Categories
Seni Budaya

13 Contoh Alat Musik Ritmis Beserta Pengertiannya

Dewasa ini musik telah menjadi hiburan yang paling banyak diminati oleh berbagai kalangan, baik itu tua maupun muda.

Terlepas dari adanya acara ritual atau sekedar hiburan belaka, musik diyakini telah ada semenjak zaman nenek moyang. Dan kini musik telah hadir dalam aliran yang bermacam-macam.

Dari beragam aliran itulah terbentuk sebuah alat musik yang fungsinya bermacam-macam.

Berdasarkan fungsinya, alat musik dibagi dalam tiga kategori yakni ritmis, melodis dan harmonis.


Pengertian Alat Musik Ritmis


Alat musik ritmis adalah suatu alat musik yang tidak dapat menghasilkan bunyi nada-nada tertentu, tak lain hanya digunakan dalam mengiringi irama atau mengatur tempo lagu.


Contoh Alat Musik Ritmis


Di bawah ini penjelasan beberapa alat musik ritmis yang telah tersebar di seluruh penjuru dunia. Sedikitnya ada 12 alat musik ritmis yang seringkali dimainkan hingga saat ini.

1. Kastanyet

Kastanyet adalah alat musik ritmis yang biasanya digunakan sebagai pengiring irama suatu acara tarian-tarian Spayol.

Kastanyet terdiri dari dua pasang kepingan kayu cekung yang bertekstur keras.

Kastanyet dimainkan dengan menggunakan dua tangan, caranya ditepuk-tepuk (seperti menjepit).

Masih bingung bagaimana cara memainkannya? Simak video berikut ini.

2. Kendang

√ 13 Contoh Alat Musik Ritmis Beserta Pengertiannya [Lengkap]
Image Source: id.wikipedia.org
Ada istilah jika kendang ini biasa disebut juga dengan gendang, yakni suatu alat musik ritmis yang memberikan instrumen dalam gamelan Jawa maupun Sunda.

Cara memainkan kendang adalah dengan memukulnya dengan menggunakan tangan yang direnggangkan. Kendang memiliki fungsi utama sebagai pengatur irama.

Berikut ini beberapa kendang yang populer di masyarakat yaitu:

  • Ketipung atau kendang kecil
  • Kendang ciblon atau kendang menengah
  • Kendang kalih atau kendang gede (pasangan ketipung)

3. Tifa

√ 13 Contoh Alat Musik Ritmis Beserta Pengertiannya [Lengkap]
Image Source: negerikuindonesia.com
Tifa merupakan sebuah alat musik ritmis tradisional yang berasal dari tanah mutiara hitam alias Papua.

Bisa dibilang alat musik ini nyaris sama dengan kendang/gendang. Baik itu dari bentuk, bahan sampai cara memainkannya.

Perbedaanya hanya terletak pada bentuknya, gendang cenderung sedikit ramping memajang. Sementara gendang cenderung lebih besar di bagian tengahnya.

Cara memainkan tifa tidak jauh berbeda dengan gendang, hanya berdiri kemudian dipukul sesuai ketukkan nada.

Tifa umumnya terbuat dari dua bahan, yakni kayu dan kulit hewan.

4. Konga

√ 13 Contoh Alat Musik Ritmis Beserta Pengertiannya [Lengkap]
Image Source: moondoggiesmusic.com
Jika tifa memiliki ukuran yang panjang, maka konga justru lebih mirip dengan gendang.

Hanya saja ukurannya yang lebih besar dan agak panjang. Konga terbuat dari kayu dan kulit hewan.

Penyangga besi diletakkan di bagian tengah agar tetap seimbang sewaktu memainkannya.

Cara memainkannya hanya dipukul sesuai irama, tak perlu menggunakan alat bantu lainnya.

5. Rebana

√ 13 Contoh Alat Musik Ritmis Beserta Pengertiannya [Lengkap]
Image Source: dunia-kesenian.blogspot.com
Rebana adalah kendang kecil dengan bentuknya yang bundar namun agak pipih. Pada bingkainya, terdapat sebuah lingkaran kayu yang telah dihaluskan.

Sisi luarnya yang terbuat dari kulit kambing digunakan sebagai media untuk ditepuk/ dipukul dengan tangan ketika dimainkan.

Saat ini rebana terlah populer di negara-negara Asia Tenggara, seperti Brunei, Malaysia, Singapura terlebih Indonesia.

Rebana umumnya digunakan sebagai pengiring irama musik arab, semisal kasidah, hadroh dan gambus.

6. Timpani

√ 13 Contoh Alat Musik Ritmis Beserta Pengertiannya [Lengkap]
yamaha.com
Lain timpani, lain juga dengan kendang dan sejenisnya. Timpani merupakan alat musik yang tergolong dalam keluarga perkusi (semacam drum).

Timpani terdiri dari kulit (kepala) yang dipasangkan pada sebuah mangkok tembaga khusus berukuran lumayan besar.

Cara memainkannya harus dengan menggunakan stik. atau biasa disebut dengan timpani mallet. Dengan timpani mallet kita dapat memukul timpani sesuai dengan irama yang kita inginkan.

Mallet timpani memiliki ujung yang dibalut dengan bola kapas bulu biri-biri Eropa bertekstur sangat lembut. Diameternya mencapat sekitar 2 cm.

7. Marakas

Image Source: tokopedia.net

Jika tadi kita sudah membahas beberapa alat musik yang dapat dipukul, kini saatnya membahas alat musik yang dapat dikocok atau digoyang.

Marakas sebuah alat musik tradisional yang menghasilkan suara khas berupa rincik.

Di dalam marakas terdapat sekumpulan butiran kecil yang akan berbunyi apabila dikocok atau digoyang.

Bisa dibilang, marakas merupakan alat musik yang masuk dalam jenis perkusi idiophones dan autophones.

Biasanya alat musik ini digunakan untuk memainkan nyanyian pantai, seakan semarak ombak dan angin laut terasa di bayang pikiran.

Marakas seringkali menjadi pengiring pada musik cuba, salsa, rumba, charanga dan trova ensemble.

8. Simbal Tangan

Image Source: utchuah.wordpress.com

Sejak zaman kuno, entah itu zaman batu atau zaman logam. Simbal tangan telah menjadi alat musik yang juga sering dimainkan.

Simbal tangan terdiri dari 2 buah lingkaran lempeng logam yang sedikit menonjol pada bagian tengahnya.

Cara memainkannya sangat mudah, cukup dengan menggesekkan atau membenturkan kedua lempengan tersebut sesuai dengan ketukkan nada.

Marching band seringkali menggunakan simbla sebagai pengiring dalam musiknya.

9. Triangle

Image Source: goingtotehran.com

Sejalan dengan namanya, triangle merupakan alat musik berbentuk segitiga yang masuk dalam kategori perkusi idiofoni.

Triangle terbuat dari bahan berupa besi logam. Suara triangle dihasilkan dari pukulan stik besi yang membuat seluruh badannya saling bergetar.

10. Tamborin Rebana

Image Source: thegorbalsla.com

Tamborin rebana adalah alat musik perkusi/ritmis dari Eropa yang dimainkan dengan cara ditabuh atau digoyangkan.

Tamborin rebana dipegang secara vertikal lalu digoyangkan dengan salah satu tangan sembari menabuh tabuhan membran kulit dengan tangan yang lain.

Setelah itu suara gemerincing beserta paduan suara tabuhan akan terdengar secara bersamaan.

Tamborin rebana terdiri dari bingkai kayu berbentuk bundar, kemudian dilapisi dengan membran yang terbuat dari plastik atau kulit sapi

11. Drum

Image Source: biyikmusik.blogspot.com

Drum merupakan sekelompol alat musik perkusi yang terbuat dari kulit yang sudah direntangkan. Cara memainkannya yakni dengan dipukul menggunakan stik yang terbuat dari kayu.

Alat musik ini populer dan mendunia, lantaran suaranya yang cocok digunakan untuk memainkan beberapa aliran musik modern, seperti rock, pop dan jazz.

Drum sejatinya terdiri dari beragam jenis, seperti timpani, kendang, ashiko, beduk dan lain sebagainya.

Sayangnya banyak orang yang menyebut nama drum dengan istilah drum terbuat plastik buatan pabrik.

12. Cajon

Image Source: bukalapak.com

Cajon adalah suatu alat musik ritmis yang dipukul dengan kedua tangan. Bentuknya seperti box speaker, berisi kotak kayu di tiap enam sisinya.

Cajon yang berkualitas tinggi umumnya menggunakan kayu maple sebagai bahan dasarnya.

Di bagian depan disisipkan beberapa snare dari gitar bass agar bunyinya menyerupai hithat pada drum.

Sementara bagian belakang diberi sedikit lubang yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya resonansi bunyi.

Cara memainkannya pun lumayan mudah.

Mula-mula pemain cajon duduk di atas alat musik tersebut, lalu dimulai dengan menepuk atau memukul telapak tangannya di bagian depan permukaan cajon dengan beberapa teknik tertentu. Seperti tone, bas, tap dan slap.

12. Guiro

Image Source: aliexpress.com

Guiro dalam sebutan lain juga disebut dengan gourd.

Guiro adalah alat musik ritmis yang biasanya digunakan untuk aliran musik reggae atau perkusi Latin.

Bentuknya berupa labu kering dengan beberapa garis atau torehan pada bagian kulitnya.

Cara memainkannya adalah dengan memarutkannya pada sebilah kayu.

Saat ini guiro diproduksi dalam beragam modifikasi bahan. Salah satunya adalah dari logam.

Namun kayu berongga adalah satu-satunya bahan yang paling banyak digunakan dalam pembuatan guiro.

13. Gong

Kita sudah tahu bahwa gong sejatinya terbuat dari bahan logam.

Cara memainkan gong hanya dengan memukulnya menggunakan sebuah alat pukul yang ukurannya lumayan besar.

Tiap gong di beberapa negara selalu dibuat dengan bentuk yang berbeda-beda, hal ini menandakan bahwa gong tersebut bisa menjadi ciri khas alat musik tradisional bagi suatu negara.

Kita mengenal gamelan jawa yang mana terdapat banyak sekali beragam gong dalam memainkan instrumen tersebut, seperti pencon, kulintang dan bonang.

Gong berguna sebagai pemberi tanda awal dan akhir suatu gendhing. Sehingga rasa keseimbangan akan terasa ketika kalimat lagu gendhing telah usai.


Demikian penjelasan kami mengenai Alat Musik Ritmis. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Originally posted 2020-12-29 01:04:11.

Categories
Ilmu Alam

40+ Alat-Alat Laboratorium Beserta Pengertian, Fungsi, dan Gambarnya

Alat-alat Laboratorium – Laboratorium digunakan sebagai tempat praktik seseorang dalam mendalami suatu ilmu termasuk ilmu pengetahuan alam seperti kimia, biologi, fisika.

Pada lembaga pendidikan dari tingkat sekolah menengah pertama sampai perguruan tinggi biasanya memberikan fasilitas berupa laboratorium untuk menunjang keilmuan praktiknya.


Pengertian Laboratorium


training-sdm.com

Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI) laboratorium adalah tempat atau kamar tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan suatu percobaan. Dengan kata lain dapat dianggap sebagai tempat dimana studi eksperimental dilakukan.

Studi eskperimental berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai perangkat peralatan, analisis, dan pengamatan.

Secara operasional laboratorium biasa disingkat dengan sebuah lab. Dimana berbagai riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah (praktikum) dilakukan.

Laboratorium menjadi prasyarat dalam memenuhi standar dan proses pembelajaran di sebuah instansi pendidikan. Hampir seluruh tingkat instansi pendidikan memiliki laboratorium untuk menunjang kelengkapan fasilitas studi para pelajarnya.

Dari klasifikasinya laboratorium dapat dibagi menjadi dua yaitu laboratorium pendidikan dan laboratorium riset. Laboratorium pendidikan adalah lab yang digunakan oleh lembaga pendidikan khususnya tingkat SD, SLTP, dan SLTA.

Sedangkan laboratorium riset merupakan lab yang digunakan oleh para praktisi, peneliti, ataupun ilmuwan dalam upaya untuk menemukan sesuatu atau meneliti suatu hal yang baru demi perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).


Alat-Alat Laboratorium


Image Source: salamadian.com

Pada laboratorium kimia terdapat banyak sekali alat yang digunakan untuk praktik. Sehingga untuk mempergunakannya kita harus mengenal jenis alat beserta fungsinya agar nantinya tidak terjadi kesalahan fatal.

Karena salah satu yang mempengaruhi keselamatan pada saat beraktivitas di laboratorium adalah penggunaan alat-alat tersebut, apakah kita mengetahui dengan benar prosedur penggunaan alat-alat laboratorium serta bagaimana karakteristik alat tersebut.

Oleh karenanya pada artikel kali akan membahas tentang sesuatu yang sangat penting untuk diketahui bagi siapapun khususnya pelajar yang akan melakukan praktik di laboratorium, yaitu mengenal alat-alat laboratorium beserta fungsinya. Untuk lebih jelasnya simak beberapa poin berikut ini:

1. Gelas Piala

36 Alat-alat Laboratorium Beserta Gambar dan Fungsinya
jagadkimia.com

Adalah wadah untuk larutan yang tidak mudah menguap. Gelas ini biasanya dipasangkan dengan gelas arloji sebagai penutup agar cairan tidak terkontaminasi dan hilang.

2. Alat-alat Laboratorium – Erlenmeyer

36 Alat-alat Laboratorium Beserta Gambar dan Fungsinya
kimiapost.net

Adalah wadah untuk mencampur,mengukur, dan menyimpan cairan. Alat ini juga digunakan untuk membantu proses pembiakan mikroba dalam laboratorium mikrobiologi.

Pada umumnya alat ini terbuat dari kaca borosilikat yang membuat benda ini tahan panas ketika dipanaskan. Ukuran labu erlenmeyer ini mulai beragam mulai dari 50-500 ml.

3. Alat-alat Laboratorium – Labu Ukur

36 Alat-alat Laboratorium Beserta Gambar dan Fungsinya
rebanas.com

Adalah alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan suatu larutan, membuat larutan, serta untuk mengencerkan larutan.

Karena bentuknya yang memiliki sebuah lingkaran gradasi, volume, dan kelas gelas membuat alat ini digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi tinggi.

4. Alat-alat Laboratorium – Petridish

36 Alat-alat Laboratorium Beserta Gambar dan Fungsinya
en.wikipedia.org

Adalah alat untuk mengembangbiakkan mikroba

5. Gelas Ukur

36 Alat-alat Laboratorium Beserta Gambar dan Fungsinya
sinarkmia.com

Adalah sebuah alat untuk mengukur volume larutan. Gelas ini berbentuk pipa dan pada umumnya bahan gelas tersebut terbuat dari plastik (polipropilen). Benda ini juga dilengkapi dengan bagian bawah yang lebar. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kestabilan gelas ukur.

6. Alat-Alat Laboratorium – Kaca Arloji

36 Alat-alat Laboratorium Beserta Gambar dan Fungsinya
indotrading.com

Adalah wadah untuk menimbang bahan yang berupa zat padat, kristal, atau serbuk.

7. Tabung Reaksi

36 Alat-alat Laboratorium Beserta Gambar dan Fungsinya
medicalogy.com

Adalah suatu alat untuk mereaksikan zat-zat. Banyak sekali ukuran tabung reaksi tersebut,namun pada umumnya tabung tersebut memiliki ukuran dengan diameter 10-20 dan panjang 50-200 mm.

8. Cawan Penguap

36 Alat-alat Laboratorium Beserta Gambar dan Fungsinya
tokopedia.com

Adalah alat yang berfungsi sebagai wadah untuk mengeringkan suatu zat

9. Alat-Alat Laboratorium – Mortal

36 Alat-alat Laboratorium Beserta Gambar dan Fungsinya
kimiapost.com

Adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan suatu zat yang masih bersifat padat atau kristal. Alat ini dilengkapi dengan pestle atau alu yang bagian batangnya kita pegang untuk menghancurkan.

Mortal juga biasa digunakan untuk menghaluskan daun, biji-bijian, akar, protein, DNA, dan lain-lain dalam laboratorium biologi.

10. Alat-alat Laboratorium – Krus

36 Alat-alat Laboratorium Beserta Gambar dan Fungsinya
romansakimia.blogspot.com

Adalah suatu alat untuk menentukan kadar abu

11. Pipet Tetes

tokopedia.com

Adalah alat yang digunakan untuk memindahkan suatu larutan dari suatu tempat ke tempat lain. Pipet tetes ini hanya mampu memindahkan larutan/cairan dalam skala yang sangat kecil yakni berupa tetesan

12. Alat-Alat Laboratorium – Pipet ukur

tokopedia.com

Adalah alat yang berfungsi untuk menentukan volume larutan. Dengan menggunakan pipet ini volume cairan/larutan yang dipindahkan dapat terukur dengan jelas. Ukuran volume terbesar pada pipet ini adalah 50 ml.

13. Pipet Gondok

alatlabor.com

Adalah alat yang digunakan untuk menentukan volume larutan dengan jumlah yang cukup besar. Pipet ini termasuk alat ukur kuantitatif dengan ketelitian tinggi

14. Batang Pengaduk

tokopedia.com

Adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengaduk suatu larutan. Selain itu batang pengaduk juga dapat digunakan untuk membantu dekantasi larutan, menginduksi kristalisasi dan memecahkan emulsi pada ekstraksi.

15. Alat-Alat Laboratorium – Sudip

shopee.co.id

Adalah alat yang digunakan untuk mengambil suatu zat padat atau bubuk

16. Corong pisah

tokopedia.com

Adalah alat untuk memisahkan suatu larutan yang disebabkan oleh massa jenis yang berbeda. Oleh karenanya alat ini sering digunakan dalam proses ekstraksi cair.

17. Desikator

indonesian.alibaba.com

Adalah alat yang digunakan untuk menyimpan bahan yang terhindar dari kadar air. Untuk menghindari penguapan desikator ini dilengkapi dengan silica jel.

18. Alat-Alat Laboratorium – Buret

amazon.com

Adalah alat yang digunakan untuk mentitrasi dan menentukan volume larutan.

19. Alat-Alat Laboratorium – Corong

sea.banggood.com

Adalah alat untuk memindahkan larutan dari suatu tempat ke tempat lain.

20. Rak Tabung Reaksi

medicalogy.com

Adalah alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan tabung ketika melakukan reaksi. Adanya rak ini sebagai tempat menyimpan tabung membuat tabung menjadi tidak berjamur.

21. Penjepit Tabung Reaksi

alkes-marinno.com

Adalah alat bantu yang digunakan untuk menjepit suatu tabung reaksi ketika seseorang ingin mengangkat atau memindahkannya.

Alat ini juga bisa digunakan untuk mengambil kertas saring atau benda-benda lab lain yang dalam kondisi panas.

22. Statif dan Klem

ayuyui.wordpress.com

Adalah alat yang berfungsi sebagai penyangga buret maupun soklet.

23. Sikat Tabung Reaksi

skelaboratory.com

Adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih tabung reaksi.

24. Alat-Alat Laboratorium – Segitiga

amongguru.com

Adalah alat yang berfungsi sebagai penyangga erlenmeyer, gelas piala, dan lain-lain.

25. Bola Hisap

tokoalatlabor.com

Adalah alat yang digunakan untuk membantu ketika mengambil suatu larutan.

26. Ala-Alat Laboratorium – Bunsen

pg-rajawali2.com

Adalah alat yang juga digunakan untuk memanaskan larutan dan untuk sterilisasi benda seperti besi. Alat ini juga  digunakan untuk memanaskan suatu larutan.

27. Kaki Tiga

tokopedia.com

Adalah alat yang berfungsi sebagai penyangga spritus.

28. Botol Semprot

tokopedia.com

Adalah alat yang berfungsi sebagai wadah untuk aquades.

29. Kawat Kasa

sentralalkes.com

Adalah alat yang berfungsi sebagai alas dalam proses pemanasan untuk menahan beker atau labu.

30. Klem Utilitas

daraulya11.blogspot.com

Adalah alat yang digunakan untuk menjepit alat kimia yang berukuran besar.

31. Alat-Alat Laboratorium – Oven

tokopedia.com

Adalah alat yang digunakan untuk menetralisasi alat-alat laboratorium.

32. Alat-Alat Laboratorium – Tanur

sitoho.com

Adalah alat yang digunakan untuk menentukan kadar abu (zat anorganik/mineral).

33. Hot Plate

edonilab.com

Adalah alat yang digunakan untuk memasakkan suatu bahan tetapi tidak sampai mendidih (pelelehan tidak memaksa).

34. Timbangan Analitis

andarupm.co.id

Adalah alat yang berfungsi sebagai timbangan dengan skala kecil.

35. Plat Tetes

tokoalatperaga.co.id

Adalah alat yang berfungsi sebagai penguji keasaman larutan. Plat tetes ini terbuat dari bahan porselen yang pada umumnya terdiri atas 6, 12, dan 16 lubang tetes.

Tulisan di atas telah memuat beberapa penjelasan mengenai alat laboratorium yang biasa digunakan dalam praktek, sehingga harapannya informasi di atas dapat membantu seseorang yang ingin mengenal alat-alat laboratorium.

Dengan mengenal alat-alat tersebut dapat mengurangi resiko yang mengancam keselamatan kita pada saat praktek atau bekerja di laboratorium.

Meskipun juga terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan juga seperti memakai sarung tangan apabila diperlukan, memakai baju lab yang dikancing dengan baik agar dapat terhindar dari kontaminasi.

Selain itu juga berhati-hati ketika memanaskan, mencampur, mengocok, atau menuang bahan kimia, pastikan jarak wajah ataupun tubuh ketika melakukan hal tersebut tidak terlalu dekat.

Dan masih banyak lagi yang perlu diperhatikan. Namun yang jelas hal yang harus kita lakukan adalah senantiasa teliti dan berhati-hati.

36. Mikroskop

duniakumu.com

Salah satu alat laboratorium yang paling banyak digunakan adalah mikroskop. Merupakan alat yang digunakan untuk melihat objek dengan ukuran lebih kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Seperti mikroorganisme, bakteri, jaringan tumbuhan atau hewan, hingga virus.

Alat ini paling sering digunakan oleh mereka yang melakukan riset di bidang mikroorganisme atau bioteknologi. Seperti penelitian membuat starter dari kapang, jamur, ataupun bakteri dan penelitian mengenai kultur jaringan.

Mikroskop juga dapat digunakan untuk mendeteksi kromosom yang ada pada tubuh makhluk hidup. Kita dapat melihat jaringan tersebut dengan melakukan perbesaran. Perbesaran umum yang ada pada mikroskop adalah 4x, 10x, 40x, dan 100x perbesaran.

Menurut jenisnya mikroskop terbagi menjadi beberapa bagian yaitu mikroskop binokuler, mikroskop cahaya, mikroskop elektron, mikroskop stereo, mikroskop digital, dan mikroskop monokuler.

Secara umum bagian-bagian mikroskop terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, revolver, meja preparat atau sampel, jepit preparat, kaki peyangga, diafragma, lengan mikroskop, skala preparat atau sampel, makrometer vertikal dan horizontal, mikrometer vertical dan horizontal, tuas cahaya, dan switch button.

37. Kalorimeter

urip.info

Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan kalor reaksi kimia, lebih tepatnya jumlah kalor yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Dalam suatu eksperimen dan reaksi kimia, sejumlah kalor dapat diserap ataupun dilepaskan.

Menggunakan kalorimeter kita juga dapat mengetahui jenis reaksi kalor yang terjadi, apakah itu endoterm maupun eksoterm.

Peristiwa perubahan kalor ini sering dikenal dengan perubahan entalpi reaksi, yang merupakan hasil perhitungan kalorimetri.

Contoh kalorimetri sederhana adalah proses mengukur perubahan suhu air atau larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi.

Prinsip kerja kalorimeter didasarkan pada azas black, yang berbunyi:
“kalor yang dilepas oleh benda panas sama dengan kalor yang diterima oleh benda dingin”

Artinya ketika dua benda direaksikan bersamaan maka akan terjadi perpindahan kalor dari benda dengan suhu yang lebih tinggi (panas) ke benda dengan suhu yang lebih rendah (dingin). Perpindahan suhu (kalor) ini akan terus terjadi hingga mencapai titik kesetimbangan.

Titik kesetimbangan adalah keadaan dimana suhu (kalor) pada kedua benda atau lingkungan reaksi seimbang atau sama.

Dalam contoh kegiatan sehari-hari adalah saat merebus air, dimana panas dari wadah penampung (sampel panas) mengalir ke air (sampel dingin) dengan suhu lebih rendah.

38. Magnetic Stirrer

hellopro.fr

Sebuah benda kecil berbentuk lonjong dengan berbagai ukuran ini berfungsi sebagai “pengaduk”. Sering digunakan untuk menghomogenkan larutan yang terdiri dari banyak campuran bahan kimia. Pengadukan ini juga berguna untuk mengatur distribusi perpindahan kalor yang merata.

Terkait perpindahan kalor, penggunaan magnetic stirrer biasanya berasosiasi dengan hot plate yang ada tombol pemutar stirernya. Biasaya dilakukan untuk mengaduk reaksi suatu bahan yang membutuhkan panas dalam kurun waktu tertentu.

Bagi yang sudah tidak asing dengan lingkungan laboratorium kimia tentu sudah tidak asing dengan alat kecil mungil ini.

Memang tidak banyak yang menggunakan secara umum, paling banyak digunakan di laboratorium bioteknologi atau laboratorium mikrobiologi.

Prinsip kerja dari alat ini adalah mengaduk larutan ataupun semi larutan dengan gerakan memutar pada kecepatan tertentu.

Kecepatan stirrer dapat diatur mulai dari sangat pelat, pelan, sedang, hingga sangat kencang, biasanya dilambangkan dengan skala angka 1-7.

39. Sentrifuse

clinichain.com

Sentrifuse merupakan alat laboratorium yang berfungsi memisahkan partikel objek berdasarkan perbedaan berat jenis dengan proses sedimentasi. Prinsip kerja sentrifuse adalah melawan arah gaya tarik bumi (gravitasi) dan sedimentasi.

Sedimentasi terbentuk akibat adanya percepatan gaya sentripetal dan kekuatan gaya sentrifugal, sehingga terbentuk dua fase pada objek, yaitu supernatan dan pellet. Partikel yang terlarut dalam objek akan terpental keluar dari pusat sentrifugasi berdasarkan perbedaan massa jenis.

Gaya sentrifugal sendiri diartikan sebagai gaya yang timbul akibat benda yang diputar pada kecepatan tinggi dengan satu titik sebagai porosnya.

Kecepatan yang tinggi akan memaksa partikel-partikel yang dengan berat jenis yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung, yang disebut sebagai substrat.

Sedangkan partikel dengan berat jenis lebih rendah akan berperdar ke permukaan yang disebut sebagai supernatan.

Secara umum berikut beberapa fungsi dari sentrifuse adalah sebagai berikut:

  • Memisahkan partikel atau sel darah untuk memperoleh plasma atau serum.
  • Memisahkan endapan protein dalam penelitian yang terkait dengan reaksi kimia.
  • Untuk memperoleh elemen seluler dengan konsentrasi tinggi dan komponen lainnya dari cairan biologi yang berguna untuk pengamatan mikroskopik.
  • Memisahkan komponen lipid (lemak) dan komponen lainnya dari plasma atau serum, memisahkan komponen protein atau lipoprotein dari komponen lainnya.

40. Rotary Evaporator

amazon.co.uk

Jika sentrifuse memisahkan partikel berdasarkan berat jenisnya, maka rotary evaporator berfungsi untuk memisahkan partikel dari suatu objek berdasarkan titik didihnya.

Pada dasarnya rotary evaporator berfungsi untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.

Secara umum alat ini akan mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi bentuk uap. Hasil dari pemisahan ini dapat berupa padatan atau dalam bentuk larutan berkonsentrasi.

Alat ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat cairan mendidih kemudian menguap), dan pemisah.

Pemisah ini merupakan tempat dimana uap dan cairan terpisah, cairan kemudian dimasukkan ke dalam kondensor yang selanjutnya dikondensasikan ke bagian lainnya.

Contoh aplikasi alat ini adalah pemisahan garam yang diperoleh dari air asin jenuh. Dalam hal ini memanfaatkan kegunaan evaporator. Di evaporator akan terjadi perubahan air menjadi uap, menyisakan residu mineral di dalam evaporator.

41. Lemari Asam

tokopedia.com

Tentu barang ini juga termasuk ke dalam daftar alat laboratorium yang tak bisa dilewatkan begitu saja. Jika tidak ada lemari asam, maka para praktisi tentu akan kesulitan untuk memindahkan bahan kimia asam dengan konsentrasi tinggi secara aman.

Secara garis besar lemari asam merupakan tempat untuk menyimpan bahan-bahan kimia dengan konsentrasi asam yang tinggi.

Berdasarkan fungsinya lemari asam berguna untuk mereaksikan bahan-bahan kimia yang mudah menguap dan mengandung gas yang berbahaya.

Prinsip kerja lemari asam cukup sederhana, yaitu lemari ini akan menyedot udara atau gas yang terbentuk dari area kerja. Gas atau udara tersebut dibuang lewat lubang filter yang ada pada bagian scrubber.

Pada prinsipnya lemari asam yang ideal setidaknya harus mengandung setu buah fan. Namun seiring perkembangan desain, juga memungkinkan lemari asam terdiri dari lebih satu fan. Bahkan kini lemari asam juga ada yang dilengkapi dengan wastafel sekaligus.

Keyword: Alat-Alat Laboratorium

Originally posted 2020-03-28 23:42:10.

Categories
Ilmu Alam

Cara Memakai atau Teknik Operasi Alat Tangkap Bubu

Alat Tangkap Bubu – Pada artikel sebelumnya dijelaskan mengenai alat tangkap bubu ikan. Maka di artikel ini akan membahas tentang bagaimana teknik operasi atau pemakaian bubu.


Teknik Operasi Bubu (Sitting dan Hunting)


1. Bubu Dasar (Ground Fish Pots)

Bubu ini dibuat dari bahan bambu, rotan dan kawat. Bentuknya bermacam-macam ada yang silinder, setengah lingkaran, empat persegi panjang, segitiga memanjang dan lain-lain.

Dalam operasinya ada yang memakai umpan ada yang tidak. Biasanya terdapat 3 bagian bubu dasar yaitu bagian badan atau tubuh bubu.

Terbuat dari bambu dan dilengkapi dengan pemberat untuk menenggelamkan bubu ke dasar perairan.

Bagian kedua adalah bagian lubang tempat mengeluarkan hasil tangkapan yang terletak pada bagian sisi bawah bubu. Posisinya terletak di belakang mulut bubu.

Sedangkan mulut bubu berfungsi untuk masuknya ikan, posisinya terletak di depan badan bubu. Semakin ke dalam, semakin kecil diameter lubangnya.

Sebelum bubu dimasukkan ke perairan, maka ditentukan dulu daerah yang diperkirakan banyak terdapat ikan dasar, biasanya di daerah yang banyak terumbu karangnya.

Setelah dianggap posisinya sudah baik, maka pemasangan dilakukan  dan 1-3 hari kemudian bubu diangkat untuk mengambil ikan-ikan yang terjebak.

2. Bubu Apung (Floating Fish Pots)

Bubu apung dilengkapi pelampung dari bambu atau rakit bambu, dilabuh melalui tali panjang dan dihubungkan dengan jangkar. Panjang tali disesuaikan dengan kedalaman air, umumnya 1,5 kali dari kedalaman air.

3. Bubu Hanyut (Drifting Fish Pots)

Bubu ini pada dasarnya sama dengan bubu dasar, tapi lebih dikhususkan untuk menangkap ikan terbang dan pada bagian luar bubu diberikan untaian daun kelapa untuk menarik perhatian ikan terbang.

Alat ini disebut dengan “Patorani” di sekitar perairan pantai Barat Sulawesi Selatan. Alat ini dioperasikan pada musim pemijahan ikan terbang yaitu pada musim timur, sehingga hanya dioperasikan pada waktu-waktu tertentu saja.

Karena dimaksudkan untuk menangkap ikan terbang, maka bubu tidak diberi pemberat, sehingga  hanya ditali dengan perahu. Akibatnya bubu akan hanyut sesuai dengan arah perahu.

Ikan terbang yang akan memijah, biasanya meletakkan telur-telurnya di daun kelapa, kemudian akan masuk ke dalam bubu.

Cara ini sebenarnya kurang ramah lingkungan, karena telur-telur yang sedianya akan melanjutkan generasi ikan terbang di perairan jadi terhambat.

Tetapi karena harga telur ikan terbang semakin lama semakin mahal, maka nelayan tetap saja melakukan aktifitas ini.

Pada waktu penangkapan, bubu hanyut diatur dalam kelompok-kelompok yang kemudian dirangkaikan dengan kelompok-kelompok berikutnya sehingga jumlahnya menjadi banyak, antara 20-30 buah, tergantung besar kecil perahu/kapal yang akan digunakan dalam penangkapan.

Operasi penangkapan dilakukan sebagai berikut : Pada sekeliling bubu diikatkan rumput laut. Bubu disusun dalam 3 kelompok yang saling berhubungan melalui tali penonda (drifting line).

Penyusunan kelompok (contohnya ada 20 buah bubu) : 10 buah diikatkan pada ujung tali penonda terakhir.

Kelompok berikutnya terdiri dari 8 buah dan selanjutnya 4 buah lalu disambung dengan tali penonda yang langsung diikat dengan perahu penangkap dan diulur sampai + antara 60-150 m.

4. Bubu Jermal

Pada bubu jermal, operasi penangkapan dilakukan dengan menekan galah yang terdapat pada kanan/kiri mulut jaring ke bawah sampai di dasar sehingga mulut kantung jaring terbuka.

Bubu kemudian diangkat setelah dibiarkan 20-30 menit. Pengambilan hasil tangkapan dilakukan dengan menutup mulut jaring dengan cara mengangkat bibir bawah ke atas, kemudian diikuti mengangkat bagian-bagian tengah kantong melalui katrol-katrol.

Pengambilan hasil dilakukan dengan membuka ikatan tali pada ujung belakang kantong.

5. Bubu Ambai

Penangkapan dengan bubu ambai dilakukan pada waktu air pasang maupun surut. Arah dari mulut jaring dapat dibolak-balik dihadapkan darimana datangnya arus.

Setelah 15-20 dari pemasangan, dapat dilakukan pengambilan hasil, yaitu dengan mengangkat bagian bawah mulut ke permukaan air dengan mempertemukan bibir atas dan bawah.

Demikian seterusnya dilakukan hingga seluruh deretan ambai selesai dikerjakan, kemudian dilakukan pembukaan tali-tali pengikat pada ujung belakang kantung.

Operasi penangkapan dilakukan 2-3 orang untuk tiap kali penangkapan, tergantung banyak sedikitnya unit atau jaring yang dipakai.

5. Bubu Apolo

Pengoperasian bubu apolo dilakukan baik siang ataupun malam hari pada waktu air pasang maupun surut. Pengoperasian apolo ini memerlukan 2-3 orang. Tempat melakukan operasi penangkapan, yakni 1-2 mil dari pantai.

Demikian penjelasan mengenai cara pengoperasian alat tangkap bubu. Jika ada saran, kritik atau tambahan, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Keyword: alat tangkap bubu

Originally posted 2020-01-19 17:09:56.

Categories
Ilmu Alam

Bubu, Alat Tangkap Ikan Tradisional Asli Indonesia

Bubu Ikan – Bubu adalah alat tangkap ikan yang terbuat dari bambu yang dianyam, berbentuk bulat panjang seperti guci.

Pada bagian dalam bubu dipasang tutup dari anyaman bambu yang bagian dalamnya dibiarkan terurai menghadap ke dalam sehingga ikan yang sudah masuk ke dalamnya akan takut dan tidak bisa keluar lagi atau tidak dapat melarikan diri.

Bubu biasanya dipasang pada anak sungai yang kecil dan rawa-rawa yang agak dangkal.

Bubu ditenggelamkan ke dasar sungai dan dibiarkan beberapa lama atau bahkan bisa sehari penuh, baru kemudian diangkat apabila dirasakan sudah ada ikan atau udang yang masuk ke dalamnya.

Bubu kadang-kadang memakai umpan ampas kelapa yang sudah dibusukkan yang dibungkus dengan daun sebesar kepalan tangan atau isi ubi kayu.

Hasil tangkapan bubu adalah udang, kepiting dan ikan serta hewan lainnya. Bubu juga sering digunakan untuk menangkap udang serta hewan air lainnya.

Disamping itu Bubu juga digunakan untuk menangkap ular sehingga digunakan umpan berupa ayam atau itik. Musim penangkapan umumnya dapat dilakukan sepanjang tahun (tidak mengenal musim).


Konstruksi Bubu


Bentuk bubu bervariasi, ada yang seperti sangkar (cages), silinder (cylindrical),gendang, segitiga memanjang (kubus) atau segi banyak, bulat setengah lingkaran dan lain-lain.

Bahan bubu umumnya dari anyaman bambu (bamboo`s splitting or-screen). Secara umum, bubu terdiri dari bagian-bagian badan (body), mulut (funnel) atau ijeh dan pintu.

1. Badan (body)

Berupa rongga, tempat dimana ikan-ikan terkurung.

2. Mulut (funnel)

Berbentuk seperti corong, merupakan pintu dimana ikan dapat masuk tidak dapat keluar.

3. Pintu

Bagian tempat pengambilan hasil tangkapan.


Jenis-jenis Bubu


Dalam operasionalnya, bubu terdiri dari tiga jenis, yaitu :

1. Bubu Dasar (Ground Fish Pots)

Bubu yang daerah operasionalnya berada di dasar perairan. Untuk bubu dasar, ukuran bubu dasar bervariasi, menurut besar kecilnya yang dibuat menurut kebutuhan.

Untuk bubu kecil, umumnya berukuran panjang 1m, lebar 50-75 cm, tinggi 25-30 cm. untuk bubu besar dapat mencapai ukuran panjang 3,5 m, lebar 2 m, tinggi 75-100 cm.

2. Bubu Apung (Floating Fish Pots)

Bubu yang dalam operasional penangkapannya diapungkan. Tipe bubu apung berbeda dengan bubu dasar. Bentuk bubu apung ini bisa silindris, bisa juga menyerupai kurung-kurung atau kantong yang disebut sero gantung.

Bubu apung dilengkapi dengan pelampung dari bambu atau rakit bambu yang penggunaannya ada yang diletakkan tepat di bagian atasnya.

3. Bubu Hanyut (Drifting Fish Pots)

Bubu yang dalam operasional penangkapannya dihanyutkan. Bubu hanyut atau “ pakaja “ termasuk bubu ukuran kecil, berbentuk silindris, panjang 0,75 m, diameter 0,4-0,5 m.

4. Bubu Jermal

Termasuk jermal besar yang merupakan perangkap pasang surut (tidal trap). Ukuran bubu jermal, panjang 10 m, diameter mulut 6 m, besar mata pada bagian badan 3 cm dan kantong 2 cm.

5. Bubu Ambai

Disebut juga ambai benar, bubu tiang, termasuk pasang surut ukuran kecil. Bubu ambai termasuk perangkap pasang surut berukuran kecil, panjang keseluruhan antara 7-7,5 m.

Bahan jaring terbuat dari nilon (polyfilament). Jaring ambai terdiri dari empat bagian menurut besar kecilnya mata jaring, yaitu bagian muka, tengah, belakang dan kantung.

Mulut jaring ada yang berbentuk bulat, ada juga yang berbentuk empat persegi berukuran 2,6 x 4,7 m. pada kanan-kiri mulut terdapat gelang, terbuat dari rotan maupun besi yang jumlahnya 2-4 buah.

Gelang- gelang tersebut dimasukkan dalam banyaknya jaring ambai dan dipasang melintang memotong jurusan arus. Satu deretan ambai terdiri dari 10-22 buah yang merupakan satu unit, bahkan ada yang mencapai 60-100 buah/unit.

6. Bubu Apolo

Hampir sama dengan bubu ambai, bedanya ia mempunyai 2 kantong, khusus menangkap udang rebon. Bahan jaring dibuat dari benang nilon halus yang terdiri dari bagian-bagian mulut, badan, kaki dan kantung.

Panjang jaring keseluruhan mencapai 11 m. Mulut jaring berbentuk empat persegi dengan lekukan bagian kiri dan kanan. Panjang badan 3,75 m, kaki 7,25 m dan lebar 0,60 m.

pada ujung kaki terdapat mestak yang selanjutnya diikuti oleh adanya dua kantung yang panjangnya 1,60 m dan lebar 0,60 m.


Daerah Penangkapan dan Hasil Tangkapan Bubu


  • Bubu Dasar (Ground Fish Pots)

Dalam operasi penangkapan, bubu dasar biasanya dilakukan di perairan karang atau diantara karang-karang atau bebatuan.

Hasil tangkapan dengan bubu dasar umumnya terdiri dari jenis-jenis ikan, udang kualitas baik, seperti Kwe (Caranx spp), Baronang (Siganus spp), Kerapu (Epinephelus spp).

Selain itu ada juga Kakap ( Lutjanus spp), kakatua (Scarus spp), Ekor kuning (Caeslo spp), Ikan Kaji (Diagramma spp), Lencam (Lethrinus spp), udang penaeld, udang barong, kepiting, rajungan, dll.

  • Bubu Apung (Floating Fish Pots)

Dalam operasi penangkapan, bubu apung dihubungkan dengan tali yang disesuaikan dengan kedalaman tali, yang biasanya dipasang pada kedalaman 1,5 kali dari kedalaman air.

Hasil tangkapan bubu apung adalah jenis-jenis ikan pelagik, seperti tembang, japuh, julung-julung, torani, kembung, selar, dll.

  • Bubu Hanyut (Drifting Fish Pots)

Dalam operasi penangkapan, bubu hanyut ini sesuai dengan namanya yaitu dengan menghanyutkan ke dalam air. Hasil tangkapan bubu hanyut adalah ikan torani, ikan terbang (flying fish).

  • Bubu Jermal dan Bubu Apolo

Dalam operasi penangkapan, kedua bubu di atas diletakkan pada daerah pasang surut (tidal trap). Umumnya dioperasikan di daerah perairan Sumatera.

Hasil tangkapan bubu apolo sama dengan hasil tangkapan dengan menggunakan bubu ambai, yakni jenis-jenis udang.

  • Bubu Ambai

Lokasi penangkapan bubu ambai dilakukan antara 1-2 mil dari pantai. Hasil tangkapan bubu ambai bervariasi menurut besar kecilnya mata jaring yang digunakan. Namun, pada umumnya hasil tangkapannya adalah jenis-jenis udang.


Alat Bantu Penangkapan Bubu


Dalam operasi penangkapan, terdapat alat bantu penangkapan yang bertujuan untuk mendapatkan hasil tangkapan yang lebih banyak. Alat bantu penangkapan tersebut antara lain :

  • Umpan

Umpan diletakkan di dalam bubu yang akan dioperasikan. Umpan yang dibuat disesuaikan dengan jenis ikan ataupun udang yang menjadi tujuan penangkapan.

  • Rumpon

Pemasangan rumpon berguna dalam pengumpulan ikan.

  • Pelampung

Penggunaan pelampung membantu dalam pemasangan bubu, dengan tujuan agar memudahkan mengetahui tempat-tempat dimana bubu dipasang.

  • Perahu

Perahu digunakan sebagai alat transportasi dari darat ke laut (daerah tempat pemasangan bubu).

  • Katrol

Membantu dalam pengangkatan bubu. Biasanya penggunaan katrol pada pengoperasian bubu jermal.

Demikian penjelasan mengenai alat tangkap bubu. Jika ada saran, kritik atau tambahan, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Keyword: Bubu Alat Tangkap Ikan Tradisional Asli Indonesia

Originally posted 2020-01-19 16:39:38.

Categories
Ilmu Alam

Alat Sensor Cahaya dan Berbagai Jenisnya serta Kegunaannya

Alat sensor cahaya merupakan perangkat fotolistrik yang mengubah energi cahaya (foton) terdeteksi menjadi energi listrik (elekttron). Pengertian tersebut mungkin tampak sederhana, tapi sebenarnya sensor cahaya lebih kompleks lagi dan ada banyak macamnya.

Terdapat beberapa sensor cahaya yang penggunaannya berbeda-beda. Kali ini kita akan membahas beberapa alat sensor cahaya dan kegunaannya masing-masing dalam kehidupan sehari-hari.


Alat Sensor Cahaya


Apa saja jenis sensor cahaya?

Tentu ada berbagai jenis sensor cahaya yang biasa digunakan dalam aktivitas sehari-hari, seperti fotoresistor, fotodioda, dan fototransistor. Kedengarannya mungkin masih asing bagi orang awam, tapi tak usah khawatir, kali ini kita akan membahasnya secara singkat satu per satu.

1. Fotoresistor (LDR)

image source: bukalapak.com

Fototransistor merupakan jenis sensor cahaya paling umum yang digunakan dalam rangkaian sensor cahaya. Ini juga dikenal dengan sebutan Light Dependent Resistor (LDR). Dimana fotoresistor digunakan untuk mendeteksi apakah lampu menyala atau mati dan membandingkan tingkat cahaya relatif sepanjang hari.

Terbuat dari apa fotoresistor itu?
Biasanya fotoresistor terbuat dari bahan semikonduktor dengan resistansi tinggi yang disebut sel kadmium sulfida. Bahan tersebut sangat sensitif terhadap cahaya tampak dan inframerah dekat.

Bagaimanakah fotoresistor bekerja?
Sama seperti namanya, fotoresistor bekerja mirip dengan resistor pada umumnya, tapi perubahan resistansi tergantung pada jumlah cahaya yang terdeteksi atau mengenainya.

Intensitas cahaya yang tinggi menyebabkan resistensi yang lebih rendah antara sel kadmium sulfida. Sedangkan intensitas cahaya yang rendah menghasilkan resistensi yang lebih tinggi antara sel kadmiium sulfida.

Prinsip kerja yang demikian dapat dilihat pada benda-benda, seperti lampu jalan. Dimana pada saat sinag hari intensitas cahaya yang lebih tinggi menghasilkan hambatan yang lebih rendah, sehingga tidak ada cahaya yang dihasilkan.

2. Alat Sensor Cahaya Fotodioda

alat sensor cahaya
image source: teknikelektronika.com

Fotodioda merupakan salah satu jenis sensor cahaya lainnya. Sensor ini tidak menggunakan perubahan resistensi seperti pada LDR yang lebih rumit, alat sensor cahaya ini justru dengan mudah mengubah cahaya menjadi aliran arus listrik. Juga dikenal sebagai fotodetektor atau sensor foto.

Terbuatnya dari bahan apa?
Bahan utama untuk membuat fotodioda berasal dari bahan silikon dan germanium. Terdiri juga dari filter optik, lensa bawaan, dan area permukaan.

Cara kerja fotodioda bagaimana?

Fotodioda bekerja berdasarkan prinsip kerja yang disebut dengan efek fotolistrik bagian dalam. Sederhananya, saat seberkas cahaya menghantam atau tertangkap, elektron melonggar, lalu menyebabkan lubang elektron yang menghasilkan aliran arus listrik.

Semakin terang cahayanya, maka akan semakin kuat arus listriknya. Arus yang dihasilkan oleh fotodioda berbanding lurus dnegan intensitas cahaya. Hal ini membuatnya menguntungkan untuk penginderaan cahaya yang memerlukan perubahan respon cahaya yang cepat.

Beberapa contoh penggunaan fotodioda, diantaranya penggunaan pada barang elektronik. Misal detektor asap, pemutar CD/DVD, hingga perangkat kendali jarak jauh.

Digunakan juga dalam dunia medis, seperti pada peralatan atau instrumen untuk pengukuran dan analisis. Terakhir, alat sensor cahaya ini juga digunakan pada panel surya.

3. Fototransistor

image source: polaridad.es

Fototransistor dapat digambarkan sebagai amplifier + fotodioda. Berkat amplifikasi tambahan, sensitivitas cahaya jauh lebih baik daripada fototrasistor. Sayangnya, ini tidak cukup baik dalam mendeteksi tingkat cahaya rendah dibandingkan dengan dioda.

Kegunaan fototransistor dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

a. Peralatan elektronik

Apa pernah kalian bertanya-tanya bagaimana ponsel kalian memungkinkan penyesuaian kecerahan layar otomatis? Ya, inilah jawabannya karena didalam ponsel terdapat alat sensor cahaya berupa fototransistor yang mengukur cahaya disekitar ponsel.

b. Mobil

Mirip dengan cara kerja pada ponsel kalian, di mobil alat ini digunakan untuk mendukkung penglihatan pengemudinya. Ketika cahaya disekitar mobil terlalu gelap, maka sistem otomatiss akan mengaktifkan cahaya.

c. Alat pertanian

Kalian perhan melihat semprotan taman yang berputar mirip air mancur? Cara kerja alat itu tidak dimatikan atau dihidupkan oleh pemiliknya, tapi otomatis karena ada alat sensor cahaya.

Fototransistor disambungkan ke sistem pengairan yang mendeteksi tingkat sinar matahari. Mereka hanya akan menyirami saat matahari tidak pada titik paling terang.