Categories
Seni Budaya

Kumpulan Lagu Daerah Kalimantan Tengah (Kalteng)

Lagu Daerah Kalimantan Tengah – Provinsi Kalimantan Tengah beribukota di Kota Palangka Raya dan terdiri dari 13 kabupaten dan 1 kota.

Secara administratif, pemerintahan di provinsi ini terdiri dari Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Timur, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Katingan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Seruyan, dan Kota Palangka Raya.

Kalimantan Tengah memiliki julukan Bumi Tambun Bungai dengan semboyannya Isen Mulang yang berarti Pantang Mundur.

Bagian utara dari provinsi ini terdiri dari Pegunungan Muller Swachner dan perbukitan sedangkan bagian selatan merupakan rawa dan paya-paya serta dataran rendah.

Provinsi ini berbatasan langsung dengan Kalimantan Timur, Barat, Selatan, dan Laut Jawa.

Berbagai macam vegetasi tropis mendominasi alam di daerah ini dikarenakan bentuk wilayahnya yang terdiri dari ragam wilayah pantai, dataran rendah dan paya, serta gunung atau bukit.

Salah satu hewan endemic yang masih banyak terdapat di Kalimantan Tengah adalah Orangutan khusunya di wilayah Taman Nasional Tanjung Putting.

Selain itu, terdapat pula keanekaragaman hayati lainnya seperti beruang, owa-owa, kera, bekantan, buaya, kukang, beruk, arwana, biota laut, bulus, burung rangkong, dan masih banyak lagi.

Sebagian besar wilayah di Kalimantan adalah hutan karena mendominasi sebanyai 80% wilayahnya.

Lahan yang luas tersebut pun didominasi oleh perkebunan kelapa sawit, karet, dan rotan rakyat.

Selain itu terdapat pula kekayaan tambang berupa batubara, zirkon, emas, dan besi.

Sebagian besar penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah adalah suku asli Kalimantan yaitu Suku Dayak yang mendominasi hampir 50% jumlah populasi di provinsi tersebut dan daerah pedalaman menjadi kawasan utama mereka.

Sebagian lainnya merupakan Suku Jawa yang tinggal di daerah transmigrasi dan Suku Banjar yang tinggal di daerah pesisir dan perkotaan.

Selain itu, terdapat pula suku lainnya seperti Etnis Melayu dan Etnis Madura.

Kalimantan Tengah juga terkenal dengan kekayaan budayanya seperti rumah adatnya yang memiliki arsitektur unik dalam rumah-rumah adat Rumah Betang, Rumah Baanjung, dan Rumah Betang Ba’anjung.

Terdapat pula berbagai macam alat musik tradisional seperti kecapi, rebab, gong, kangkanung, kendang, dan katambung.

Tarian-tarian khas yang berasal dari provinsi ini pun sangat menarik seperti Tari Hugo dan Huda, Putri Malawen, Tuntung Tulus, Giring-giring, Manasai, Balian Bawo, Balian Dadas, Mandau, dan lain sebagainya.


Lagu Daerah Kalimantan Tengah


Beberapa lagu daerah yang sarat akan makna dan menggambarkan budaya serta adat istiadat di daerah ini pun termaktub dalam lirik dan lagu yang indah berikut ini:

1. Mamangun Mahagu Lewu

Aku manyanyi manyampai kabujur
Maninting itah akan ije Kapakat
Pakat Mamangun Mahaga Lewu
Lewu maju kasanang maningkat

Tagal nahuang maraup amas
Lanting sedot mangarak baras
Himba pahewan lepah talampas
Metu karayap galabah uras

Reff:
Ela laya yo ela laya
Mamangun mahaga lewu
Sanang mangat eka kahimat
Bahu himba harajur ihaga

Lirik yang tercantum dalam lagu ini berisi suatu nasehat agar tidak lalai. Karena jika lalai maka akan terjadi lewu atau dalam Bahasa Indonesia berarti berantakan. Sehingga harus terus dibangun dalam diri kedisiplinan dan dijaga dari kelalaian.

2. Naluya

Hie isa yaro hanye hoan taro
Hie isa yanai hanye hoan tunai
Gersa hanye anak ku kalelo
Gersa hanye bun suku kahasan
Anakku kalele
Bun suku kakas an

Lirik yang termaktub dalam lagu Naluya ini mengandung makna dan nasehat yang bagus. Hal ini dikarenakan lagu ini mengajarkan anak untuk mandiri dan teratur. Sehingga lagu ini sangat bermanfaat untuk disampaikan dan diajarkan kepada anak-anak.

3. Tumpi Wayu

Tumpi wayu lapat wayu
Palit ira tangkuraran

Tumpi wayu lapat wayu
Palit ira tangkuraran

Tulak hanyu muneng aku
Kala wundrung balu bayan

Tumpi wayu tuku hiring
Lelek pangut lawung lanyung

Tumpi wayu tuku hiring
Lelek pangut lawung lanyung

Tulak hanyu muneng aku
Kala wundrung balu bayan

Lagu ini berkaitan erat dengan music dan komposisinya. Makna dari Tumpi Wayu sendiri adalah untuk memperkuat musik yang komposisinya disusun berdasarkan nilai-nilai budaya atau tradisi yang sudah turun temurun. Sehingga lagu atau musik yang dihasilkan akan lebih harmonis dan enak didengar.

4. Kalayar

Kalayar haut layu kai
Anak wuwut tudi hangwa wungan
I non habar takam masa ya ti
Siurah riwut kami ngirim lengan

Kalayar haut layu kai
Aron sia angan man taka
I non habar takam masa ya ti
Indonesia haut merdeka

5. Ka Danau

Kakare pahari handiai
Has umba mambesei akan danau
Mambesei manalih panatau
Panatau ain utusku

Manalih danau ngaju lewu
Mahapan rangkan je puna laju
Buli andau tulak hanjewu
Manenan rengge buwu

Besei abas yoh
Besei ka danau
Hayak manyanyi
Handiai

Besei abas yoh
Besei ka danau
Mite kahalap
Danau te

Lagu Ka Danau ini memiliki makna berupa ajakan untuk mendayung perahu ke danau dengan perasaan gembira.

Lagu ini berirama gembira dan menimbulkan semangat bagi siapa saja yang mendengarnya.


Demikian penjelasan kami mengenai Lagu Daerah Kalimantan Tengah. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Originally posted 2020-11-30 23:16:34.

Categories
Seni Budaya

Pakaian Adat Kalimantan Tengah Lengkap Gambar dan Maknanya

Pakaian adat Kalimantan Tengah banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Suku Dayak. Seperti halnya daerah lain di Kalimantan, suku Dayak juga mendominasi wilayah Kalimantan Tengah. Pakaian adat tradisional dari Kalimantan Tengah tidak jauh berbeda dengan pakaian tradisional Kalimantan Barat yang sama-sama banyak dihuni oleh orang Suku Dayak.


Pakaian Adat Kalimantan Tengah


Meskipun ada kemiripan antara pakaian adat di Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Barat, tapi baju adat Kalimantan Tengah lebih sederhana. Dibandingkan dengan baju tradisional yang ada di Kalbar, pakaian adat Kalimantan Tengah tidak terlalu banyak menggunakan manik-manik.

Mayoritas penduduk Kalimantan Tengah merupakan masyarakat dari Suku Dayak Ngaju. Suku Dayak Ngaju dalam berpakaian memang ada kemiripan dengan Kalbar. Nama dari baju adat tradisional mereka adalah baju sangkarut.

Dayak Ngaju

Dayak Ngaaju merupakan subetnis Dayak terbesar yang bermukin di wilayah Kalimantan Tengah. Persebaran masyarakat Dayak Ngaju terbilang cukup luas, meliputi daerah Palangkaraya, Kab. Pulau Pisang, Kab. Gunung Mas, Kab. Kapuas, Kab. Katingan, Kab. Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Seruyan.

Suku Dayak Ngaju terkenal akan kekayaan budayanya, seperti seni musik dan tari-tarian berbentuk teatrikal. Mereka juga memiliki baju tradisioanl khusus yang menjadi pakaian adat dimana penggunaannya dipakai saat ada acara-acara tertentu.

pakaian adat kalimantan tengah

Masyarakat Dayak Ngaju juga mengenal penggunaan manik-manik dalam keseharian mereka. Orang Dayak memang lekat dengan manik-manik termasuk juga suku Dayak Ngaju. Mulai dari baju, hiasan kepala, kalung, tas, mandau, dan lein sebagainya dihiasi oleh manik-manik.

Bagi masyarakat Dayak Ngaju, keberadaan manik-manik bukan hanya sebagai hiasan semata. Sebutir manik-manik memiliki ciri khas nya tersendiri. Manik-manik dianggap memiliki unsur magis dan gambaran alam yang eksotis. Nilai dan makna yang ada pada manik-manik berpengaruh pada emosi spiritual orang Dayak.

Memakai manik-manik bagi orang Dayak Ngaju bukan untuk dipamerkan, melainkan sebagai penghormatan serta media komunikasi dengan para leluhur. Biasanya orang Dayak Ngaju memakai manik-manik hanya untuk acara tertentu. Misalnya saja kalung manik yang hanya dipakai saat dilaksanakannya upacara Tiwah.

pakaian adat kalimantan tengah
image source: folksofdayak.wordpress.com

Nilai dan Fungsi Manik-Manik:

1. Manik-manik dianggap sebagai benda keramat atau jimat.

2. Merupakan benda bumi atau pertambaangan yang eksotis dan unik.

3. Berasal dari jenis bebatuan yang khas dari suatu wilayah tertentu.

4. Benda budaya yang dipakai oleh berbagai suku bangsa di dunia. Penerapannya sangat luas, mulai dari hiasan busana maupun aksesori yang melambangkan status tatanan kemasyarakatan.

5. Media pemujaan dan persembahan juga sebagai penolak bala.

6. Dalam perkembangannya manik-manik tidak sebatas pada benda alami yang asli dari bebatuan dan kerang, tapi juga banyak imitasinya sesuai dengan inovasi manusia.

7. Keberadaan manik-manik assli menjadi benda yang sangat dicari dan diburu dari masa ke masa.

8. Barang aslinya yang berasal dari peninggalan masa lalu juga menjadi artefak peninggalan budaya.

Baju Sangkarut

Baju sangkarut merupakan baju tradisional dengan model rompi dan terbuat dari seratu kulit kayu yang dipukul-pukul. Sangkarut dihiasi sedemikian rupa menggunakan pewarna alami serta hiasan, seperti koin logam, sedikit manik, sserta ,kulit trenggiling.

Busana sangkarut memakainya berpasangan dengan bawahan semacam cawat untuk laki-lakinya, sementara yang perempuan lebih seperti rok. Busana adat seperti sangkarut ini lebig banyak digunakan untuk upacara adat atau penari tradisional dari daerah Kalimantan Tengah.

pakaian adat kalimantan tengah

Pria-pria Kalteng memakai kelengkapan sangkarut yang berupa celana pendek, baju tenun khas Dayak, tutup kepala, cekoang atau kalung, serta liontin yang terbuat dari gigi binatang. Selain itu busana ini juga dilengkapi dengan senjata tradisional khas Dayak, seperti mandau, perisai, dan tombak.

Sementara para wanitanya memakai kain tenun rompi, rok pendek khas Dayak, ikat kepala dengan hiasan bulu burung, kalung, serta subang atau anting tusuk.

 

Baca juga : pakaian adat kalimantan barat

 

Keyword: Pakaian Adat Kalimantan Tengah 

Originally posted 2020-08-07 07:52:42.

Categories
Ilmu Sosial

Profil Provinsi Kalimantan Tengah | Suku Asli, Luas Wilayah, Budaya dan Tempat Wisatanya

Profil Provinsi Kalimantan Tengah – Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian tengah pulau Kalimantan, dan beribu kota di Palangkaraya. Memiliki 13 kabupaten dan 1 kotamadya.


Suku Asli Provinsi Kalimantan Tengah


Suku asli yang mendiami Kalimantan Tengah adalah Suku Dayak, yang sampai saat ini masih tetap mempertahankan kebudayaan dan kearifkan lokal secara turun temurun.

Etnis dayak lebih banyak mendiami daerah pedalaman dan berprofesi sebagai petani dan yang sudah mengenyam pendidikan ada juga yang menjadi pegawai pemerintahan.

Meskipun etnis Dayak masih merupakan etnis terbesar di Kalimantan Tengah dengan jumlah populasi lebih dari satu juta orang atau sekitar 46% dari total jumlah penduduk Kalteng, namun etnis Jawa dan Banjar merupakan etnis mayoritas yang tinggal di kota Palangkaraya dengan berprofesi sebagai pegawai, pedagang, TNI/Polri, wiraswasta (pengusaha) dan pekerja tambang.


Luas Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah


Luas wilayah Kalimantan Tengah sekitar 15, 38 juta hektar, yang terdiir dari 17,79 juta hektar daratan, 1,53 juta hektar perairan umum, dan 61, 1 ribu hektar pantai.

Luasnya wilayah daratan Kalimantan Tengah didominasi oleh hutan yang luasnya sekitar 80% dari luas daratan dan hutan primer sekitar 25%, sedangkan sisanya adalah pemukiman penduduk.

Namun saat ini lebih dari 700 ribu hektar daratan sudah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit. Perkebunan karet dan rotan juga masih menjadi andalan sumber daya alam Kalimantan Tengah.


Keanekaragaman Hayati dan Fauna


Di Kalimantan Tengah terdapat wilayah Taman Nasional Tanjung Puting yang luasnya sekitar 300 ribu hektar di Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Barat, disini kita bisa melihat keanekaragaman hayati dan fauna yang masih alami dan terlindungi seperti:

  • landak,
  • beruang,
  • owa-owa,
  • kera,
  • beruk,
  • bekantan,
  • buaya,
  • trenggiling,
  • kukang,
  • buaya,
  • ikan arwana,
  • ikan tampahas (paus air tawar),
  • penyu,
  • bulus,
  • aneka biota laut,
  • burung betet,
  • burung rangkong dan berbagai hewan lainnya.

Selain itu potensi sumber daya alam berupa bahan tambang seperti batubara, besi, zircon, emas, tembaga, kaolin, batu permata dan yang lainnya juga menjadi andalan Kalimantan Tengah.


Budaya Provinsi Kalimantan Tengah


Keanekaragaman suku, budaya, dan keanekaragaman alam yang masih alami di Kalimantan Tengah merupakan keistimewaan yang unik dan menjadi daya tarik tersendiri.

Bagi Anda yang menyukai wisata alam yang masih asri, maka Kalimantan Tengah sebaiknya masuk dalam daftar sebagai tujuan liburan bersama keluarga atau sahabat selanjutnya.

Dan bagi Anda para investor yang sedang mencari wilayah yang potensial untuk mengembangkan usaha, maka Kalimantan Tengah merupakan daerah yang sangat potensial.


Tempat Wisata Menarik di Kalimantan Tengah


Mungkin tempat wisata di Kalimantan Tengah belum sepopuler tempat wisata ditempat lain, budaya dan kearifan lokal suku Dayak Kaharingan yang tetap terjaga dan masih sangat kuat membuat Kalimantan Tengah memiliki sisi misteri yang menarik.

Berikut ini 10 tempat wisata di Kalimantan Tengah yang unik dan menarik untuk dikunjungi, yaitu :

1. Museum Balanga

Untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang suku asli Kalimantan yaitu suku dayak baik itu tentang adat istiadat, senjata tradisional, pembagian suku, dan yang lainnya maka dengan mengunjungi Museum Balanga Anda akan mendapatkan informasi yang lengkap.

2. Rumah Adat Betang

Rumah tradisional suku dayak bernama Betang, bila Anda tertarik untuk melihatnya maka Anda bisa mengunjungi rumah adat Betang yang dibangun dengan ukuran yang cukup besar, dengan panjang sekitar 150 meter, dan lebar 30 meter.

Bahan kayu yang digunakan untuk membangun Betang merupakan jenis kayu kualitas terbaik yaitu kayu ulin yang terkenal kuat, anti rayap dan bisa bertahan sampai ratusan tahun.

3. Sandung Ngabe Sukah

Sandung adalah bangunan khas suku Dayak yang dulunya berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan tulang belulang mayat orang Dayak yang telah meninggal, menurut kepercayaan mereka orang yang sudah wafat harus menjalani sebuah ritual yang bernama “Tiwah”, yaitu ritual mengangkat tulang belulang dari makam dan meletakkannya ke dalam Sandung.

Dalam ritual ini biasanya diikuti dengan pengorbanan binatang seperti kerbau atau babi.

4. Café Tjilik Riwut

Mungkin terdengar unik, karena sebuah café bisa menjadi tempat wisata, hal ini karena café Tjilik Riwut merupakan rumah pejuang Palangkaraya yang terkenal yaitu Tjilik Riwut yang juga dianggap sebagai pendiri kota Palangkaraya.

Dialah yang membuka rimba belantara Kalimantan Tengah menjadi kota.

Di café ini terdapat peninggal berupa baju, buku-buku, yang merupakan peninggalan dari Tjilik Riwut dan menyediakan “Baram” yang merupakan tuak khas suku Dayak Ngaju.

5. Arboretum Nyaru Menteng

Tempat ini merupakan penangkaran orang utan yang dikelola oleh Yayasan BOS (Borneo Orang Utan Survival).

Disini Anda bisa melihat spesies orang utan yang terancam punah karena ramainya perambahan hutan dan pembukaan kebun kelapa sawit.

6. Danau Tahai

Danau ini cukup mudah di jangkau karena terletak di tengah kota Palangkaraya, salah satu keistimewaan danau ini adalah adanya jembatan kayu yang melintasi tengah danau, sehingga kita bisa menikmati keindahan danau langsung dari atas air tanpa khawatir tenggelam atau terkena air danau.

7. Taman nasional Tanjung Puting

Taman ini sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu cagar alam (cagar biosfir) dan juga menjadi salah satu tempat pelestarian orang utan, disini Anda bisa melihat keindahan alam sekaligus berbagai satwa liar khas Indonesia.

8. Taman nasional Bukit Raya

Bagi Anda pecinta wisata alam sangat sayang bila melewatkan Taman Nasional Bukit Raya karena selain pemandangan yang disajikan sangat indah, Anda juga bisa melihat berbagai jenis flora dan fauna khas Kalimantan Tengah seperti landak, beruk, utung merah, burung Ruai, burung Enggang, ikan seluang, baung adung dan yang lainnya.

9. Pantai Ujung Pandaran

Selain melihat kebudayaan dan kearifan lokal suku dayak yang masih dipertahankan dan keindahan alam beserta flora dan fauna didalamnya yang masih asri, di Kalimantan Tengah Anda juga bisa menikmati keindahan pantai dengan hamparan pasir putih yang indah dan bersih.

Di Pantai Ujung Pandaran Anda bisa melihat berbagai biota laut, seperti ikan pari, ubur-ubur, berbagai ikan kecil, dan terumbu karang.

10. Kota Air Muara Teweh

Salah satu sungai yang terkenal di Kalimantan Tengah adalah sungai barito, dan terdapat kota unik di tepian sungainya dimana Anda bisa melihat susunan bangunan rumah terapung diatas sungai barito di hampir sepanjang aliran sungai kota Palangkaraya.

Dari sini Anda bisa melihat pemandangan alam yang unik dan menarik dan hijaunya hutan Kalimantan Tengah.

Bila Anda mencari tempat wisata dalam negeri yang masih asri dan lengkap mulai dari wisata alam, keanekaragaman flora dan fauna, kearifan lokal suku Dayak, dan wisata pantai maka Kalimantan Tengah wajib menjadi destinasi liburan Anda selanjutnya.

Bahkan potensi istimewa Kalimantan Tengah yang masih belum digarap dengan maksimal bisa menjadi tempat investasi yang menarik bagi Anda para investor yang sedang mencari wilayah yang potensial.


Cerita Rakyat Kalimantan Tengah: Kutukan Raja Pulau Mintin

Pada zaman dahulu kala di Pulau Mintin daerah Kahayan Hilir terdapat sebuah kerajaan yang terkenal akan kearifan rajanya.

Akibatnya, kerajaan itu menjadi wilayah yang tenteram dan makmur. Rakyatnya hidup rukun, makmur, damai dan sejahtera.

Suatu ketika, permaisuri dari sang raja meninggal dunia. Dan, mulai saat itu raja menjadi murung dan nampak selalu bersedih hati. Kesehatannya makin lama makin menurun.

Keadaan ini membuatnya menjadi tidak dapat lagi memerintah dengan baik. Untuk menanggulangi situasi yang demikian ini, raja pun berniat berlayar agar hatinya sedikit terhibur.

Agar pemerintahan tetap berjalan sebagaimana biasanya, maka sang raja kemudian menyerahkan tahtanya pada kedua anak kembarnya yang bernama Naga dan Buaya.

Mereka menyanggupi keinginan tersebut dengan tujuan agar ayahhandanya segera sembuh dan tidak bersedih hati lagi.

Namun sayang, setelah beberapa bulan memerintah mulailah timbul permasalahan. Hal ini diakibatkan karena kedua orang ini mempunyai kebiasaan yang saling bertentangan.

Si Naga mempunyai kebiasaan negatif, seperti: senang berfoya-foya, bermabuk-mabukan dan berjudi.

Sedangkan Si Buaya sebaliknya. Ia seorang yang pemurah, ramah terhadap siapa saja, tidak hidup roya, dan suka menolong orang lain yang sedang kesusahan.

Melihat tingkah laku Si Naga yang menghamburkan harta kerajaan untuk berfoya-foya, Si Buaya pun lantas menasihatinya. Tetapi rupanya Si Naga tidak mau mendengar apa yang dinasihatkan oleh saudara kembarnya.

Perang mulut pun terjadi dan kemudian berlanjut menjadi perkelahian. Prajurit kerajaan itu akhirnya terbagi menjadi dua kubu.

Sebagian memihak Si Naga dan sebagian lagi Si Buaya. Pertempuran besar yang memakan banyak korban jiwa terjadi diantara kedua kubu tersebut.

Di sisi lain, saat dalam pelayaran Sang Raja mempunyai firasat buruk. Ia lalu menyuruh nahkodanya untuk memutar haluan kembali ke kerajaan.

Ketika telah berlabuh, betapa terkejutnya Sang Raja menyaksikan kedua puteranya sedang bertarung di dekat pelabuhan.

Dengan berang ia berkata, “Kalian telah menyia-nyiakan kepercayaanku. Untuk itu, terimalah hukumanku. Buaya, jadilah engkau seekor buaya yang sebenarnya dan mulai sekarang hidup di air. Tugasmu mulai saat ini adalah menjaga Pulau Mintin. Sedangkan engkau Naga, jadilah engkau naga yang sebenarnya. Engkau akan tinggal di sepanjang Sungai Kapuas. Tugasmu adalah menjaga agar Sungai Kapuas tidak ditumbuhi Cendawan Bantilung.”

Setelah berkata demikian, tiba-tiba langit menjadi gelap dan suara petir pun menggelegar.

Dalam sekejap kedua putra Sang Raja beralih wujud menjadi seekor buaya dan naga yang sebenarnya. Mereka lalu pergi ke tempat yang telah ditugaskan oleh Sang Raja.

Keyword: Profil Provinsi Kalimantan Tengah

Originally posted 2020-08-04 05:04:32.

Categories
Seni Budaya

5 Tarian Adat Kalimantan Tengah Paling Populer

Sudah pernah mendengar kisah membunuh dan memburu kepala musuh dalam sebuah tarian? Jika belum tarian adat Kalimantan Tengah punya cerita.


Tarian Adat Kalimantan Tengah


Ada cerita apa sajakah dibalik beberapa jenis tarian tradisional suku Dayak tersebut? Berikut ulasan singkatnya:

1. Tari Kinyah Mandau

https://www.youtube.com/watch?v=ZUXGUFgodlw

Kinyah berarti tarian perang, Mandau senjata untuk membunuh dan memburu kepala musuh.

Begitulah kira-kira definisi tari Mandau berdasarkan sejarah terbentuknya.

Tarian yang kini menjadi warisan budaya leluhur ini dahulunya terlahir sebagai tarian untuk berburu kepala musuh dalam perang.

Berawal dari keyakinan dan tradisi hukum rimba di suku Dayak “yang kuat yang berkuasa”.

Setiap anak laki-laki yang berhasil mendapatkan kepala manusia akan diberi tato pada bagian betisnya menunjukkan bahwa ia telah dewasa.

Sebagai bagian dari persiapan fisik sebelum perburuan maka dilakukanlah kinyah.

Untuk menilai apakah pemuda tersebut sudah siap dikirimkan berburu.

Namun, dalam perang ini ada aturannya yaitu tidak diperbolehkan membunuh teman dari satu kampung.

Tradisi ini berakhir setelah diadakannya perjanjian damai Tumbang Anoi.

Kini tarian kinyah mandau dapat kita jumpai di berbagai acara dan festival kebudayaan.

2. Tari Giring Giring

Memiliki pesona daya tarik yang berbeda, tari giring-giring menghadirkan suasana ceria bagi yang menyaksikannya.

Tarian tradisional ini merupakan warisan budaya dari suku Dayak Ma’anyan yang kemudian diperkenalkan ke suku di daerah lain di Kalimantan Tengah.

Giring giring sendiri merupakan properti tari yang terbut dari bambu dan berisi kerikil.

Ciri khas dari tari ini yaitu gerakan berupa hentakan tongkat gantar diiringi oleh bunyi giring giring.

Kaki para penari bergerak maju mundur selaras mengikuti alunan musik.

3. Tari Balean Dadas

Tari Balean Dadas merupakan bagian dari ritual adat upacara penyembuhan.

Dimana tarian ini sebagai bentuk upaya memanjatkan doa kepada Tuhan agar orang yang sakit dapat sembuh seperti sedia kala.

Tuhan yang dipercaya suku Dayak yaitu Ranying Hatala Langit, dan dalam Bahasa Indonesia Balean Dadas berarti dukun perempuan.

Jadi tari balean dadas adalah ritual yang dipimpin oleh seorang dukun perempuan untuk memanjatkan doa kepada Ranying Hatala Langit.

Hingga saat ini sebagian dari suku Dayak pedalaman masih meyakini dan menerapkan tarian ini jika ada salah satu kerabat mereka yang sakit.

Namun di lain kesempatan, di beberapa daerah di Kalimantan Tengah tari balean dadas sudah dimodifikasi menjadi tarian sambutan atau hiburan di festival kebudayaan.

4. Tari Manasai

Jika kamu berkunjung ke Kalimantan Tengah sebagai tamu agung atau tamu kenegaraan, maka siap-siap kamu akan disambut oleh tarian tradisional yang satu ini.

Banyak yang mengatakan jika tari manasai menjadi ikon kesenian dan budaya provinsi Kalimantan Tengah.

Tarian interaktif ini dibawakan dalam bentuk formasi lingkaran, dimana para penari pria dan wanita berdiri selang seling.

Karena bersifat interaktif biasanya para tamu juga diajak dan diperbolehkan bergabung di dalam lingkaran dan ikut menari.

Jika jumlah partisipan semakin bertambah maka ukuran lingkaran otomatis juga semakin membesar.

5. Tari Kayau

Hampir mirip dengan tari kinyah mandau, tari kayau juga berhubungan dengan memotong kepala musuh.

Menjadi tradisi turun temurun di kalangan suku Dayak Iban sebagai bentuk keberanian dan kejantanan bagi laki-laki.

Tradisi ini dikenal dengan sebutan upacara mengayau, pertama kali diajarkan oleh Urang Lindau Dibiau Takang Isang, seorang gagah berani dari suku Dayak Iban.

Inti dari tarian ini yaitu prose s penyematan gelar bujang gagah berani bagi pemuda yang berhasil memotong kepala musuh menggunakan senjata mandau.

Seiring perkembangan zaman, pola pikir masyarakat juga ikut berubah. Kini bukanlah kepala manusia yang dijadikan persembahan pada saat upacara mengayau, namun digantikan dengan kepala babi.

Fyi, tidak semua orang bisa ikut mengayau loh, terdapat syarat dan kualifikasi tertentu.


Demikian penjelasan kami mengenai tarian adat Kalimantan Tengah. Semoga bermanfaat dan terimakasih.