Categories
Seni Budaya

Tari Barong (Sejarah, Kostum dan Musik Pengiringnya)

Tari Barong – Bali merupakan wajah pariwisata Indonesia, hal ini karena ada begitu banyak hal istimewa yang dapat menarik perhatian para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Selain memiliki wisata alam yang bagus, seni tari tradisional bali juga sangat diminati oleh wisatawan khususnya wisatawan mancanegara.

Banyak wisata mancanegara yang sengaja datang ke Bali hanya untuk melihat pertunjukan tarian tradisional Bali yang masih memiliki nuansa religius dan aura mistis.

Oleh sebab itu, pemerintah Bali sangat concern terhadap pelestarian budaya tradisional mereka, tak terkecuali tarian tradisional Bali.

Tari Barong adalah tarian tradisional Bali yang sudah berkembang lama di Bali.

Dari sekian banyak tarian tradisional di Bali tarian ini menjadi salah satu tarian yang paling diminati oleh para wisatawan.

Bagi masyarakat Bali, tarian adalah media yang digunakan untuk mengekspresikan diri, interaksi lingkungan sosial, dan nilai-nilai keagamaan.

Untuk lebih mengenal tari Barong, berikut ini beberapa penjelasan mengenai tarian ini.


Sekilas Tentang Sejarah Tari Barong


wisatabaru.com

Pada zaman dahulu, tari barong merupakan salah satu jenis tarian sakral yang dipentaskan pada acara-acara upacara keagamaan yang disesuaikan berdasarkan keperluannya.

Menurut kepercayaan masyarakat Bali, barong merupakan perwujudan dari Sang Hyang Tri Murti (Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa), yaitu dewa yang dipuja dan disakralkan oleh masyarakat.

Karena khusus ditampilkan pada acara-acara keagamaan, maka tarian ini dulunya sangat bernilai religi dan sakral.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, tarian ini sudah mengalami modifikasi dan sering dipentaskan pada acara-acara lain sebagai hiburan masyarakat serta digunakan sebagai promosi pariwisata Bali kepada turis lokal dan mancanegara.

Dan ini berhasil menarik perhatian wisatawan sehingga meningkatkan pariwisata Bali.

Saat ini, wisatawan dapat menikmati pementasan tari barong dengan bebas sebagai seni pertunjukan sekaligus dapat merasakan langsung nuansa religius dan magis dalam satu pertunjukan.

Isi dari pementasan tari barong adalah menceritakan mengenai pertarungan antara kebajikan dan kebatilan.

Barong sendiri merupakan sebuah binatang mitologi yang memiliki kekuatan mahadahsyat dan melambangkan kebajikan.

Sementara binatang mitologi yang melambangkan kebatilan disebut “Rangda”.


Ciri Khas Tari Barong


Kostum Tari Barong

Dalam pementasannya, penari mengenakan pakaian dan topeng yang menggambarkan hewan mitologi tersebut.

Berdasarkan jenisnya, tari barong ditampilkan dalam beberapa jenis yaitu barong ket, barong gajah, barong asu, barong landung, barong macan, barong kedingkling, dan barong macan.

Kostum yang digunakan pada tarian ini disesuaikan dengan jenis tarian barong mana yang akan ditampilkan.

Jenis tarian yang sering ditampilkan kepada wisatawan adalah “Barong Ket”.

Pemilihan jenis barong ket disebabkan oleh kelengkapan perlengkapan pada tarian ini baik dari segi kostum dan kelengkapan cerita.

Pada barong ket, penari menggunakan perpaduan kostum antara singa, harimau, dan lembu.

Kostum ini nantinya saat pementasan akan digunakan oleh dua orang penari dimana bentuknya hampir mirip dengan pementasan tari barongsai, hanya saja dengan kostum yang berbeda.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam tarian barong terdapat sebuah cerita tradisional yang diselipkan.

Cerita tersebut menggambarkan mengenai pertarungan abadi antara kebaikan dan kejahatan.

Agar tidak monoton, biasanya cerita dalam tarian barong ini diselipkan unsur-unsur humor yang bertujuan agar penonton terhibur namun masih tetap mempertahankan nilai-nilai kebaikan yang ingin disampaikan.

Musik Pengiring

Seperti jenis tarian lainnya, tari barong juga diiringi oleh alat musik. Saat pementasan, tarian ini diiringi oleh alat musik gamelan Bali, dimana suasana mistis akan terasa sangat kental.

Hal ini memang sengaja dilakukan agar penonton dapat merasakan dan dapat memahami makna cerita yang ingin disampaikan oleh penari.

Selain itu, hawa mistis tersebut juga didukung oleh kostum dan topeng yang digunakan oleh penari barong tersebut.

Kostum dan topeng tersebut dibuat dengan bahan khusus yaitu berupa kayu-kayu yang sudah tua dan dikeramatkan oleh masyarakat bali.

Sehingga, meskipun tari barong dipentaskan di tempat umum dan sudah dimodifikasi sedemikian rupa, namun suasana mistis masih sangat terasa.


Nah, itulah ulasan mengenai tari tradisional Barong yang berasal dari Bali. Semoga bisa menambah kecintaan kita terhadap budaya lokal kita.

Originally posted 2020-12-29 04:28:33.

Categories
Seni Budaya

Tari Piring (Sejarah, Karakteristik dan Gerakannya)

Tari piring merupakan tarian yang berasal dari tanah Minangkabau, tepatnya dari kota Solok provinsi Sumatera Barat.

Dalam Bahasa Minangkabau tari ini dikenal juga dengan sebutan Tari Piriang.

Karena ciri khasnya tari ini menjadi salah satu tari yang sangat terkenal di Indonesia, mayoritas masyarakat Indonesia mengenal tarian ini.

Keunikan dan keindahan tariannya membuat tarian ini tidak hanya dikenal masyarakat lokal namun juga terkenal di mancanegara.

Tari piring sering dipentaskan saat upacara adat seperti upacara pernikahan, khitanan dan pengangkatan penghulu.

Seiring berjalannya waktu dan kemajuan di segala bidang, tarian ini tidak hanya dipentaskan saat upacara adat saja.

Saat ini tari piring sering dipentaskan saat hari-hari besar nasional seperti HUT Republik Indonesia, acara festival, atau saat menyambut tamu-tamu agung.


Sejarah dan Karakteristik Tari Piring


Tari Piring
ibnudin.net

Sesuai dengan namanya, tarian ini menggunakan piring sebagai properti utamanya.

Sebagai unsur utama dalam tarian, penggunaan piring pada tari ini ternyata memiliki makna sejarah tersendiri.

Dulunya masyarakat Minangkabau selalu melakukan berbagai macam ritual sebagai ucapan syukur kepada para dewa karena hasil panen yang melimpah.

Saat melakukan ritual tersebut masyarakat Minangkabau akan membawa sesaji yang berisi makanan yang diletakkan di atas piring.

Piring berisi makanan tersebut akan dibawa sembari melakukan gerakan yang berirama dengan iringan musik.

Namun, setelah masuknya Islam ke tanah Minangkabau, tradisi tari piring ini tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan syukur kepada dewa-dewa.

Akan tetapi digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara besar seperti pernikahan, khitanan, festival dan lain-lain.

Gerakan Tari Piring

Salah satu alasan yang membuat tarian ini dikenal dunia adalah gerakannya yang unik dan mampu membuat orang yang menontonnya berdecak kagum.

Selama pementesan, piring diletakkan di atas kedua telapak tangan dengan cara digenggam.

Kemudian digerakkan memutar dan diayun-ayunkan dengan mengikuti iringan musik. Menariknya, piring ini tidak jatuh saat dimainkan. Mengagumkan bukan?

Tarian ini dimainkan oleh penari pria dan wanita.

Maka busana yang dikenakan untuk pementasan tari ini pun menjadi dua busana berbeda yang tetap terlihat kompak.

Ada banyak ragam gerak dalam tarian ini, pada umumnya menggambarkan proses seorang petani menanam padi hingga menampih padi yang telah menjadi beras. Berikut ini gerakannya:

1. Gerak Pesambahan

Gerakan ini dimainkan oleh penari pria dan bermakna ungkapan syukur kepada Allah SWT serta permohonan maaf kepada penonton yang menyaksikan agar terhindar dari kejadian-kejadian yang dapat merusak jalannya pertunjukan.

2. Gerak Singanjuo Lalai

Dilakukan dengan gerakan-gerakan lembut yang melambangkan suasana di hari pagi. Gerakan ini dimainkan oleh penari wanita.

3. Gerak mencangkul, melambangkan para petani saat sedang mengolah sawah.

4. Gerak menyiang, menggambarkan para petani saat sedang membersihkan sampah yang dapat mengganggu tanah garapan.

5. Gerak membuang sampah, menggambarkan bagaimana para petani mengangkat sisa-sisa sampah untuk dipindahkan ke tempat lain.

6. Gerak menyemai (benih padi)

7. Gerak memagar, menggambarkan petani memberi pagar pada pematang sawah agar terhindar dari binatang liar

8. Gerak mencabut benih

9. Gerak bertanam, gerakan memindahkan benih yang telah dicabut

10. Gerak melepas lelah

11. Gerak mengantar juadah, mengantar makanan kepada para petani yang telah mengolah sawah

12. Gerak menyabit padi

13. Gerak mengambil padi, dilakukan oleh penari wanita saat mengambil padi yang telah dipotong oleh penari pria.

14. Gerak menggampo padi, gerakan mengumpulkan padi dan dibawa ke suatu tempat.

15. Gerak menganginkan padi

16. Gerak mengirik padi, gerak petani mengumpulkan padi dan menjemurnya.

17. Gerak membawa padi

18. Gerak menumbuk padi, gerakan menumbuk padi yang telah dijemur dilakukan oleh pria, sementara wanita mencurahkan padi.

19. Gotong royong

20. Gerak menampih padi

21. Gerak menginjak pecahan kaca, kombinasi dari berbagai gerak dan diakhiri dengan penari menginjak-injak pecahan kaca dan beberapa gerak improvisasi penari.

Tarian ini diiringi berbagai alat musik yang dipadupadankan seperti rebana, gong, saluang, calempong, dan lain-lain.

Musik yang dimainkan adalah musik penayuhan, biasanya menggunakan lagu “Takhian Sai Tiusung” dan “Takhi Pinghing Khua Belas”.

Keunikan lain pada tari ini yang tidak akan ditemui pada pertunjukkan tari lainnya adalah bagian akhir pertunjukkan.

Pada bagian ini penari akan melemparkan piringnya ke lantai kemudian menari di atas pecahan piring tersebut.


Nah, unik sekali bukan? Itu dia informasi tentang Tari Piring yang menjadi pembahasan kumpulan ilmu kali ini. Semoga bermanfaat ya!

Originally posted 2020-12-29 04:24:13.

Categories
Seni Budaya

Tari Zapin (Sejarah, Gerakan dan Busananya Lengkap)

Sekilas, jika dilihat dari nama tarian ini maka kita pasti sudah menduga bahwa tarian ini berasal dari bumi Melayu.

Ya, tari zapin merupakan salah satu tarian melayu tepatnya berasal dari daerah Riau.

Tradisi melayu memang sangat terlihat pada setiap aspek tari zapin ini dimulai dari pakaian yang digunakan saat menari, alunan musik yang mengiringi tarian, dan gerakan-gerakan yang digunakan pada tarian ini.


Sekilas Tentang Sejarah Tari Zapin


goodnewsfromindonesia.id

Tarian khas Riau ini merupakan hasil dari pencampuran dua kebudayaan yaitu kebudayaan melayu Riau dan kebudayaan Arab.

Konon, banyak orang-orang Arab yang datang untuk berdagang di daerah Riau dan menetap dalam waktu yang cukup lama sehingga terjadilah perpaduan antara kedua budaya ini.

Menurut sejarah, tari zapin berasal dari Kesultanan Yaman Timur. Tari zapin berasal dari bahasa Arab yaitu “Zafn” yang artinya “gerak cepat”.

Tarian ini tidak dipentaskan untuk khalayak umum, namun hanya untuk orang-orang istana.

Masuknya tari zapin ke daerah Riau Indonesia merupakan hasil pertukaran budaya yang dibawa oleh para saudagar bangsa Arab yang ingin berdagang di daerah Riau pada awal abad ke-16.

Tarian ini diperkenalkan kepada masyarakat setempat yaitu disekitar daerah selat Malaka, termasuk masyarakat Riau.

Lama-kelamaan, tarian ini mengalami penyesuaian dengan adat setempat yaitu adat masyarakat Riau.

Tari zapin cukup digemari oleh khalayak luas sehingga menyebabkan tarian ini sangat terkenal hingga di seluruh wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.

Tidak hanya itu, kepopuleran tarian ini juga sampai ke negeri tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapura.

Kepopuleran tari zapin hingga ke mancanegara tentu saja berkat orang-orang Melayu Riau yang memperkenalkan budaya ini hingga keluar negeri.

Gerakan Tari Zapin

Sesuai dengan arti namanya yaitu “gerak cepat”, tarian ini berpusat pada gerakan kaki yang merentak.

Rentak merupakan ciri khas dari tarian melayu yaitu suatu motif irama tertentu yang mendasari motif gerak tertentu.

Rentak sendiri terbagi menjadi 3 jenis yaitu rentak cepat, rentak sedang dan rentak lambat.

Tarian ini dibawakan oleh penari pria dan penari wanita dimana keduanya sama-sama memiliki gerakan yang sama kecuali pada bagian gerakan tangan.

Menurut sejarah gerakan tari zapin terinspirasi dari kegiatan manusia dengan alam di sekitarnya. Berikut ini merupakan jenis-jenis ragam gerakan tari zapin:

  • Tahto 1 : yaitu gerakan yang mencerminkan sikap rendah diri dan menghargai orang lain. Gerakan ini muncul pada bagian awal tari.
  • Tahto 2 : yaitu gerakan yang juga mencerminkan sikap rendah diri namun dilakukan setelah gerakan tahto 1. Gerakan ini muncul pada bagian awal dan akhir tarian.
  • Tahto 3 : gerakan ini masih sama dengan gerakan sebelumnya, yaitu mencerminkan sikap rendah dan dilakukan setelah gerakan tahto 2.
  • Bebas : gerakan ini ditampilkan disela-sela gerakan lainnya.
  • Shut : gerakan ini mencerminkan keseimbangan sikap sabar dan adil. Gerakan ini dilakukan setelah gerakan bebas.
  • Siku keluang : gerakan ini mencerminkan proses kehidupan yang dinamis. Gerakan ini dilakukan setelah gerakan bebas yang sebelumnya didahului gerakan Shut.
  • Mata Angin : gerakan ini dilakukan setelah gerakan bebas 1 kali yang sebelumnya dilakukan gerakan Siku Keluang
  • Titik Batang : gerakan ini memiliki makna filosofis beruapa keteguhan hati dan keterampilan manusia dalam menghadapi cobaan kehidupan. Gerakan ini dilakukan sebanyak 2 kali setelah gerak bebas yang sebelumnya didahului gerak mata angin.

Busana Penari Zapin

riaumagz.com

Para penari zapin biasanya menggunakan pakaian yang menarik dan dan berwarna cerah seperti warna biru, kuning, hijau dan merah.

Penari pria menggunakan pakaian adat Melayu yaitu berupa baju atasan yang disebut dengan baju kurung, dan bawahan berupa seluar.

Kemudian dilengkapi dengan cekak musang, plekat songket, bros, dan kopiah.

Sementara, penari wanita menggunakan baju kurung labuh, kain songkat, kain samping, tudung manto, anting-anting, kalung, sanggul, hiasan kembang goyang, conget, dan lipat pandan.


Demikian penjelasan kami mengenai Tari Zapin. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Originally posted 2020-12-29 03:26:07.

Categories
Seni Budaya

13 Contoh Alat Musik Ritmis Beserta Pengertiannya

Dewasa ini musik telah menjadi hiburan yang paling banyak diminati oleh berbagai kalangan, baik itu tua maupun muda.

Terlepas dari adanya acara ritual atau sekedar hiburan belaka, musik diyakini telah ada semenjak zaman nenek moyang. Dan kini musik telah hadir dalam aliran yang bermacam-macam.

Dari beragam aliran itulah terbentuk sebuah alat musik yang fungsinya bermacam-macam.

Berdasarkan fungsinya, alat musik dibagi dalam tiga kategori yakni ritmis, melodis dan harmonis.


Pengertian Alat Musik Ritmis


Alat musik ritmis adalah suatu alat musik yang tidak dapat menghasilkan bunyi nada-nada tertentu, tak lain hanya digunakan dalam mengiringi irama atau mengatur tempo lagu.


Contoh Alat Musik Ritmis


Di bawah ini penjelasan beberapa alat musik ritmis yang telah tersebar di seluruh penjuru dunia. Sedikitnya ada 12 alat musik ritmis yang seringkali dimainkan hingga saat ini.

1. Kastanyet

Kastanyet adalah alat musik ritmis yang biasanya digunakan sebagai pengiring irama suatu acara tarian-tarian Spayol.

Kastanyet terdiri dari dua pasang kepingan kayu cekung yang bertekstur keras.

Kastanyet dimainkan dengan menggunakan dua tangan, caranya ditepuk-tepuk (seperti menjepit).

Masih bingung bagaimana cara memainkannya? Simak video berikut ini.

2. Kendang

√ 13 Contoh Alat Musik Ritmis Beserta Pengertiannya [Lengkap]
Image Source: id.wikipedia.org
Ada istilah jika kendang ini biasa disebut juga dengan gendang, yakni suatu alat musik ritmis yang memberikan instrumen dalam gamelan Jawa maupun Sunda.

Cara memainkan kendang adalah dengan memukulnya dengan menggunakan tangan yang direnggangkan. Kendang memiliki fungsi utama sebagai pengatur irama.

Berikut ini beberapa kendang yang populer di masyarakat yaitu:

  • Ketipung atau kendang kecil
  • Kendang ciblon atau kendang menengah
  • Kendang kalih atau kendang gede (pasangan ketipung)

3. Tifa

√ 13 Contoh Alat Musik Ritmis Beserta Pengertiannya [Lengkap]
Image Source: negerikuindonesia.com
Tifa merupakan sebuah alat musik ritmis tradisional yang berasal dari tanah mutiara hitam alias Papua.

Bisa dibilang alat musik ini nyaris sama dengan kendang/gendang. Baik itu dari bentuk, bahan sampai cara memainkannya.

Perbedaanya hanya terletak pada bentuknya, gendang cenderung sedikit ramping memajang. Sementara gendang cenderung lebih besar di bagian tengahnya.

Cara memainkan tifa tidak jauh berbeda dengan gendang, hanya berdiri kemudian dipukul sesuai ketukkan nada.

Tifa umumnya terbuat dari dua bahan, yakni kayu dan kulit hewan.

4. Konga

√ 13 Contoh Alat Musik Ritmis Beserta Pengertiannya [Lengkap]
Image Source: moondoggiesmusic.com
Jika tifa memiliki ukuran yang panjang, maka konga justru lebih mirip dengan gendang.

Hanya saja ukurannya yang lebih besar dan agak panjang. Konga terbuat dari kayu dan kulit hewan.

Penyangga besi diletakkan di bagian tengah agar tetap seimbang sewaktu memainkannya.

Cara memainkannya hanya dipukul sesuai irama, tak perlu menggunakan alat bantu lainnya.

5. Rebana

√ 13 Contoh Alat Musik Ritmis Beserta Pengertiannya [Lengkap]
Image Source: dunia-kesenian.blogspot.com
Rebana adalah kendang kecil dengan bentuknya yang bundar namun agak pipih. Pada bingkainya, terdapat sebuah lingkaran kayu yang telah dihaluskan.

Sisi luarnya yang terbuat dari kulit kambing digunakan sebagai media untuk ditepuk/ dipukul dengan tangan ketika dimainkan.

Saat ini rebana terlah populer di negara-negara Asia Tenggara, seperti Brunei, Malaysia, Singapura terlebih Indonesia.

Rebana umumnya digunakan sebagai pengiring irama musik arab, semisal kasidah, hadroh dan gambus.

6. Timpani

√ 13 Contoh Alat Musik Ritmis Beserta Pengertiannya [Lengkap]
yamaha.com
Lain timpani, lain juga dengan kendang dan sejenisnya. Timpani merupakan alat musik yang tergolong dalam keluarga perkusi (semacam drum).

Timpani terdiri dari kulit (kepala) yang dipasangkan pada sebuah mangkok tembaga khusus berukuran lumayan besar.

Cara memainkannya harus dengan menggunakan stik. atau biasa disebut dengan timpani mallet. Dengan timpani mallet kita dapat memukul timpani sesuai dengan irama yang kita inginkan.

Mallet timpani memiliki ujung yang dibalut dengan bola kapas bulu biri-biri Eropa bertekstur sangat lembut. Diameternya mencapat sekitar 2 cm.

7. Marakas

Image Source: tokopedia.net

Jika tadi kita sudah membahas beberapa alat musik yang dapat dipukul, kini saatnya membahas alat musik yang dapat dikocok atau digoyang.

Marakas sebuah alat musik tradisional yang menghasilkan suara khas berupa rincik.

Di dalam marakas terdapat sekumpulan butiran kecil yang akan berbunyi apabila dikocok atau digoyang.

Bisa dibilang, marakas merupakan alat musik yang masuk dalam jenis perkusi idiophones dan autophones.

Biasanya alat musik ini digunakan untuk memainkan nyanyian pantai, seakan semarak ombak dan angin laut terasa di bayang pikiran.

Marakas seringkali menjadi pengiring pada musik cuba, salsa, rumba, charanga dan trova ensemble.

8. Simbal Tangan

Image Source: utchuah.wordpress.com

Sejak zaman kuno, entah itu zaman batu atau zaman logam. Simbal tangan telah menjadi alat musik yang juga sering dimainkan.

Simbal tangan terdiri dari 2 buah lingkaran lempeng logam yang sedikit menonjol pada bagian tengahnya.

Cara memainkannya sangat mudah, cukup dengan menggesekkan atau membenturkan kedua lempengan tersebut sesuai dengan ketukkan nada.

Marching band seringkali menggunakan simbla sebagai pengiring dalam musiknya.

9. Triangle

Image Source: goingtotehran.com

Sejalan dengan namanya, triangle merupakan alat musik berbentuk segitiga yang masuk dalam kategori perkusi idiofoni.

Triangle terbuat dari bahan berupa besi logam. Suara triangle dihasilkan dari pukulan stik besi yang membuat seluruh badannya saling bergetar.

10. Tamborin Rebana

Image Source: thegorbalsla.com

Tamborin rebana adalah alat musik perkusi/ritmis dari Eropa yang dimainkan dengan cara ditabuh atau digoyangkan.

Tamborin rebana dipegang secara vertikal lalu digoyangkan dengan salah satu tangan sembari menabuh tabuhan membran kulit dengan tangan yang lain.

Setelah itu suara gemerincing beserta paduan suara tabuhan akan terdengar secara bersamaan.

Tamborin rebana terdiri dari bingkai kayu berbentuk bundar, kemudian dilapisi dengan membran yang terbuat dari plastik atau kulit sapi

11. Drum

Image Source: biyikmusik.blogspot.com

Drum merupakan sekelompol alat musik perkusi yang terbuat dari kulit yang sudah direntangkan. Cara memainkannya yakni dengan dipukul menggunakan stik yang terbuat dari kayu.

Alat musik ini populer dan mendunia, lantaran suaranya yang cocok digunakan untuk memainkan beberapa aliran musik modern, seperti rock, pop dan jazz.

Drum sejatinya terdiri dari beragam jenis, seperti timpani, kendang, ashiko, beduk dan lain sebagainya.

Sayangnya banyak orang yang menyebut nama drum dengan istilah drum terbuat plastik buatan pabrik.

12. Cajon

Image Source: bukalapak.com

Cajon adalah suatu alat musik ritmis yang dipukul dengan kedua tangan. Bentuknya seperti box speaker, berisi kotak kayu di tiap enam sisinya.

Cajon yang berkualitas tinggi umumnya menggunakan kayu maple sebagai bahan dasarnya.

Di bagian depan disisipkan beberapa snare dari gitar bass agar bunyinya menyerupai hithat pada drum.

Sementara bagian belakang diberi sedikit lubang yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya resonansi bunyi.

Cara memainkannya pun lumayan mudah.

Mula-mula pemain cajon duduk di atas alat musik tersebut, lalu dimulai dengan menepuk atau memukul telapak tangannya di bagian depan permukaan cajon dengan beberapa teknik tertentu. Seperti tone, bas, tap dan slap.

12. Guiro

Image Source: aliexpress.com

Guiro dalam sebutan lain juga disebut dengan gourd.

Guiro adalah alat musik ritmis yang biasanya digunakan untuk aliran musik reggae atau perkusi Latin.

Bentuknya berupa labu kering dengan beberapa garis atau torehan pada bagian kulitnya.

Cara memainkannya adalah dengan memarutkannya pada sebilah kayu.

Saat ini guiro diproduksi dalam beragam modifikasi bahan. Salah satunya adalah dari logam.

Namun kayu berongga adalah satu-satunya bahan yang paling banyak digunakan dalam pembuatan guiro.

13. Gong

Kita sudah tahu bahwa gong sejatinya terbuat dari bahan logam.

Cara memainkan gong hanya dengan memukulnya menggunakan sebuah alat pukul yang ukurannya lumayan besar.

Tiap gong di beberapa negara selalu dibuat dengan bentuk yang berbeda-beda, hal ini menandakan bahwa gong tersebut bisa menjadi ciri khas alat musik tradisional bagi suatu negara.

Kita mengenal gamelan jawa yang mana terdapat banyak sekali beragam gong dalam memainkan instrumen tersebut, seperti pencon, kulintang dan bonang.

Gong berguna sebagai pemberi tanda awal dan akhir suatu gendhing. Sehingga rasa keseimbangan akan terasa ketika kalimat lagu gendhing telah usai.


Demikian penjelasan kami mengenai Alat Musik Ritmis. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Originally posted 2020-12-29 01:04:11.

Categories
Seni Budaya

Pakaian Adat Sulawesi Tenggara (Gambar dan Makna)

Pakaian adat Sulawesi Tenggara bermacam-macam sesuai masing-masing suku yang mendiami wilayah ini.

Terdapat beberapa suku bangsa yang mendiami wilayah ini, antara lain Tolaki, Wawoni, Moronene, Muna, Kalisusu, Wolio, Ciacia, serta Waktobi.

Masing-masing suku tersebut memiliki baju adat tradisional khas suku mereka.


Pakaian Adat Sulawesi Tenggara


Dahulu, di Sulawesi Tenggara pernah berdiri sebuah kesultanan yang bernama Kesultanan Buton.

Keberadaaan Kesultanan Buton inilah yang setidak-tidaknya membawa dua hal di wilayah Sulawesi Tenggara, yakni pengembangan pakaian adat serta pengaruh kebudayaan Islam.

Pria-pria Sulawesi Tenggara memakai ikat kepala yang bentuk dan cara membuatnya cukup rumit. Ikat kepala ini disebut juga tandoki.

Balahodada adalah baju lengan panjang yang mereka kenakan kemudian dililit ikat pinggang sebagai tempat menyelipkan tabo atau keris.

Bawahnya adalah sela arabu atau celana panjang yang bagian ujungnya diberi sedikit belahan kemudian di tutup dengan kain sarung sebagai luaran.

Alas kaki yang mereka gunakan adalah sepatu atau kausu.

Lalu, wanitanya juga memakai hiasan kepala yang tak kalah unik.

Dimana bagian depan dari penutup kepala mereka terdapat hiasan yang disebut dengan tarimakasi.

Ada juga yang mengenakan tusuk konde atau panto.

Mereka juga menggunakan kebaya yang disebut kombo dengan bagian depan berupa hiasan dari mutiara (barobi).

Dilengkapi juga dengan kalung (jaujaunga), anting-anting (dali), gelang (simbi), dan kuku panjang (kanuku). Rok yang mereka gunakan disebut juga dengan lonjo.

Pakaian Adat Sulawesi Tenggara Suku Tolaki

Pertama ada Suku Tolaki, dimana para wanita suku ini mengenakan baju yang disebut dengan babu nggawi serta bawahan berupa rok panjang.

Rok panjang khas Suku Tolaki yang mereka sebut roo menda ini memiliki panjang hingga mata kaki.

Warna pakaian adat ini didominasi oleh warna merah dengan hiasan benang emas.

pakaian adat sulawesi tenggara

Pria Suku Tolaki mengenakan busana yang disebut babu kandiu. Babu kandiu adalah semacam baju lengan panjang yang dihiasi dengan benag emas.

Para pria Tolaki juga mengenakan sulepe atau salupi, yakni ikat pinggang yang terbuat dari logam yang disepuh emas.

Untuk bagian kepala, mereka menggunakan ikat kepala yang disebut dengan pabele. Bentuk dari pebele ini meruncing di bagian atasnya.

Baju Adat Suku Wolio

Selanjutnya ada Suku Wolio yang pakaian adatnya tentu berbeda dengan Suku Tolaki.

Pada Suku Wolio, prianya mengenakan semacam jubah panjang berwarna-warni yang sangat cerah.

Kain sarung dipakai untuk memadukan jubah yang mereka pakai.

pakaian adat sulawesi tenggara
image source: laompu.blogspot.com

Tak lupa ikat kepala yang biasa disebut dengan kampurui mereka kenakan.

Kampurui ini disekelilingnya dihiasi dengan benang emas maupun perak yang biasa disebut jai atau pasamani.

Sementara itu, para wanita Wolio memakai pakaian yang disebut dengan kombo.

Pakaian ini berbahan dasar kain satin yang dipercantik dengan benag emas atau perak, manik-manik, serta hiasan daun kapas (tawana kapa) yang terbuat dari perak maupun kuningan.

Bawahan yang mereka kenakan disebut juga bia ogena atau sarung besar yang terdiri atas gabungan beberapa warna dan dijahit bertingkat.

Baju Adat Suku Moronene

Kata Moronene merupakan nama suku yang berasal dari gabungan dua kata, yakni Moro dan Nene.

Moro memiliki arti serupa, sedangkan nene memiliki arti pohon resam.

Pohon resam adalah tumbuhan sejenis tanaman paku yang banyak dijumpai di daerah Sulawesi Tenggara.

pakaian adat sulawesi tenggara
image source: republika.co.id

Kemudian ada baju adat dari suku Moronene, dimana pakaian wanitanya sangat khas.

Bajunya berwarna hitam dengan bawahan rok berwarna merah gelap atau marun.

Sedangkan para pria Moronene mengenakan sepasang pakaian berwarna merah terang seperti warna merah bata.

Baju Adat Suku Muna

pakaian adat sulawesi tenggara

Terakhir, ada Suku Muna yang nama sukunya diambil dari kata wuna.

Kata wuna sendiri memiliki arti bunga dalam bahasa Sulawesi. Busana adat dari suku ini terbilang sederhana.

Baju adat yang dikenakan pria Suku Muna merupakan baju yang mirip dengan jas berwarna hitam.

Bagian kepala ditutupi dengan ikat kepala serta bagian pinggang yang juga dililitkan selembar kain sarung.

Wanita Suku Muna mengenakan celana panjang dengan rok hitam dibagian luarnya serta baju yang berwarna cerah.

Tak lupa pada bagian kepala dihiasi dengan ikat kepala semacam bandana atau bando.

Baca Juga: Pakaian Adat Jawa Timur


Demikian penjelasan kami mengenai Pakaian Adat Sulawesi Tenggara. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Originally posted 2020-12-29 01:00:28.