapun itu kondisinya. Bulan Dzulhijjah menandakan dimana musim haji sudah dimulai.

Masih banyak jenis kalender lain beserta sejarahnya, seperti kelender Yahudi, Saka India, Sunda, dan Bali.

Namun pada rubruik kali ini kini kita hanya fokus membahas sistem penanggalan pada kalender Masehi saja.


Demikianlah artikel mengenai penulisan tanggal dalam bahasa Inggris. semakin kita membiasakann menggunakan pengaplikasiannya dalam sehari-hari, akan semakin mudah juga kita dalam mengingat tata penulisannya.

Perlu juga kiranya untuk kita mengerti persis perbedaan tata penulisan dari yang satu ke lainnya. Sehingga tepat juga kita dalam menerapkannya dalam kepenulisan dan tata ucapnya.

Semoga di lain kesempatan, kita bisa berbagi artikel mengenai tata kebahasaan yang lain.

Hal ini juga menjadi alangkah semakin baiknya lagi jika pembaca menambah referensi dengan membaca buku kebahasaan mengenai bahasa Inggrisnya secara langsung.

Semoga bermanfaat dan Terimakasih.

Originally posted 2020-12-26 23:02:50.

Categories
Bahasa & Sastra

Cara Penulisan Gelar yang Baik dan Benar Beserta Contohnya

Cara Penulisan Gelar – Penulisan gelar mungkin dianggap hal yang sepele, tetapi jika dicermati lagi banyak orang yang masih bingung terkait penulisan gelar tersebut.

Selain karena banyaknya macam gelar yang harus dihafal, penulisan gelar dalam tata bahasa Indonesia sendiri memiliki ketentuan yang harus ditaati.

Ia –penulisan gelar- berdasarkan aturan kebahasaan termasuk dalam kategori pemahaman terkait singkatan.

Singkatan sendiri merupakan kependekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, entah itu dilafalkan huruf demi huruf ataupun dilafalkan sesuai bentuk lengkapnya.

Salah satu contoh aturan dari penulisan gelar tersebut adalah seperti gelar S.Pd. Huruf pertama tentu diawali dengan huruf besar.

Setelah itu dibubuhi tanda titik sebagai tanda bahwa huruf pertama merupakan satu kata.

Kemudian huruf kedua juga diawali dengan huruf besar, sedangkan huruf “d” ditulis dengan huruf kecil dan diakhiri dengan tanda titik.

Dan masih banyak lagi ketentuan dari penulisan tersebut bergantung pada gelar yang ingin ditulis.

Dari pada berlama-lama berceloteh mari kita lihat beberapa contoh penulisan gelar yang sesuai dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan) pada tulisan di bawah ini:


Pengertian Gelar


Gelar merupakan penobatan baik berupa awalan (prefix) atau akhiran (afiks) yang ditambahkan pada nama seseorang.

Pemberian gelar merupakan bagian dari pemberian rasa hormat, menandakan memiliki jabatan resmi, menjadi bagian dari kelompok tertentu, atau kualifikasi akademis dan profesional.

Gelar yang secara umum diketahui orang banyak adalah gelar akademik. Merupakan gelar yang diberikan kepada seseorang yang telah selesai menempuh pendidikan akademik di perguruan tinggi tertentu.

Jenis-jenis gelar akademik terdiri dari tingkat diploma (D3/D4), sarjana atau bachelor (S1), magister atau master (S2), doktor atau doctoral (S3), gelar guru besar atau profesor (Prof.), hingga gelar untuk spesialis atau profesi.

Perbedaan kesemua jenis gelar tersebut terletak pada jenjang pendidikan yang ditempuh, beban studi yang diambil, dan jumlah hasil riset atau publikasi yang diakui oleh dunia.

Gelar profesor atau guru besar merupakan gelar tertinggi di dunia akademisi.

Untuk mencapainya tentu saja tidaklah mudah, melewati perjalanan riset yang panjang dan mendapat pengakuan dari akademisi senior lainnya hingga seseorang layak disebut Profesor.


Panduan Penulisan Gelar Secara Umum


Berdasarkan aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), gelar tidak boleh ditulis dengan asal atau semborono.

Khususnya dalam hal penulisan gelar akademis, ada aturan tertentu entah diletakkan di bagian awal nama atau di bagian akhir nama.

Berikut beberapa aturan baku cara penulisan gelar secara umum di Indonesia:

  • Setiap gelar dituliskan sebelum atau sesudah nama dari pemilik gelar, tergantung dari jenis gelar yang diterimanya.
  • Dalam hal penulisan gelar akademik ditulis dengan menggunakan tanda titik antara satu huruf dengan huruf lainnya, dimana gelar ditulis dalam bentuk singkatan.
  • Penulisan nama asli si penyandang gelar dan gelar yang diterimanya dipisahkan dengan tanda koma.
  • Jika terdapat lebih dari satu gelar dalam satu nama, maka antara gelar yang satu gelar dan gelar yang lainnya dipisahkan dengan tanda koma. Seperti contoh: Iqbal Ramadhan, S.Ag, S.E.

Berbagai Contoh Penulisan Gelar Akademis


Gelar Sarjana

Sarjana merupakan gelar yang diterima setelah menempuh jenjang pendidikan Srata-1 (S1) atau pendidikan vokasi S1 Terapan yang biasa disebut D-IV (Diploma 4).

Untuk memperoleh gelar sarjana biasanya seseorang harus menempuh beban pendidikan tertentu.

Jenjang studi di perguruan tinggi ditetapkan dengan sistem Satuan Kredit Semester (SKS), dimana setiap mata kuliah memiliki nilai atau beban kuliah yang berbeda.

Tergantung pada jenis mata kuliahnya, bisa saja satu mata kuliah hanya bernilai 2-3 SKS atau bahkan 10-12 SKS seperti skripsi dan tesis.

Nah, untuk memperoleh gelar sarjana, idealnya kita harus menempuh pendidikan selama 4 tahun dengan menyelesaikan beban studi sebanyak 14-146 SKS (tergantung dari kebijakan masing-masing perguruan tinggi).

Jika gelar tersebut disematkan pada nama maka salah satu contoh penulisannya adalah Rusdi Mathari, S.Ag., adapun contoh penulisan gelar lainnya adalah sebagai berikut:

a. S.Ag. (Sarjana Agama)

b. S.Pd. (Sarjana Pendidikan)

c. S.Si.  (Sarjana Sains)

d. S.Psi. (Sarjana Psikologi)

e. S.Hum. (Sarjana Humaniora)

f. S.Kom. (Sarjana Komputer)

g. S.Sn. (Sarjana Seni)

h. S.Pt. (Sarjana Peternakan)

i. S.Ked. (Sarjana Kedokteran)

j. S.Th.I. (Sarjana Theologi Islam)

k. S.Kes. (Sarjana Kesehatan)

l. S.Sos. (Sarjana Sosial)

m. S.Kar. (Sarjana Karawitan)

n. S.Fhil. (Sarjana Fhilsafat)

o. S.T. (Sarjana Teknik)

p. S.P. (Sarjana Pertanian)

q. S.S. (Sarjana Sastra)

r. S.H. (Sarjana Hukum)

s. S.E. (Sarjana Ekonomi)

t. S.Th.K. (Sarjana Theologi Kristen)

u. S.I.P. (Sarjana Ilmu Politik)

v. S.K.M. (Sarjana Kesehatan Masyarakat)

w. S.H.I. (Sarjana Hukum Islam)

x. S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)

y. S.Fil.I. (Sarjana Filsafat Islam)

z. S.Pd.I. (Sarjana Pendidikan Islam), dsb.

Gelar Master

Master atau magister adalah gelar yang diperoleh setelah melanjutkan studi Srata-2 (S2).

Biasanya untuk mendapatkan gelar ini, idealnya anda harus menempuh masa studi kurang lebih 2 tahun dengan beban studi berkisar antara 40-42 SKS.

Penulisan gelar master yang disematkan pada nama seseorang, misalnya Jaja Miharja, M.pd., adapun contoh penulisan gelar lainnya adalah:

1. M.Ag. (Magister Agama)

2. M.Pd. (Magister Pendidikan)

3. M.Si. (Magister Sains)

4. M.Psi. (Magister Psikologi)

5. M.Hum. (Magister Humaniora)

6. M.Kom. (Magister Komputer)

7. M.Sn. (Magister Seni)

8. M.T. (Magister Teknik)

9. M.H. (Magister Hukum)

10. M.M. (Magister Manajemen)

11. M.Kes. (Magister Kesehatan)

12. M.P. (Magister Pertanian)

13. M.Fhil. (Magister Fhilsafat)

14. M.E. (Magister Ekonomi)

15. M.H.I. (Magister Hukum Islam)

16. M.Fil.I. (Magister Filsafat Islam)

17. M.E.I. (Magister Ekonomi Islam)

18. M.Pd.I. (Magister Pendidikan Islam)

19. M.A.R.S. (Magister Administrasi Rumah Sakit) dan sebagainya

Gelar Sarjana Muda Luar Negeri

a. B.A. (Bechelor of Arts)

b. B.Sc. (Bechelor of Science)

c. B.Ag. (Bechelor of Agriculture)

d. B.E. (Bechelor of Education)

e. B.D. (Bechleor of Divinity)

f. B.Litt. (Bechelor of Literature)

g. B.M. (Bechelor of Medicine)

h. B.Arch. (Bechelor of Architrcture), dan lain-lain.

Gelar Master Luar Negeri

Jika gelar master tersebut disematkan pada nama seseorang maka contoh penulisan lengkap beserta gelarnya adalah M.Ridwan Kamil, M.A., selain itu di bawah ini juga terdapat beberapa penulisan singkatan gelar untuk master luar negeri:

1. M.A. (Master of Arts)

2. M.Sc. (Master of Science)

3. M.Ed. (Master of Education)

4. M.Litt. (Master of Literature)

5. M.Lib. (Master of Library)

6. M.Arch. (Master of Architecture)

7. M.Mus. (Master of Music)

8. M.Nurs. (Master of Nursing)

9. M.Th. (Master of  Theology)

10. M.Eng. (Master of Engineering)

11. M.B.A. (Master of Business Administration)

12. M.F. (Master of Forestry)

13. M.F.A. (Master of Fine Arts)

14. M.R.E. (Master of Religious Ediucation)

15. M.S. (Mater of Science)

16. M.P.H. (Master of Public Health), dan sebagainya.

Gelar Program Diploma

Program diploma sendiri memiliki beberapa jenjang pendidikan yang kesemuanya itu memiliki gelar yang berbeda-beda dan tentu saja penulisannya pun berbeda, seperti contoh di bawah ini:

  • Program D1 atau Diploma satu memiliki gelar dengan sebutan profesional ahli pertama yang disingkat dengan (A.P.)
  • D2 atau diploma dua memiliki gelar dengan sebutan profesional ahli muda yang disingkat dengan (A.Ma.)
  • Sedangkan D3 atau diploma tiga memiliki gelar dengan sebutan profesional ahli madya yang disingkat dengan (A.Md.)
  • Dan program D4 atau diploma empat memiliki gelar dengan sebutan profesional ahli yang disingkat (A.)

Namun akhir-akhir ini sebutan gelar untuk program diploma tersebut biasanya disertai dengan ilmu keahlian yang dimiliki misalnya saja:

  • Gelar profesional untuk ahli muda kependidikan disingkat dengan A.Ma. Pd.
  • Sedangkan gelar untuk ahli madya keperawatan disingkat dengan A.Md. Per.
  • Gelar untuk ahli madya kesehatan disingkat dengan A.Md.Kes.
  • Ahli Madya Kebidanan disingkat A.Md. Bid.
  • Dan ahli madya pariwisata disingkat A.Md. Par., dan lain sebagainya.

Gelar Doktor Luar Negeri

Salah satu contoh penulisan gelar doktor luar negeri yang disematkan pada nama seseorang adalah Mustofa Arif, Th. D., adapun beberapa contoh penulisan gelar doktor lainnya dapat dilihat di bawah ini:

Ph.D. (Doctor of Philosophy)

Ed.D. (Doctor of Education)

Sc.D. (Doctor of Science)

Th.D. (Doctor of Theology)

D.P.H. (Doctor of Public Health)

D.L.S. (Doctor of Library Science)

D.M.D. (Doctor of Dental Medicince)

Contoh Penulisan Gelar Ganda

Memang beberapa orang dengan alasan tersendiri memilih untuk kuliah dengan dua jurusan yang berbeda sekaligus, atau juga dalam waktu yang berbeda setelah menyelesaikan satu bidang, dirinya kembali kuliah dengan mengambil jurusan yang berbeda.

Bagi seseorang yang berhasil meraih kelulusan pada dua bidang yang diambilnya maka secara otomatis dia juga akan memiliki dua gelar pendidikan.

Nah jika kedua gelar tersebut perlu disematkan pada nama kita maka penulisannya disingkat seperti contoh di bawah ini:

a. Rasyad Alhanan, S.Ag., S.H.

b. Rasyad Alhanan, S.S., S. Pd.

c. Rasyad Alhanan, S.Sos., S.Pd.I.

Dan jika gelar yang diperoleh lebih dari dua maka contoh penulisan gelar tersebut adalah sebagai berikut:

a. Fajar Bustomi, S.Sos., M.Hum., M.Pd.

b. Fajar Bustomi, S.H., S.E., M.Ed.

c. Fajar Bustomi, S.Ag., M.E.I., Ph. D.

d. Fajar Bustomi, S.Kom., S.S., M.Pd., M.Si.

Gelar di atas merupakan gelar akademik yang penulisannya disematkan setelah nama penyandang. selain itu juga terdapat penulisan gelar akademik yang penulisannya diletakkan sebelum nama penyandang misalnya saja:

Ir. H.M.Husain Maulana, C.E.S.

Dr. Akbar Maulana, M.Si.

Drs. M.A. Qodir Jaelani, S.H., S.I.K., M.Ag.

Dan lain sebagainya

Penulisan Gelar Profesor

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, untuk mendapatkan gelar profesor seseorang harus atau telah melakukan riset dan menerbitkan publikasi sejumlah tertentu.

Sebuah gelar yang harus memenuhi kriteria khusus yang didapatkan tidak dengan menempuh beban studi lagi.

Kriteria tersebut telah dirumuskan menurut peraturan Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan civitas akademika pada suatu perguruan tinggi tertentu.

Seseorang memperoleh gelar atau diakui sebagai profesor bisa jadi karena hasil risetnya telah mendunia, atau telah banyak menerbitkan buku, atau juga karena kategori lain yang belum bisa dicapai oleh akademisi lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa gelar profesor diraih karena prestasi atau pengabdian yang telah dilakukannya. Sehingga seseorang tersebut diakui keahlian bidangnya oleh khalayak banyak.


Sekian beberapa contoh terkait penulisan gelar akademik berdasarkan Ejaan yang Disempurnakan.

Jadi untuk kamu yang sering bingung atau lupa bagaimana cara menulis gelar dosen kamu, guru kamu atau gelarmu sendiri bisa langsung cocokkan dengan contoh-contoh di atas.

Karena meskipun terlihat sepele tapi perihal penulisan gelar ini jika salah-salah maka banyak hal yang bisa saja terjadi.

Misalnya saja dosen yang tidak mau menandatangani surat yang kamu buat karena penulisan nama gelarnya yang salah.

Ataupun juga kejadian-kejadian lainnya yang bisa membuat urusan administrasi semakin rumit.

Oleh karenanya sekali lagi semoga contoh di atas akan membantu teman-teman sekalian. Selamat dan semangat belajar!

Originally posted 2020-12-25 12:07:29.

Categories
Bahasa & Sastra

8 Tips Jitu Penulisan Skripsi Bahasa Inggris dari Persiapan Sampai Sidang

Menyusun skripsi bahasa Inggris merupakan tugas wajib bagi mahasiswa yang mengambil jurusan bahasa Inggris baik pendidikan maupun sastra.

Menyusun skripsi dalam bahasa Inggris memang tidak gampang, mengingat dalam bahasa Inggris dibutuhkan vocab yang luas dan kemampuan dalam tata bahasa atau grammar yang tepat.

Anda juga tidak perlu khawatir atau risau dengan revisi yang begitu banyak dan harus dibenahi, percayalah itu adalah proses anda dalam belajar.

Untuk membantu anda dalam tugas akhir dalam meraih gelar akademis, berikut kami hadirkan kiat menyusun skripsi bahasa Inggris dengan mudah:


Persiapan sebelum menulis skripsi


1. Kamus dan buku grammar

Kamus merupakan unsur terpenting dalam menyusun skripsi bahasa Inggris, terlebih kita yang dalam keseharian menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa daerah masing-masing.

Disamping itu sebanyak apapun vocab yang kita miliki kamus tetaplah harus tersedia di tangan.

Kamus ini penting anda miliki karena mengingat buku yang akan anda gunakan sebagai literature menggunakan bahasa Inggris, sebanyak apapun kosa kata bahasa Inggris anda kamus tetap harus ada.

Karena kemungkinan besar ada kalimat tertentu dalam buku tersebut yang memiliki struktur kata yang terlalu rumit atau ada kata- kata tertentu yang tidak anda ketahui artinya.

Anda sangat tidak disarankan untuk menggunakan kamus saku, karena kamus yang praktis dan ringan hanya berfungsi membantu anda dalam mengerjakan skripsi saat dalam perjalanan sedang kamus utama seperti Longman atau Cambridge tetap harus anda miliki.

Untuk melancarkan tugas akhir anda miliki buku grammar yang lengkap untuk membantu anda dalam menentukan tata bahasa yang tepat untuk skripsi bahasa Inggris anda nantinya.

2. Lengkapi sumber buku berbahasa Inggris

Sumber literatur yang berasal dari buku berbahasa Inggris sangat penting anda miliki untuk memudahkan anda dalam menemukan ide utama.

Segala sesuatu butuh perjuangan, mungkin di kampus anda sudah memiliki perpustakaan yang lengkap untuk menunjang keberhasilan anda dalam menyusun skripsi bahasa Inggris.

Namun jika dirasa belum cukup atau masih kurang jangan ragu untuk bertandang ke kampus lain.

Selain itu dalam memilih literature buku harus cermat karena tidak semua buku berbahasa Inggris sesuai dengan tema skripsi anda.

Sehingga sebelum memutuskan memilih buku yang untuk menyusun skripsi bahasa Inggris sebaiknya anda mengetahui arah dari skripsi anda secara garis besar untuk mempermudah anda dalam menemukan sumber buku yang sesuai.

Setelah semua peralatan anda miliki seperti buku dan kamus maka yang harus anda lakukan adalah menulis poin penting yang terdapat dalam buku tersebut yang anda rasa sesuai dengan tema skrispsi yang akan anda bahas.

Dalam mencatat poin penting dalam menyusun skripsi bahasa Inggris dibutuhkan ketelitian dan kecermatan tentang mana isi buku yang sesuai dan tidak sesuai dengan tema karya ilmiah anda.

Supaya poin penting yang anda ambil benar-benar tepat maka anda harus menguasai alur fikiran dari sang pengarang buku.

Anda bisa memanfaatkan metode membaca cepat untuk mengetahui maksud yang tersirat dari buku tersebut.


Tips Penulisan skripsi bahasa inggris


3. Menyusun ide utama

Dalam menyusun ide utama anda bisa menentukan pertanyaan penelitian dan judul skripsi. Hal ini anda lakukan setelah berhasil menemukan poin-poin penting dari isi buku yang telah anda baca.

Anda bisa memasukkan poin tersebut pada setiap bab yang akan anda bahas, selain itu anda cukup mencatat pokok fikirannya saja tidak harus terlalu detail.

Lalu anda bisa melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing menyusun skripsi bahasa Inggris anda.

4. Ikuti panduan pengutipan kalimat yang benar

Jika anda tidak berhati-hati dalam pengutipan maka anda bisa dituduh dengan penjiplakan atau plagiat.

Hal ini sangat berbahaya bagi anda karena aksi plagiarism merupakan salah satu pencurian hak miliki seseorang sehingga bisa dikenai sanksi akademik bahkan terancam terjerat hukum.

Untuk menghindarinya anda bisa mengikuti panduan pengutipan kalimat yang benar tidak lupa menyertakan sumber dengan komplit.

Belajarlah untuk jujur dalam mengerjakan skripsi, hindari menjiplak apalagi menggunakan skripsi orang lain untuk meraih gelar akademik anda karena hal itu tidak akan mendatangkan keberkahan untuk kehidupan dan rejeki anda nantinya.

5. Teliti tulisan anda sebelum bimbingan dengan dosen

Setelah menulis dan menyusun skripsi bahasa Inggris hingga beberapa halaman yang sekiranya akan anda konsultasikan, sebaiknya anda mengeditnya terlebih dahulu.

Hindari menulis sembari mengedit karena akan tidak efektif dan membuat waktu anda tersita banyak.

Proses pengeditan yang dilakukan setelah selesai menulis beberapa halaman membuat proses pengeditan menjadi lebih singkat dan efektif karena kita tidak perlu membolak balik kalimat setiap selesai menulis.

Yang perlu anda lakukan saat proses pengeditan adalah melakukan pengeditan isi mulai dari penulisan kata yang benar.

Ketajaman anda dalam berfikir dengan memperhatikan kutipan dengan deskripsi yang anda buat, kesesuaian isi, dan hubungan makna antar kalimat yang sistematis dan sesuai.

Setelah itu anda bisa lanjut ke tata bahasa atau grammar.

Dalam mengedit tata bahasa ini anda mesti memiliki pengetahuan tata bahasa dalam bahasa inggris yang cukup dan mempunyai buku-buku tentang grammar yang mumpuni.

Jika anda tidak mempunyai buku grammar tersebut anda bisa mendapatkan di perpustakaan kampus.

6. Bersabar dan berusaha

Dalam proses menyusun skripsi bahasa Inggris ini tidak jarang diliputi rasa malas dengan aktifitas menulis, mencari buku, dosen yang sukar ditemui, tuntutan dosen yang terlalu detail meski itu terbaik untuk anda, kesulitan dalam menemukan sumber buku dll.

Jangan tinggalkan ibadah anda, selalu berusaha berdoa dan bersabar untuk menemukan jalan terbaik anda untuk lulus kuliah nantinya.


Ketika sidang skripsi


7. Pahami isi skripsi yang telah anda susun

Sebagus apapun anda dalam menyusun skripsi bahasa Inggris, namun jika tidak diimbangi pemahaman yang baik maka akan membuat anda mendapatkan kesulitan dalam presentasi skripsi nantinya.

Bahkan dosen penguji bisa curiga bahwa skripsi tersebut bukan hasil karya anda entah hasil plagiat maupun mempresentasikan skripsi orang lain.

Pemahaman yang bagus akan skripsi yang telah anda susun merupakan kunci kesuksesan anda melalui prosesi sidang ini.

Untuk membantu pemahaman anda tentang isi skripsi anda bisa membuat catatan kecil yang berisi pokok fikiran. Sehingga anda tidak perlu membacanya secara keseluruhan atau merangkum skripsi anda yang tebal.

8. Persiapaan diluar teknis

Selain ditunjang oleh skripsi yang berkualitas, pemahaman isi dll, maka factor diluar teknis ini juga anda butuhkan untuk memperkuat stamina anda, menghilangkan rasa gugup dan membuat anda sukses menjalani sidang.

Hal ini mungkin terlihat simple namun sangat berpotensi membuat anda lulus sidang dengan baik hal ini seperti tidak lupa makan sebelum menjalani sidang, menyiapkan mental dengan berdoa dan support dari keluarga dan kawan.

Segala aspek sangat mendukung kesuksesan anda dalam menyusun skripsi bahasa Inggris, sehingga anda diharuskan cermat dengan hal sekecil apapun.

Demikian penjelasan kami mengenai Penulisan Skripsi Bahasa Inggris. Semoga bermanfaat.

Originally posted 2020-12-24 17:02:03.

Categories
Ilmu Pendidikan

Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Baik dan Benar Beserta Contohnya

Penulisan Daftar Pustaka – Dalam penulisan karya ilmiah tentu ada banyak hal yang perlu diperhatikan salah satunya adalah sistematika penulisan.

Sistematika penulisan tersebut berbeda-beda bergantung pada bentuk karyanya , apakah penulisan tersebut adalah skripsi, tesis, laporan penelitian, artikel, jurnal, atau makalah.

Namun yang jelas hal penting yang wajib ada dalam sistematika penulisan yang berbentuk ilmiah adalah daftar pustaka.

Karena sifatnya yang ilmiah maka tulisan pada karya tersebut harus memiliki rujukan yang benar dan tidak berdasar pada asumsi semata.

Rujukan ini kemudian dimuat dalam daftar pustaka. Jika diartikan secara sederhana daftar pustaka merupakan daftar buku, majalah, artikel, surat kabar, dan sejenisnya yang dijadikan acuan di dalam pengumpulan data, analisis/pembahasan, atau penyusunan karya ilmiah.


Definisi Daftar Pustaka


√ Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Baik dan Benar Beserta Contohnya
jalantikus.com

Daftar pustaka merupakan daftar sumber rujukan yang anda gunakan dalam membuat karya tulis, biasanya karya tulis ilmiah. Daftar rujukan ini mencantumkan nama pengarang, judul, tahun terbit, hingga halaman dari buku atau sumber lain yang dijadikan sebagai acuan.

Penulisan daftar pustaka bertujuan sebagai bukti bahwa sumber rujukan yang anda ambil benar adanya. Sehingga karya tulis yang anda buat dapat dipercaya dan dapat dijadikan sebagai rujukan untuk karya tulis berikutnya.

Selain itu, pencantuman daftar pustaka juga berfungsi sebagai bentuk ucapan terimakasih kepada penyumbang data dan ulasan hasil penelitian. Pada intinya keberadaan daftar pustaka bukan hanya sekedar untuk memenuhi kelengkapan penulisan saja.

Aturan Penulisan Daftar Pustaka Secara Umum

Dalam menyusun daftar pustaka tidak boleh ditulis dengan asal begitu saja. Terdapat beberapa aturan yang harus diikuti. Berikut aturan penulisan daftar pustaka secara umum:

  1. 1. Nama pengarang ditulis dimulai dari nama belakang/ nama keluarga, diikuti tanda koma (,) baru kemudian ditulis nama depan.
  2. Jika pengarang adalah orang Jepang/ Korea/ Tionghoa, maka penulisan nama tidak perlu dibalik. Karena nama keluarganya memang ada di bagian depan.
  3. Kutipan kalimat dari sebuah karya tulis juga wajib dimasukkan ke dalam daftar pustaka secara lengkap.
  4. Masih terkait aturan penulisan nama, sebutan gelar tidak perlu ditulis dalam daftar pustaka.
  5. Jika terdapat lebih dari satu pengarang, hanya nama pengarang pertama saja yang penulisannya perlu dibalik. Pengarang lainnya penulisan namanya tidak perlu dibalik, namun wajib dicantumkan.
  6. Jika pustaka yang diacu banyak dari sumber nama yang sama namun dalam karya tulis yang berbeda, maka nama pengarang tetap ditulis sebanyak jumlah sumber yang ada.
  7. Terkadang terdapat pustaka yang tidak ada nama pengarangnya, maka dapat dituliskan nama lembaga atau instansi yang menerbitkan sumber tersebut.
  8. Sumber karya tulis yang dapat dijadikan referensi maksimal terbitan 5 (lima) tahun terakhir, tidak boleh lebih.
  9. Tidak diperbolehkan mengambil sumber pustaka dari blogspot, wordpress, ataupun Wikipedia karena alasan kredibilitas.
  10. Daftar pustaka harus disusun sesuai urutan abjad.

Dari kesepuluh aturan tersebut, terdapat beberapa aturan khusus menurut sumbernya, misal gaya penulisan menurut buku, internet dan jurnal tertentu. Jurnal yang dimaksud disini yaitu berupa jurnal ilmiah.


Manfaat dan Tujuan


√ Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Baik dan Benar Beserta Contohnya
bagi-in.com

Manfaat

Mencantumkan daftar pustaka dari hasil tulisan yang kita sitasi penting adanya. Fungsi utamanya adalah sebagai informasi acuam yang benar adanya sebagai sebuah sember. Pencantuman daftar pustaka memiliki banyak manfaat, baik bagi penulis, pembaca, maupun penulis sumber yang disitasi.

  • Manfaat pertama adalah memenuhi kaidah dalam etika penulisan
  • Penulisan daftar pustaka berguna sebagai bentuk terimakasih penulis kepada penyumbang data
  • Daftar pustaka bermanfaat sebagai pendukung ide seorang penulis, karena biasanya sumber yang diambil ditulis oleh pakar atau ilmuwan yang terkenal.
  • Daftar pustaka dapat dijadikan petunjuk untuk melacak kebenaran data yang diambil
  • Sebagai referensi silang, artinya daftar pustaka dapat menunjukkan rincian detail pada halaman atau bagian mana data atau acuan tersebut diambil.

Tujuan

1. Menghindari Tuduhan Plagiarisme

Terkadang mengutip data atau ulasan dari sebuah buku, jurnal, majalah, atau sumber lainnya dapat dikatakan menjiplak. Dimana penjiplakan adalah mengcopy paste karya orang lain sama dengan aslinya tanpa mencantumkan sitasi atau sumber yang dikutip.

Apalagi jika tulisan yang dibuat merupakan karya ilmiah yang sangat diakui kekuatan kebenarannya. Anda harus mencantumkan sumber kutipan secara singkat di bagian akhir setelah kalimat terakhir atau kutipan tersebut ditulis.

Sitasi hanya dituliskan nama belakang penulis dan menyertakan tahun dibuatnya sumber kutipan tersebut. Informasi secara lengkapnya dijelaskan di lampiran khusus pada halaman daftar pustaka.

Adanya informasi lengkap mengenai sumber yang digunakan dalam sebuah tulisan dapat menghindarkan anda dari kasus penjiplakan. Karena pembaca akan percaya bahwa tulisan yang anda kutip benar adanya.

2. Menghargai Penulis Sebelumnya

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian manfaat, penulisan daftar pustaka merupakan sebuah apresiasi penghargaan kepada penulis sebelumnya.

Selain itu penulisan daftar pustaka merupakan sebuah pengakuan bahwa teks yang anda kutip merupakan ide, argumen, atau analisa orang lain.

3. Membantu Pembaca untuk Mencari Sumber Sitasi dengan Mudah

Saat seseorang membaca paper atau karya tulis, mereka pasti juga akan penasaran dengan berbagai sumber pustaka yang anda gunakan.

Mungkin saja orang tersebut sedang menekuni bidang yang sama dengan hasil karya tulis anda sehingga ia membutuhkan informasi mengenai pustaka yang lebih banyak.

Dalam hal ini penulisan daftar pustaka secara lengkap akan membantu pembaca dalam mencari sumber sitasi yang sama dengan yang anda gunakan. Terkadang pembaca tertarik untuk membaca tulisan dan mengulas lebih dalam tentang tulisan yang anda kutip.

Jika anda tidak mencantumkan sumber pustaka secara rinci, tentu saja pembaca akan kesulitan untuk mendapatkan informasi lengkapnya. Hal ini bisa berdampak pada kepercayaan pembaca terhadap kekuatan hasil karya tulis anda.


Penulisan Daftar Pustaka


Dalam penulisan daftar pustaka terdapat ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga tidak semua orang dapat dengan mudah menulis daftar pustaka sesuai dengan ketentuan tersebut.

Untuk mengetahui bagaimana penulisan daftar pustaka yang baik dan benar simak penjelasan di bawah ini:

Penulisan Daftar Pustaka yang Bersumber dari Buku

√ Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Baik dan Benar Beserta Contohnya
cara123.id

Jika sumber acuan adalah buku maka urutan penulisan terkait keterangan buku tersebut adalah sebagai berikut:

a. Nama Pengarang

Adapun keterangan terkait nama pengarang adalah:

• Nama pengarang dicantumkan dengan selengkap-lengkapnya tanpa ada gelar kesarjanaan

• Penulisan nama pengarang dilakukan dengan mencantumkan nama akhir terlebih dahulu, setelah itu diselipkan tanda baca koma baru kemudian menyebutkan nama pertama.
Contoh: Corey, Gerald

• Jika yang tercantum dalam buku tersebut hanya nama editor maka penulisannya ditambahkan singkatan kata editor yaitu (Ed.) setelah penulisan nama.
Contoh: Mahoto, Ode (Ed.)

• Buku yang terdiri lebih dari dua pengarang, maka nama yang dibalik hanya pengarang pertama saja, sedangkan nama kedua tidak perlu dibalik. Contoh: Soemardjan, Selo dan Marta Susilo.

• Pengarang buku yang terdiri dari tiga orang atau lebih maka ditulis hanya nama pengarang pertama saja (tetap dibalik) dan kemudian ditambahkan singkatan dkk.
Contoh: Husain, Maulana dkk.

• Misalkan terdapat beberapa buku ditulis oleh pengarang yang sama maka nama pengarang cukup disebutkan satu kali saja

b. Tahun Terbit

• Jika terdapat beberapa buku yang ditulis oleh pengarang yang sama serta tahun terbit yang sama maka penulisan urutannya didasarkan pada urutan abjad bukunya.
Contoh: Hassan, Fuad. 1982a
———. 1982b.

• Sedangkan jika pengarangnya sama dan tahun terbitnya berbeda maka penulisannya berdasarkan umur terbitan.
Contoh: Selano, Fuad. 1956
———. 1967

• tahun terbit tidak tercantum dalam buku maka cukup ditulis “Tanpa tahun”.
Contoh: Gerung, Rocky. Tanpa tahun.

c. Judul Buku

• Penulisan judul buku diketik tebal dan miring
Contoh: Salahudin, Rahmat. 1982. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

• Unsur-unsur keterangan seperti edisi, jilid, dsb diletakkan sesudah judul
Contoh: Noprizal, Hendra. 1984. Pembangunan Ekonomi Nasional. Cetakan kedua.

• Sumber rujukan yang merupakan karya terjemahan ditulis seperti contoh di bawah ini:
Schimmel, Annemarie, 1986. Dimensi Mistik dalm Islam-_ Terjemahan oleh Wildan Hidayat dkk. dari Mystical Dimension of Islam (1975).

d. Kota/tempat Penerbit

• Penulisan tempat terbit dicantumkan setelah judul atau keterangan judul. Kemudian setelah itu baru tulis tanda titik dua sebagai pemisah antara tempat terbit dan nama penerbit.
Contoh: Sugiyono. 1987. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Gramedia.

e. Nama Penerbit

• Nama penerbit diakhiri dengan tanda titik
• Jika lembaga/instansi penerbit dijadikan pengarang maka ditulis di awal saja dan tidak perlu disebutkan lagi.
Contoh: Biro Pusat Statistik. 1963. Statistical Pockerbook of Indonesia. Jakarta.

Catatan tambahan:

  • Untuk memudahkan dalam mengingat urutan penulisan tersebut kita dapat membuat singkatan kata seperti NATAJUKOPEN (nama,tahun,judul,kota,penerbit).
  • Setiap Penyebutan keterangan, kecuali tempat terbit diakhiri dengan tanda titik.
  • Kalau memang buku tersebut bukan ditulis oleh individu tetapi oleh lembaga maka urutan pertama yang ditulis adalah nama lembaga/instansi/badan yang menerbitkan.

Sedangkan jika di dalam buku tersebut tidak dicantumkan nama pengarang dan nama lembaga yang menerbitkan maka urutan pertama yang ditulis adalah kata pertama dari judul buku tersebut.

Penulisan Daftar Pustaka yang Bersumber dari Majalah

√ Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Baik dan Benar Beserta Contohnya
elizato.com

Urutan penulisan daftar pustaka yang bersumber dari majalah adalah sebagai berikut:

a. Nama pengarang

b. Tahun terbit

c. Judul artikel

Judul artikel ditulis di antara tanda petik dan setiap kata diawali dengan huruf kapital kecuali kata tugas

d. Nama majalah

Penulisan nama majalah diketik tebal dan miring, serta didahului oleh kata “Dalam”.

e. Tahun terbitan ke berapa (jika ada)

Jika tahun terbit dicantumkan pada majalah, maka ditulis setelah nama majalah tanpa dipisah dengan tanda baca. Selain itu keterangan tahun terbitan ditulis dengan angka romawi.

f. Nomor majalah atau bulan terbitan

Ditulis setelah tahun terbit dan ditempatkan di dalam kurung

g. Nomor halaman

Penulisan nomor halaman ditempatkan setelah nomor majalah dengan dipisahkan oleh tanda titik dua

h. Tempat terbit

Sesudah penyebutan keterangan tempat terbit diletakkan tanda titik.
Contoh: Suprapto, Riga Adiwoso. 1989. “Perubahan Sosial dan Perkembangan Bahasa”. Dalam Prisma XVIII (1):61-120. Jakarta.

Catatan:

Penjelasan terkait nama pengarang dan tahun tahun terbit pada majalah sama dengan yang berlaku dengan ketentuan penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku.

Penulisan Daftar Pustaka yang Bersumber dari Surat Kabar

Image Source: enjiner.com

Adapun urutan penyebutan keterangan tentang artikel di dalam surat kabar adalah sebagai berikut:

a. Nama pengarang

b. Tahun terbit

c. Judul artikel

d. Nama surat kabar

e. Tanggal terbit

Keterangan tempat terbit berisi tentang tanggal, bulan, dan tahun terbit. Penulisan nama bulan dinyatakan secara lengkap.

Nama surat kabar dan tanggal dipisahkan dengan tanda koma, kemudian setelah penulisan tanggal terbit barulah dibubuhi tanda titik.

f. Tempat terbit

Contoh: Tabah, Anton. 1989. “Polwan semakin Efektif dalam Penegakan Hukum”. Dalam Surat Pembaharuan, 1 September 1989. Jakarta.

Catatan:

Penjelasan mengenai penulisan nama pengarang, tahun terbit, judul artikel, nama surat kabar, serta tempat terbit sama dengan ketentuan penulisan pada daftar pustaka yang bersumber dari majalah.

Setiap penyebutan keterangan, kecuali penyebutan nama surat kabar, diakhiri dengan tanda titik.

Penulisan Daftar Pustaka yang Bersumber dari Antologi

Image Source: obatrindu.com

Penyebutan keterangan tentang karangan di dalam antolog dapat diurutkan seperti berikut ini:

a. Nama pengarang

b. Tahun terbit karangan

c. Judul karangan

d. Nama penghimpun/editor

Penulisan nama penghimpun/editor didahului dengan kata Dalam dan urutan nama tidak perlu di balik. Penulisan editor sama dengan ketentuan pada sumber acuan buku yaitu (Ed.)

e. Tahun terbit antologi

f. Judul antologi

Huruf awal dari kata-kata judul tersebut diketik dengan huruf kapital serta diberi garis bawah

g. Nomor halaman

Penulisan nomor halaman tempat karangan diletakkan setelah judul dan sebelum tempat terbit didahului hlm.

h. Tempat terbit

i. Nama penerbit

Contoh: Kartodirdjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Bahan Dokumen”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). 1980. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Hlm. 67-92. Jakarta:Gramedia

Catatan:

Ketentuan penulisan nama pengarang, tempat dan nama penerbit antologi, berlaku sama dengan ketentuan yang ada pada acuan buku sedang penulisan tahun terbit karangan, judul karangan sama dengan penulisan artikel di majalah.

Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Jurnal dan internet

kuotabro.com

Dalam menulis daftar dari jurnal atau internet harus memperhatikan beberapa hal yang penting. Diantaranya nama penulis, tahun terbit, judul jurnal, nama jurnal, volume atau edisi, halaman, Digital Objcet Identifier (DOI), dan URL website dari jurnal tersebut.

Begitu pula dengan penulisan daftar pustaka dari internet juga harus memperhatikan urutan penulisan tertentu. Kebanyakan kita menulis sumber pustaka dari internet dengan cara yang salah, terutama yang dikutip dari web yang kurang terpercaya.

Bagaimana caranya yang benar? Berikut penjelasan singkat mengenai cara penulisan daftar pustaka dari sumber internet:

Nama Pengarang

Penulisan nama pengarang mengikuti aturan secara umum, dimana nama depan ditulis paling belakang. Jika sumber tersebut tidak ada nama pengarangnya maka dapat dituliskan nama instansi sumber tulisan tersebut diterbitkan.

Bagaimana kasusnya jika sumber tersebut berasal dari website atau blog online. Menurut beberapa sumber maka penulisan nama pengarang (jika tidak ada) dapat ditulis dengan urutan (Anonim, diikuti tahun artikel tersebut ditulis). Contoh (Anonim, 2017,….)

Tahun, Tanggal dan Bulan

Seperti yang dijelaskan sebelumnya dalam menulis daftar pustaka harus ditulis secara rinci segala informasi terkait sumber yang diacu.

Jika di situs internet yang dijadikan sumber terdapat tahun, tanggal, dan bulan penulisan makan harus dicantumkan pada daftar pustaka. Penulisan tahun, tanggal, dan bulan diberi tanda kurung ().

Masih terkait dengan penunjuk waktu, kali ini penulisan tanggal, bulan, dan tahun akses juga harus dicantumkan di sumber pustaka yang berasal dari internet. Hal ini bertujuan untuk memperjelas bahwa benar adanya pada waktu tersebut anda mengakses situs tersebut.

Judul

Dalam hal penulisan judul terdapat beberapa pendapat. Ada yang mengharuskan menulis judul dalam daftar pustaka dengan cetak miring, ada pula yang tidak menggunakan aturan tersebut. Yang paling penting adalah judul tersebut ditulis lengkap dang mengikuti EYD.

Nama Website

Selain nama pengarang, nama website yang diacu juga harus dicantumkan secara detail. Penulisannya lengkap seperti yang ada pada domain [.]com

Alamat situs atau website

Penulisan alamat situs berupa URL (Uniform Resource Locator) harus ditulis dengan lengkap. Seperti contoh: http://pasberita.com/cara-menulis-daftar-pustaka-dari-jurnal .

Keyword: Penulisan Daftar Pustaka

Originally posted 2020-01-19 21:48:26.

Categories
Agama Islam

Penulisan Bahasa Arab dan Tanda Bacanya (LENGKAP)

Penulisan Bahasa Arab memiliki susunan Kalimat yang mirip dengan tatanan Bahasa Indonesia.

Tentu ditulis dengan menggunakan huruf arab atau huruf hijaiyah.

Kalimat paling sederhana paling tidak berisi subyek dan predikat atau subyek dan keterangan.

Sebelum mulai menulis kata atau bahkan kalimat dalam bahasa Arab, pemula harus paham dan hafal huruf hijaiyah terlebih dulu.

Huruf hijaiyah jumlahnya ada 29 huruf utama dan ada pula beberapa huruf tambahan diluar 29 huruf yang utama.

Jumlah huruf hijaiyah memang sedikit lebih banyak daripada huruf abjad yang kita ketahui berjumlah 26 huruf.

Meskipun jumlahnya lebih banyak, tapi secara pelafalan huruf hijaiyah juga mirip-mirip dengan huruf abjad.


Kaligrafi (Khat)


Didalam penulisan bahasa Arab menggunakan huruf hijaiyah dikenal juga seni kaligrafi.

Biasanya seni kaligrafi ini sering disebut dengan tahsinul khat atau khot.

Seni menulis ini tentunya digunakan untuk penulisan huruf hijaiyah juga kalimat dalam bahasa Arab.

Khat merupakan kata bahasa Arab yang berarti garis atau tulisan tangan, sedangkan tahsin berasal dari kata hasana, ahsana, tahsin yang berarti indah, baik, dan bagus.

Dengan kata lain tahsinul khat merupakan seni kaligrafi Arab.

Terdapat perbedaan antara kaligrafi tulisan latin dan China dengan tahsinul khat.

Letak perbedaannya ada pada pengolahan dan penyusunan huruf dalam bentuk kalimat.

Bila kaligrafi China penulisan kalimatnya menurun, latin ditulis mendatar dari kanan ke kiri, maka lain penulisan tahsinul khat mendatar dari kiri ke kanan.


Macam-Macam Tulisan Khat (Kaligrafi Arab)


Berikut Macam-Macam Tulisan Khat (Kaligrafi Arab).

1. Nasakh/ Naskhi

Naskhi atau Nasakh merupakan jenis khot yang biasa dan banyak dipakai dalam penulisan Al Quran paada umumnya.

Naskhi berasal dari kata Na-sa-kha النسخ yang berarti menghapus.

Dinamakan khat Naskhi karena keberadan khat ini menggantikan tulisan khat lain, yaitu khat kufi sebagai gaya huruf AlQur’an yang biasa kita baca.

Sejarah munculnya jenis khat ini berawal dari Ibnu Muqlah yang disebut sebagai orang pertama dimana ia menyempurnakan dan meletakkan dasar-dasar tulisan Naskhi.

Pada awal abad ke 4 Hijriyah atau 9 Masehi, ia memulai menulis dengan khat ini dan terus disempurnakan seiring berjalannya waktu.

Dikatakan juga bahwa khat ini dikembangkan dari tulisan Arab asli yang berasal dari tulisan Arab Armani, Nabati juga dikenal sebagai tulisan Hijazi.

Kebanyakan Kitab Al Quran dan Hadits menggunakan jenis khat ini termasuk juga media cetak lain.

Baik itu majalah, buku, hingga tulisan-tulisan yang biasa dibaca orang awam.

Pengunaan khat ini sangat luas, mulai dari pelajar hingga masyarakat umum karena sangat mudah dipelajari.

Terdapat font khusus khat Naskhi pada komputer, mesin ketik arab, dan juga mesin cetak.

2. Tsulut/ Tolot

Tsuluts berasal dari kata Ats-tsulustsi (الثلث) yang berarti sepertiga.

Tolot atau tsulut memiliki tulisan yang ukurannya lebih sepertiga dibandingkan dengan gaya tulisan lainnya.

Ditulis dengan pena yang juga ujung pelatuknya dipotong dengan ukuran sepertiga goresan pena.

Sangat jarang digunakan sebagai tulisan Al Qur’an, meski begitu tulisan jenis ini sering digunakan untuk dekorasi maupun skrip-skrip hias.

Karakter dari tulisan ini ada pada huruf yang melenkung dengan duri dibagian kepalanya (awal menulis huruf).

3. Diwani/ Diwani Jali

Mendengar kata DIwani atau Diwani Jali mungkin bagi telinga orang Indonesia akan langsung terpikirkan negara India.

Meskin nama jenis tulisan khat ini mirip seperti bahasa India, tapi nyatanya kaligrafi ini berasal dari Masyarakat Turki Utsami.

Gaya khat ini berkembang luas pada akhir abad ke 15. Pelopor tulisan ini adalah seorang kaligraffer bernama Ibrahim Munif yang berasal dari Turki.

Populernya tulisan Diwani setelah penaklukan kota Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al Fatih di tahun 875 H.

Panamaan Diwani bagi khat ini dikarenakan dulunya tulisan ini dipakai sebagai tulisan kerajaan yang biasa ditulis untuk membuat dokumen diplomatik, surat ijin dan lainnya.

Diwani berasal dari kata Bahasa Arab ad-diiwaan (الديوان) yang berarti dewan-dewan perkantoran.

Meskipun dulunya dipakai sebagai tulisan resmi yang digunakan oleh sultan dan dewan-dewan pemerintahan kini khat ini sudah dipakai luas.

Seiring berjalannya waktu, khot Diwani telah disempurnakan dan berkembang hingga muncul khot Diwani Jali.

4. Riq’ah

Secara bahasa Riq’ah memiliki makna qith’ah yang berarti potongan. Sedangkan arti riq’ah yang dimaksud dalam tulisan kaligrafi ini adalah tambalan.

Khat ini dinamakan Riq’ah atau Ruq’ah karena para seniman kaligrafi biasanya menulis khot jenis ini pada potongan kulit maupun kayu.

Awal mulanya khat Riq’ah ini ada sejarahnya berasal dari bangsa Turki Utsmani.

Tulisan Riq’ah merupakan khat paling mirip dengan jenis khat kufi karena memang bentuk khot ini berasal dari bentuk kaku khot Kufi dengan bentuk melingkar dari khat Naskhi.

Masyarakat Turki sejak zaman Utsmani hingga saat ini pada umumnya banyak menggunakan jenis tulisan ini.

Alasannya karena jenis khot ini bisa ditulis ddengan ccepat dan mudah.

Gerakannya sederhana cukup ke atas dan ke bawah dengan bentuk yang lurus.

Ciri khas dari yang umun pada tulisan khot Riq’ah, diantaranya tidak menggunakan harakat kecuali ada hal-hal yang penting.

Fokusnya pada bentuk garis lurus dari atas ke bawah dengan arah tulisan yang agak miring.

Tulisan hurufnya penek-pendek sehingga mudah ddipelajari oleh orang awam.

Biasanya khat Riq’ah sudah menjadi font khusus yang digunakan dalam iklan, koran, judul buku, hingga spanduk.

Jenis ini masih dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu Riq’ah Darij dan Riq’ah Fanniy.

Pertama adalah Riq’ah Darij, biasa dipakai masyarakat umum sebagai tulisan sehari-hari atau bukan untuk karya seni. Sehingga menulisnya hanya menggunakan pena atau pensil biasa.

Kedua adalah Riq’ah Fanniy, biasa dipakai dalam karya seni sehingga penulis perlu menerapkan kaidah-kaidah tertentu dan ditulis dengan pena khusus atau pena khot.

5. Farisi (Persian)

Seperti namanya khot jenis ini banyak berkembang di Persia, India, Pakistan, dan Turki.

Dinamakan Farisi karena yang mempelopori tulisan ini adalah orang-orang Persia (Iran).

Beberapa khor Farisi yang umum, diantaranya, Farisi Ta’liq, Syikateh, Farisi Nasta’liq, Farisi Mi’rat, Farisi Mukhtazal, dan Farisi Muntanazir.

6. Kufi/ Khoufi

Dibandingkan dengan jenis khot lainnya jenis Kufi termasuk jenis kaligrafi Arab yang tertua dalam peradaban Islam.

Kufi memiliki keunikan tersendiri yang tidak ditemukan dalam jenis tulisan kaligrafi Arab lainnya.

Mulai dari segi bentuk, kaidah maupun tingkat kesulitannya.

Dikarenakan umur kaligrafi ini terbilang kolot dibanding jenis lainnya, maka peminatnya pun sedikit.

Meskipun begitu keunikan dan keantikannya membuat seni kaligrafi Kufi masih bertahan hingga kini.

Ciri khas dari khot kufi adalah bentuknya yang terlihat kaku, namun sebenarnya mudah dibuat dalam berbagai bentuk.

Ada beberapa jenis kufi yang berhasil dikembangkan oleh para kaligrafer, diantaranya Kufi Basit, Kufi Muzakhrof, dan Kufi Musattar.


Penulisan Bahasa Arab


Untuk menulis bahasa Arab kita perlu mengenal huruf hijaiyah dan harakatnya. Berikut ini huruf hijaiyah dan juga macam-macam harakat.

Hijaiyah

Alif (ا), ba (ب), ta (ت), tsa (ث), jim (ج), kha (ح), kho (خ), dal (د), dzal (ذ), ra (ر), zain (ز), sin (س), syin (ش), Shad (ص). Dlad (ض), tha’ (ط), dza’ (ظ), ‘ain (ع), ghain (غ), fa (ف), qaf (ق), kaf (ك), lam (ل), mim (م), nun (ن), wawu (و), Ha (ه), ya (ي), hamzah (ء).

Harakat

Tanda atas dinamakan fathah untuk membentuk bacaan huruf A
Tanda bawah dinamakan kasroh untuk membentuk bacaan huruf I
Dhamah merupakan tanda baca untuk membentuk bacaan huruf U

Fathah tanwin (fathah dobel) merupakan tanda baca yang membentuk huruf An
Kasroh tanwin (kasroh dobel) merupakan tanda baca yang membentuk huruf In
Dhomah tanwin (dhomah dobel) merupakan tanda baca yang membentuk huruf Un


Demikian penjelasan kami mengenai Penulisan Bahasa Arab. Semoga bermanfaat.