Categories
Artikel

Doa Dhuha (Keutamaan, Tata Cara dan Maknanya)

Sholat mempunyai keutamaan yang sangat besar bagi siapapun yang melaksanakannya, baik sholat wajib maupun sunnah.

Allah SWT memperjelas kecintaan-Nya pada hamba-Nya melalui perintah melaksanakan sholat-sholat sunnah.

Salah satunya keutamaan sholat dan doa dhuha.

Membahas tentang amalan sholat sunnah, yang tidak akan terlupa adalah sholat dan doa dhuha.

Umat muslim tentu begitu akrab dengan sholat sunnah yang satu ini.

Sholat dan doa dhuha merupakan salah satu amalan sunnah yang istimewa dan dianjurkan untuk dilaksanakan sebab berbagai keuatamaan di dalamnya.

Terdapat banyak hadis yang menjelaskan akan keutamaan sholat dhuha ini.


Keutamaan Sholat dan Dhuha


Keutamaan dari melaksanakan sholat dhuha diantaranya adalah sebagai sarana untuk memohon ampunan dari dosa-dosa yang kita perbuat.

Selanjutnya orang yang melaksanakan sholat dhuha digolongkan ke dalam orang yang tidak lalai dalam mengejar rahmat Allah SWT, dan satu lagi keistimewaan solat dhuha adalah termasuk dalam sedekah.

Salah satu hadis meriwayatkan bahwa setiap dzikir dalam waktu dhuha dihitung sebagai sedekah, digantikan dengan dua rakaat sholat dhuha.

Berikut ini beberapa keutamaan lain dari melaksanakan sholat dhuha:

1. Berpahala seperti haji dan umrah

Melaksanakan sholat dhuha yang sebelumnya didahului dengan sholat subuh berjamaah dan dilanjutkan dengan dzikir sampai dengan terbitnya matahari, akan diganjar pahala serupa orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah.

2. Dicukupkan rezekinya

Seperti sudah banyak diketahui, sholat dhuha yang dilakukan secara rutin maka akan diberikan kecukupan rezeki dari Allah SWT.

Tetapi yang harus diingat adalah bahwa rezeki yang lancar seharusnya bukan menjadi tujuan yang mutlak yang harus diperoleh.

Nilai utama yang harus diraih adalah bagaimana dengan melaksanakan sholat sunnah sebagai bentuk untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

3. Sholat Awwabin

Keutamaan sholat dhuha adalah termasuk kedalam jenis sholat awwabin. Yaitu sholatnya golongan orang-orang yang taat.

Dengan melaksanakan sholat dhuha secara rutin, maka ia akan dicatat termasuk sebagai orang yang taat.

Hukum sholat dhuha sendiri adalah sunnah muakkad. Yang berarti hukum sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan.


Tata Cara Pelaksanaan Sholat Dhuha


Untuk tata cara pelaksanaan sholatnya sama saja seperti sholat pada umumnya. Yang membedakan hanyalah niat, doa, dan waktunya saja.

Shalat dhuha minimal dilakukan sebanyak dua rakaat dengan satu kali salam. Namun terdapat sebagian dari ulama yang tidak membatasi jumlah rakaatnya.

Jika anda memiliki waktu yang luang, anda bisa melaksanakan sholat dhuha hingga berakhir waktunya.

Niat Sholat Dhuha

Dalam melafadzkan niat sholat dhuha, cukup di dalam hati saja. Bacaan niatnya adalah sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

“Ushollii Sunnatadh Dhuha Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa’an Lillaahi Ta’aalaa.”

Artinya: “Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala

Tata Cara Sholat Dhuha

Rakaat Pertama

  • Membaca Niat Sholat Dhuha
  • Membaca Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
  • Membaca surat Al Fatihah
  • Membaca surat dari Al Qur’an, diutamakan Surah Asy-Syamsi
  • Melakukan Ruku dengan tumakminah
  • Melakukan Itidal
  • Melakukan Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Melakukan Sujud kedua
  • Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

Rakaat kedua

  • Membaca surat Al Fatihah
  • Membaca surat dari Al Qur’an, diutamakan Surah Ad Dhuha
  • Melakukan Ruku
  • Melakukan Itidal
  • Melakukan Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Melakukan Sujud kedua
  • Duduk Tahiyat akhir
  • Mengucapkan Salam

Makna yang Terkandung Dibalik Doa Dhuha


Mengenai doa dhuha, sebenarnya tidak ada doa khusus yang diwajibkan untuk dibaca. Namun terdapat doa dhuha yang populer dipanjatkan oleh umat muslim, berikut ini:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

“Allahumma innad-duhaa’a duhaa’uka wal bahaa’a bahaa’auka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal-‘ismata ‘ismatuka.”

“Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita ‘ibaadakash-shalihiin.”

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu”

“Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh

Doa dhuha dibaca setelah melakukan sholat dan berdzikir.

Karena apapun doanya akan lebih utama jika diawali dengan menyebut dan memuji nama Allah SWT dan mengucapkan shalawat nabi sebagai bentuk doa kepada nabi, keluarga, dan para sahabatnya.

Dalam doa dhuha terkandung makna bahwa seorang hamba yang begitu tunduk dengan Allah SWT.

Dalam doa ini tidak hanya mengenai rezeki lancar, namun lebih kepada sebagai bentuk keinginan Allah untuk dekat dengan hamba-Nya.

Waktu pelaksanaan sholat dhuha terhitung panjang, yakni dimulai sejak terbitnya matahari sampai condong ke barat.

Kemudian terbagi lagi menjadi dua, yaitu di awal waktu (20 menit selepas matahari terbit) dan akhir waktu (15 menit sebelum masuk waktu dzuhur).

Akan tetapi banyak pendapat yang menyebutkan bahwa waktu terbaik untuk melaksanakan sholat dhuha adalah di serempat siang.


Demikian penjelasan kami mengenai Doa Dhuha. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Originally posted 2020-12-27 15:52:31.

Categories
Artikel

Waktu Sholat Dhuha Sesuai Dalil Shahih yang Ada

Waktu sholat dhuha masih saja banyak dipertanyakan bahkan diperdebatkan. Sholat dhuha sendiri merupakan shalat sunnah yang dipercaya dapat memudahkan atau memperlancar rezeki bila dilaksanakan.

Dhuha sendiri berarti waktu (matahari) sepenggalang naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya hingga menjelang dzuhur.


Waktu Sholat Dhuha


Banyak orang yang meributkan jika shalat dilaksanakan disaat waktu matahari benar-benar sepenggalang naik.

Padahal kurun waktu shalat dhuha tidak sesingkat itu.

Sama seperti shalat-shalat lainnya waktu untuk melaksanakan shalat dhuha pun terdapat aturannya tersendiri.

Baik dari segi waktu maupun rakaatnya.

Waktu shalat dhuha terbaik untuk mengerjakan shalat dhuha adalah pada saat matahari terik.

Dengan kata lain waktu paling utama dalam mengerjakan shalat dhuha ialah di akhir waktunya.

Waktu Sholat Dhuha yang Utama

Waktu untuk melakukan sholat dhuha yang lebih utama adalah seperempat siang.

Di Arab, waktu itu ditandai dengan padang pasir terasa sangat panas dan anak unta beranjak. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ

Bahwasanya Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha (di awal pagi). Dia berkata, “Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan’” (HR. Muslim)


Jumlah Rakaat Waktu Sholat Dhuha


Masih sering kita jumpai pada masyarakat Muslim yang bingung mengenai jumlah rakaat ketika akan mengerjakan shalat dhuha.

Tidak ada perselisihan antara para ulama mengenai jumlah minimal rakaat shalat dhuha, yakni 2 rakaat.

Hal ini ditetapkan berdasarkan hadits-hadits mengenai keutamaan shalat dhuha.

Meski begitu terdapat perbedaan mengenai berapa jumlah maksimal shalat dhuha dan jumlah rakaat yang paling utama.

Disyariatkan kepada umat Muslim untuk mengerjakan shalat dhuha dengan rakaat genap.

Mulai dari dua rakaat hingga seterusnya. Perbedaan mengenai jumlah rakaat shalat dhuha ini terbagi dalam tiga pendapat.

Jumlah Rakaat Maksimal

Pertama, jumlah maksimal rakaat dalam shalat dhuha adalah 8 rakaat. Pendapat ini diungkapkan oleh Mahdzab Maliki, Syafi’i, dan Hambali.

Dalil yang digunakan untuk menguatkan pendapat ini adalah hadits dari Umi Hani radhiyallahu ‘anha bahwasannya Nabi Shallallahu alaihi wasallam memasuki rumahnya ketika peristiwa fathul Makkah dan beliau shalat delapan rakaat. [HR. Bukhari dan Muslim]

Kedua, jumlah rakaat maksimal ada 12 rakaat dan merupakan pendapat dari Mahdzab Hanafi, Imam Ahmad, dan sebagian kecil Mahdzab syafii. Hadits yang mendasari pendapat ini diriwayatkan oleh Anas ra:

من صلى الضحى ثنتي عشرة ركعة بنى الله له قصرا من ذهب في الجنة

Artinya: “Barangsiapa yang shalat dhuha 12 rakaat, Allah buatkan baginya satu istana di surga.

Sayangnya hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al Mundziri ini dikategorikan sebagai hadits dhaif. Tirmidzi sendiri mengatakan bahwasannya hadits tersebut gharib (asing).

Sejumlah ahli hadits juga mendhaifkan hadits ini, diantaranya Al Hafidz ibn Hajar al Asqalani dan Syaikh Al Albani.

Ketiga, adalah tidak adanya batasan maksimal untuk shalat dhuha. Fatwa beberapa Imam dan ulama menjadi alasan pendapat yang terakhir.

Para Imam dan Ulama yang memfatwakan hal ini berkata bahwasannya tidak ada hadits yang membatasi shalat dhuha dengan rakaat tertentu.

Bahkan para sahabat dan tabiin tidak pernah mengatakan bahwa shalat dhuha dibatasi maksimal sebanyak 12 rakaat.

Kesimpulan yang bisa diambil dari ketiga pendapat diatas adalah rakaat shalat dhuha terbanyak yang dilakukan Rasulullah adalah 12 rakaat.

Meski begitu tidak ada hadits yang membatasi kalau jumlah maksimal shalat dhuha adalah 12 rakaat.

Tidak adapula larangan untuk menambah jumlahnya. Sehingga pendapat yang benar adalah tidak adanya batasan rakaat dalam shalat dhuha.


Keutamaan Mengerjakan Sholat Dhuha


1. Mencukupkan sedekah sebanyak 360 persendian manusia, sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadits yang artinya:

Dalam diri manusia ada 360 persendian kemudian diwajibkan sedekah dari setiap sendinya.” Mereka bertanya, “Siapa yang mampu demikian wahai Nabi Allah?” beliau menjawab, “Memendam riak yang ada di masjid dan menghilangkan suatu (gangguan) dari jalanan. Apabila tidak mendapatkannya, maka shalat dhuha dua rakaat mencukupkanmu.”

2. Allah ta’ala menjaga orang yang shalat dhuha empat rakaat pada hari tersebut, seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut yang artinya:

Dari Abu Darda atau Abu Dzar, dari Raasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam, dari Allah subhanahu wa ta’aala berfirman: “Wahai bani Adam, shalatlah untuk Ku pada awal siang (sebanyak) empat rakaat, niscaya Aku akan menjagamu di sisa hari tersebut.”

3. Sholat dhuha merupakan shalatnya al awwabiin, yaitu orang yang banyak bertaubat kepada Allah.

Sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah menyampaikan dalam hadits riwayat Abu Hurairah berikut:

لايحافظ على صلاة الضحى الا اواب قال وهي صلاة الاوابين

Artinya: “Tidaklah menjaga sholat dhuha kecuali orang yang banyak bertaubat kepada Allah.

4. Mendapatkan pahala seperti haji dan umrah ketika shalat Isyraq (sholat dhuha di awal waktu).

Sahabat Anas bin Malik ra, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa salam: “Seseorang yang shalat subuh secara berjamaah, lalu ia duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit. Lalu ia sholat dua rakaat, maka pahala yang didapatkannya seperti haji dan umrah.” Rasulullah SAW bersabda: “Sempurna, sempurna, sempurna.” [HR Tirmidzi dan dishahihkan oleh AL Albani]


Demikian penjelasan kami mengenai Waktu Sholat Dhuha. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Originally posted 2020-12-27 10:53:00.

Categories
Agama Islam

Tata Cara Sholat Dhuha Beserta Keutamannya yang Luar Biasa

Tata Cara Sholat Dhuha – Untuk menjadi seorang muslim yang baik, setiap orang yang beragama Islam tentu harus melakukan segala kewajiban yang diperintahkan oleh Allah dan juga menjauhi segala larangan Allah.

Selain itu seorang muslim juga harus selalu berusaha mendapat ridho Allah dengan istiqomah mengamalkan sunnah.

Salah satu sunnah yang memiliki banyak keutamaan ialah Sholat Dhuha.


Keutamaan Sholat Dhuha


Image Source: islamidia.com

1. Sebagai pengganti sedekah

Seluruh sendi manusia yang berjumlah 360 harus dikeluarkan sedekahnya. Sholat dhuha 2 rakaat akan mencukupi sedekah tersebut.

Hal tersebut merupakan sabda nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Muslim.

2. Menjaga ketaatan

Orang – orang yang rutin menjalankan sholat dhuha akan dianggap orang – orang yang awwab atau kembali taat di jalan islam. Hal tersebut disampaikan dalam hadist Ibnu Khuzaimah:

Tidaklah menjaga sholat shuha melainkan awwab. Inilah sholat awwabin

3. Menuntaskan urusan sepanjang hari

Dengan melaksanakan sholat Dhuha sebanyak 2×2 rakaat, urusan umat muslim sepanjang hari insyaallah akan berjalan dengan lancar dan selesai dengan baik. Sesuai dengan hadist riwayat Ahmad:

Allah berfirman,’Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal hari. Niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu’”.

4. Mendapat rizki lebih banyak

Dengan melaksanakan sholat dhuha maka rizki sesorang akan menjadi lebih banyak, baik dalam segi jumlah maupun dalam segi keberkahannya.

Hal ini dijelaskan dalam Hadist tarmidzi.

5. Mendapat pahala sama dengan pahala umrah

Rasulullah pernah bersabda,

Barangsiapa melaksanakan sholat subuh secraa berjamaah lalu berdxikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan sholat dua rakaat maka ia memperoleh pahala haji dan umrah”.

Demikian banyaknya manfaat yang dapat kita peroleh dengan melaksanakan sholat dhuha. Oleh karena itu, marilah kita bersama – sama berusaha untuk rutin menjalankan sholat sunnah yang memiliki banyak keutamaan ini.

Bagi anda yang belum mengetahui tata cara dalam melaksanakan sholat dhuha, berikut uraian mengenai niat dan cara sholat dhuha serta bacaan doa sesudah melaksanakan sholat dhuha.


Tata Cara Sholat Dhuha


Image Source: islamidia.com

Sholat dhuha ialah sholat sunnah yang dikerjakan pada pagi hari, dimulai pukul 7 pagi hingga sebelum waktu sholat Dzuhur.

Sholat dhuha dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat.

Berikut tata cara sholat dhuha.

1. Membaca niat

Ussholli sunnatad dhuhaa rak’ataini lillahi ta’alaa

(Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala).

2. Melakukan sholat 2 rakaat

Cara melaksanakan sholat dhuha secara aris besar sama dengan sholat wajib.

Hanya saja pada rakaat pertama sesudah Al fatihah diutamakan untuk membaca surat pendek Asy Syamsi. Pada rakaat kedua sesudah Al Fatihah membaca surat Adh Dhuha.

3. Membaca do’a setelah sholat dhuha

“Allahummainadh dhuha dhuha uka, wal bahaa a baha uka, wal jannaata janatuka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ishmata ishmatuka. Allahumma innaka rizqi fis samaa i fa anzilhu, wa inkaana harooman fathohirhu, wainkaana baiidan faqoribhu, bihaqqi dhuhaa ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudraatika, aatini maa ataita ibadakashshoolihiin”

(Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuhaMu, keagungan adalah keagunganMu, keindahan adalah keindahanMu, kekuatan adalah kekuatanMu, penjagaan adalah penjagaanMu. Wahai Tuhanku, apabila rizkiku masih di langit maka turunkanlah, jika di balam bumi makan keluarkanlah, jika sulit mudahkanlah, jika jauh dekatkanlah dengan kebesaran DhuhaMu dan kekuasaanMu. Datangkanlah padaku apa yang Kau datangkan pada hamba – hambaMu yang sholeh).

Demikian penjelasan kami mengenai Tata Cara Sholat Dhuha Beserta Keutamannya yang Luar Biasa. Semoga bermanfaat.

Categories
Agama Islam

Panduan Sholat Dhuha (Doa, Niat, Tata Cara, Keutamaan)

Panduan Sholat Dhuha – Salah satu amalan ibadah yang dianjurkan yaitu melakukan sesuatu yang sunnah. Jika kita ingin mendapatkan rejeki yang berkah dan diberi kelancaran hendaknya kita melakukan amalah ibadah sunnah yaitu salah satunya sholat dhuha.

Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang dilaksanankan setelah fajar terbit, dan pelaksanaannya yaitu sampai menjelang sholat dhuhur. Shalat dhuha dilakukan minimal 2 rakaat dan sebanyak – banyaknya 12 rakaat.

Dalam pengerjaan sholat dhuha kaitannya dengan waktu, para ulama membagi dua bagian. Pertama yaitu waktu sughro, yakni dilaksanakan sampai pertengahan hari. Yang kedua yaitu kubro. Yakni dilaksankan saat menjelang sholat dhuhur tiba.

Adapun pembagian tersebut tidak mempengaruhi apa – apa, dan semua itu tergantung keleluasaan masing – masing untuk mengerjakannya.

Shalat dhuha merupakan sholat sunnah yang dianggap istimewa. Bahkan merupakan sholat sunnah yang diwasiatkan khusus oleh nabi.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ia berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir.” (HR. Bukhari).

Dari hadist tersebut, sudah jelas, salah satu wasiat Rasulullah untuk umatnya yaitu shalat dhuha. Saking istimewanya bahkan Rasulullah mengatakan demikian. Karena apa – apa yang diperintahkan oleh Rasulullah pasti memberikan kebaikan bagi umatnya jika ia melaksanakannya.

Dijelaskan pula bahwa shalat dhuha merupakan salah satu contoh orang – orang yang taat. Seperti dijelaskan pada hadist berikut :

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Kekasihku (Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang aku tidak meninggalkannya: agar aku tidak tidur kecuali setelah melakukan shalat witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat shalat Dhuha karena ia adalah shalat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap bulan” (HR. Ibnu Khuzaimah; shahih)


Keutamaan Sholat Dhuha


Dalam sholat dhuha, ada beberapa keutamaan jika kita melaksanakannya :

1. Dimudahkan urusan dalam mencari rejeki

Salah satu keistimewaan sholat dhuha ialah permohonan untuk dimudahkannya dalam mencari rejeki.

Bahkan ketika kita sebelum melakukan suatu pekerjaan ataupun aktivitas kita dianjurkan untuk melaksanakan sholat dhuha setidaknya 2 rakaat.

Maksud dari sholat dhuha sendiri ialah untuk memohon dilancarkannya mencari rejeki.

Apabila sulit maka dimudahkan, apabila sedikit maka dilimpahkan dan apabila jauh maka didekatkan.

2. Pahalanya seperti bersedekah

Sebagaimana hadist Rasulullah saw, yang berbunyi :

Disetiap sendi seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan Alhamdulillah ) adalah sedekah,s etiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha sebanding dengan pahala semua itu

Seperti yang telah disebutkan diatas, sedekah yang dimaksud ini ialah yang digerakkan dari tubuh – tubuh kita ketika mengerjakan sholat, mulai dari apa yang kita ucapkan saat shalat, takbir, bahkan sekecil apapun itu gerakan sholat maka pahala tersebut dianggap seperti sedekah.

3. Dijanjikan dengan rumah di surga

Barangsiapa yang mengerjakan sholat dhuha sebanyak 12 rakaat maka Allah akan meberikan ganjaran yaitu dibangunkannya rumah di surga.

Maka sebaik – baiknya manusia, maka hendaknya ia meluangkan waktunya untuk melakukan sholat dhuha 12 rakaat karena ganjaran yang diberikan oleh Allah tak tanggung – tanggung.

Hal ini dijelaskan pada hadis Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda :

Siapa saja yang shalat Dhuha 12 rekaat, Allah akan membuat untuknya sebuah istana yang terbuat dari emas di surga” (HR. Ibnu Majah)

4. Pahalanya setara dengan pahala umrah

hadist dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan umrah.” (Shahih al-Targhib : 673)

Dari hadist tersebut dijelaskan bahwa keutamaan shalat dhuha ketika kita melaksanakannya yaitu pahalanya seperti orang yang melaksanakan umrah.

Dari sini kita dapat melihat bahwa, banyak sekali keuntungan bagi kita yang melaksanakannya.

5. Dibuatkan pintu khusus di surga

Allah SWT menjanjikan barang siapa yang melaksanakan shalat dhuha maka ia akan dibuatkan pintu khusus di surga nantinya, yakni pintu yang dinamakan pintu dhuha.

Begitu besarnya keistimewaan sholat dhuha, sebaiknya melakukan sholat dhuha dilakukan secara rutin dan istiqomah, kedudukan sholat dhuha sendiri pun begitu tinggi hingga Rasulullah sendiri mewasiatkan umat – umatnya untuk tidak meninggalkan shalat dhuha.

Rasulullah bersabda: Dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda,

sesungguhnya disurga ada slaah satu pintu yang dinamakan pintu Dhuha, bila datang hari kiamat malaikat menjaga surga memangil; mana ia yang melazimkan shalat Dhuha? Inilah pintu kalian maka masukilah dengan kasih sayang Allah” (HR.Thabrani)

6. Sholat dhuha sebagai penggugur dosa

Seperti pada hadist yang dijelaskan bahwa “Barangsiapa yang menjaga shalat Dhuha, maka dosa-dosanya diampuni walaupun dosanya itu sebanyak buih dilautan” (HR. Tirmidzi)

Salah satu amalan yang dapat kita lakukan yang dapat menggugurkan dosa ialah melaksanakan shalat sunnah dhuha, siapa yang melakukan shalat dhuha dengan ikhlas dan lillahitaala insyaallah dosa – dosanya akan diampuni meskipun dosa tersebut sebanyak buih dilautan.

7. Meraih ghanimah atau keuntungan yang lebih cepat

Dijelaskan bahwa orang yang melaksanakan shalat sunnah dhuha akan mendapatkan keuntungan yang lebih cepat atas izin Allah SWT.

Seperti pada jaman dahulu ketika rakyat muslim berperang di medan perang, mereka yang melaksanakan shalat dhuha sebelum berperang mereka lebih cepat kembali pulang ke tempat asalnya sekaligus membawa harta rampasan serta kemenangan.

Hal ini sebagaimana sabda rasullulah SAW yang bunyinya :

Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw bersabda; “Maukah kalian aku tunjukan kepada tujuanpaling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah(keuntungan)nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab: “Ya! Rasul berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dialah yang paling dekat tujuannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya

Ini adalah menjadi salah satu bukti bahwa shalat dhuha dapat memperlancar segala urusan. Bahkan Rasulullah sendiri pun menganjurkannya.

Apabila kita sebelum melakukan kegiatan dan kita melaksanakan shalat sunnah dhuha minimal 2 rakaat insyaallah akan dilancarkan segala urusan dan dihindarkan dari segala rintangan yang ada.


Waktu Sholat Dhuha


Waktu shalat dhuha dimulai sejak matahari naik sampai condong ke barat.

Di Indonesia, waktu shalat dhuha berarti berlangsung selama beberapa jam dimulai sejak 20 menit setelah matahari terbit sampai 15 menit sebelum masuk waktu dhuhur.

Awal Waktu Sholat Dhuha

Dalil yang menunjukkan akan awal waktu dhuha pernah diriwayatkan oleh Abu Darda ra dan Abu Dzar ra. Letak syahid dari hadits tersebut adalah, “Ruku’lah untuk-Ku dari awal siang sebanyak empat Rakaat.”

Nu’aim bin Hammar Al Ghathafani juga pernah meriwayatkan bahwasannya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارأَكْفِكَ آخِرَهُ

“Allah ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang. Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” [HR TIrmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani]

Waktu Terbaik

Amr bin Abasah radhiyallahu’anhu berkata:

قدِم النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم المدينةَ، فقدِمْتُ المدينةَ، فدخلتُ عليه، فقلتُ: أخبِرْني عن الصلاةِ، فقال: صلِّ صلاةَ الصُّبحِ، ثم أَقصِرْ عن الصَّلاةِ حين تطلُعُ الشمسُ حتى ترتفعَ؛ فإنَّها تطلُع حين تطلُع بين قرنَي شيطانٍ، وحينئذٍ يَسجُد لها الكفَّارُ، ثم صلِّ؛ فإنَّ الصلاةَ مشهودةمحضورةٌ، حتى يستقلَّ الظلُّ بالرُّمح

“Suatu ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam datang ke Madinah, saat itu aku juga datang ke Madinah. Maka aku pun menemui beliau dan berkata: wahai Rasulullah, tolong ajarkan aku tentang shalat. Beliau bersabda: kerjakanlah shalat subuh, lalu janganlah shalat ketika matahari sedang terbit sampai ia meninggi karena ia (matahari) sedang terbit diantara dua tanduk setan. Dan ketika itulah orang-orang kafir sujud kepada matahari. Setelah meninggi shalatlah karena waktu itu dihadiri dan disaksikan (para malaikat) sampai bayangan tombak mengecil.” [HR. Muslim]

Demikian pula dengan Anas radhiyallahu ‘anhu dan Abu Umamah yang juga meriwayatkan hadits serupa. Dalam riwayat lain juga disebutkan, “Barangsiapa mengerjakan shalat subuh dengan berjamaah kemudian ia duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit ….” hadits ini diriwayatkan oleh Ath Thabrani.

Adapun waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat dhuha ialah di akhir waktu dhuha. Dimana saat itu matahari sudah tinggi dan sinarnya terik. Seperti yang dijelaskan dalam hadits dari Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu.

أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ

Bahwasanya Zaid bin Arqam melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha (di awal pagi). Dia berkata, “Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin (taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan’” (HR. Muslim)

Akhir Waktu Sholat Dhuha

Sedangkan waktu keluarnya (akhir) shalat dhuha adalah pada saat zawal atau menjelang dzuhur.

Ada yang mengatakan waktu zawal adalah waktu zuhur karena di saat waktu dzuhur memiliki arti yang sama dengan zawal.

Dimana waktunya matahari tergelincir (bergeser ke tengah) menuju arah tenggelamnya (Barat).


Tata Cara Sholat Dhuha


Adapun tata cara pelaksanaan shalat dhuha yaitu dilaksanakan paling sedikit yaitu 2 rakaat dan sebanyak – banyak 12 rakaat.

Dianjurkan pula membaca surat yang telah ditentukan, meskipun ini tidak wajib namun alangkah lebih baik ketika sholat dhuha surat ini dibacakan.

Bacaan surat pendek yang dibaca pada saat shalat dhuha pada rakaat yang pertama ialah membaca surat Asy – Syam dan pada rakaat kedua yaitu surat Al – Lail.

Berikut ini adalah tuntuanan cara sholat dhuha :

1. Niat sholat sunnah dhuha

2. Takbiratul ikhram

3. Rakaat pertama membaca doa iftitah, al – fatihah, surat dalam Quran atau sebaiknya surat Asy – Syam

4. Ruku’

5. I’tidal

6. Sujud

7. Duduk diantara dua sujud

8. Sujud kedua

9. Berdiri untuk rakaat kedua

10. Membaca Al – Fatihah, surat Adh – Dhuha atau yang lainnya

11. Ruku’

12. I’tidal

13. Suju

14. Duduk diantara dua sujud

15. Sujud yang kedua

16. Tahiyat akhir

17. Salam


Video Tata Cara Sholat Dhuha


Untuk lebih jelasnya Anda bisa lihat Video berikut ini:

https://youtu.be/F6wQbNk7gRk


Niat Sholat Dhuha


Berikut niat sholat dhuha arab, latin dan terjemahannya.

Lafadz Niat Sholat Dhuha: 

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ لِلَّهِ تَعَالَى

Lafadz Niat Sholat Dhuha Latin: 

sholli sunnatan Dhuha Rak’ataini Lillahi Ta’ala

Arti Lafadz Niat Sholat Dhuha:

Aku Shalat Sunah Dhuha Dua Raka’at, Karena Allah Ta’ala.

Adapun lafadz niat sholat dhuh yang lebih panjang sebagai berikut:

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala


Doa Setelah Sholat Dhuha


Adapun anjuran setelah melakukan sholat dhuha yaitu untuk membaca doa sholat dhuha. Namun, tidak dibatasi jika kita mau berdoa sendiri sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Namun sebaiknya apapun doa kita lebih baik doa ini diselipkan setiap kita selesai melakukan shalat sunnah dhuha. Adapun doa sholat dhuha ialah sebagai berikut :

Doa Setelah Sholat Dhuha Arab

للهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Doa Setelah Sholat Dhuha Latin

ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.

Arti Doa Setelah Sholat Dhuha

Artinya :

Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.


Dzikir Setelah Sholat Dhuha


Beberapa ulama ada yang menyarankan untuk membaca surat al ma’tsurat, membaca 99 asmaul husna, dan ada juga yang menyarankan untuk membaca surat pilihan dalam alqur’an misalnya Yaasin, Al Waqi’ah, Ar Rohmaan dan al Mulk.

  • Dzikir Setelah Sholat Dhuha (Umum)

Berikut secara umum dzikir yang bisa kita baca setelah sholat dhuha

1. Dzikir Setelah Sholat Dhuha

Kita bisa baca sesuai keinginan kita, bisa 3 kali, 11 kali dan 33 kali

2. Dzikir Setelah Sholat Dhuha

Setelah selesai membaca istighfar kita diperkenankan untuk melanjutkannya dengan membaca kalimat tasbih sebanyak 100 kali

3. Dzikir Setelah Sholat Dhuha

Kemudian kita lanjutkan dengan membaca sholawat ke atas nabi sebanyak 33 kali – 100 kali.

  • Dzikir Setelah Sholat Dhuha (Khusus)

Pada kitab I’aanatuth Thalibiin juz 1 karya Sayyid Abu Bakar Muhammad Syatha ad-Dimyathi. Kita bisa mendapati keterangan doa dan dzikir dalam kitab tersebut pada halaman 255 yang mana beliau dapatkan dan nukil dari kitab Masalikul Qariib.

Berikut doa sholat dhuha dan zikirnya berdasarkan kitab tersebut:

1. Dzikir Setelah Sholat Dhuha

2. Dzikir Setelah Sholat Dhuha

3. Setelah membaca dzikir diatas kita lanjutkan dengan membaca doa seperti ini:

Dzikir Setelah Sholat Dhuha

Dzikir sholat dhuha tesebut dapatkita lakukan sebelum atau sesudah sholat dhuha, tergantung kita.


Jumlah Rakaat Sholat Dhuha


Jumlah rakaat sholat dhuha yang paling sedikit adalah 2 rakaat, sementara jumlah rakaat paling banyak adalah 12 rakaat, bahkan hingga tak terbatas.

Dimana dalam setiap rakaat tersebut, dibagi dengan salam setiap dua rakaat atau sekaligus 4 rakaat tanpa duduk tahiyat awal.

Hal ini sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, Mu’adzah yang bertanya kepada Aisyah radhiallahu ’anha, “Apakah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam shalat dhuha?” Jawab Aisyah, “Ya, empat rakaat dan beliau tambahi seseuai kehendak Allah.” (HR. Muslim)


Kedudukan Orang yang Melakukan Sholat Dhuha


Adapun Allah memberikan kedudukan tersendiri bagi orang – orang yang melaksanakan sholat dhuha sesuai dengan jumlah rakaat yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut :

1. Dua rakaat shalat dhuha : tercatat sebagai orang yang tidak lalai

2. Empat rakaat shalat dhuha : tercatat sebagai hamba yang muhsinin yaitu hamba yang berbuat baik

3. Enam rakaat shalat dhuha : tercatat sebagai hamba yang taat

4. Delapan rakaat shalat dhuha : tercatat sebagai hamba yang juara yaitu hamba yang sukses

5. Dua belas rakaat shalat dhuha : Allah mengganjarkan umat yang melaksanakan 12 rakaat dengan dibangunkannya sebuah rumah yang indah di surga.

Hal ini diterangkan pada hadist seperti sebagai berikut :

Dari Abi Dzar ra, Rasulullah saw bersabda, “Bila engkau melaksanakan dua rekaat shalat Dhuha maka engkau tidak dicatat sebagai hamba yang lalai, atau empat rekaat maka engkau akan dicatat sebagai hamba yang muhsinin (berbuat baik), atau enam rakaat engkau akan dicatat sebagai hamba uang taat, atau delapan maka engkau akan dicatat sebagai hamba yang juara (Sukses), atau sepuluh maka pada hari ini dosamu tidak dicatat, atau dua belas rakaat maka Allah akan membangunkan rumah disurga

Demikian Allah memberikan ganjaran kepada umatnya sesuai dengan apa yang ia lakukan, sebaiknya kita sebagai hambanya melakukan apa – apa yang telah diperintahkan dan menjauhi apa yang telah dilakukan.

Keutamaan shalat sunnah dhuha sangatlah banyak, khususnya jika kita meminta kelancaran untuk mencari rejeki selain itu kita juga mendapatkan ganjaran akan dibangunkan rumah di surga, sungguh Allah SWT maha baik bahkan dengan melakukan shlat dhuha pun Allah memberikan ganjaran yang sangat besar bagi kita umatnya.


Video Ceramah Ustadz Adi Hidayat Tentang Sholat Dhuha


https://youtu.be/2xgQWJTLb50

Berikut tadi merupakan tuntunan dan penjelasan mengenai shalat dhuha semoga kita selalu diberi keistiqomahan untuk menjalankan shalat dhuha.