Categories
Seni Budaya

Pakaian Adat Maluku Beserta Gambar dan Penjelasan

Pakaian adat Maluku dikenal juga dengan nama cele yang digunakan oleh para wanita Ambon. Baju cele merupakai sebutan untuk pakaian adat Maluku bagi para wanitanya terutama dari Ambon. Sementara para pria mengenakan pakaian adat yang lebih sederhana.


Pakaian Adat Maluku


Baju cele khas Ambon ini terdiri dari atasan semacam kebaya bermotif garis maupun kotak. Biasanya, baju cele dipadukan dengan kain sarung dengan warna yang senada dengan warna kebaya yang digunakan. Warna-warna yang dipakai dalam membuat baju cele adalah warna-warna yang terang.

pakaian adat maluku

Selain itu, baju cele juga dilapisi atau memakai tambahan berupa kain yang dinamakan salele. Kemudian sebagai pelengkap mereka membawa lenso atau saputangan. Aksesori tambahan berupa kain lenso ini merupakan pengaruh dari budaya Eropa. Sementara kain salele memiliki warna dan corak yang senada dengan baju Cele.

Rambut para wanita Ambon saat mengenakan busana ini biasanya ditata dengan cara dikonde dan diberi tusuk konde atau haspel. Tusuk konde ini terbuat dari emas maupun perak. Mereka juga memakai kak kuping, sisir konde, serta bunga ron.

pakaian adat maluku

Ada keunikan tersendiri dari panggilan Orang Ambon untuk yang mengenakan baju Cele. Terdapat panggilan khusus bagia wanita Ambon yang memakai baju Cele dan dibedakan antara yang masih gadis dengan yang sudah menikah. Apabila masih gadis maka dipanggil Nona Baju Cele Kaing, sementara jika sudah menikah maka dipanggil Nyonya Kain Salele.

Sementara kaum prianya memakai pakaian adat yang lebih sederhana meskipun wanitanya pun sudah terbilang sederhana. Pakaian yang digunakan berupa baju dengan luaran jas tanpa kerah serta celana berwarna hitam sebagai bawahannya.

Saat ini keberadaan baju Cele lebbih ceri diperlihatkan sebagai busana pengantin adat khas Ambon, Maluku. Selain itu, pakaian adat khas Maluku juga sering digunakan pada acara-acara tertentu, misal penyambutan tokoh. Presiden Jokowi pun pernah menjajal pakaian adat Maluku saat bertandang ke sana.

pakaian adat maluku

Perubahan Gaya dan Bahan Pakaian Adat Maluku

Terjadi peningkatan pemikiran masyarakat untuk memodifikasi model-model dasar dari bahan busana dalam beberapa dekade periode peradaban orang Maluku. Pada akhir abad ke 20 sampai abad ke 21, para pengusaha yang bergerak di bidang konveksi banyak memodofikasi model-model busana serta motif-motif tradisional.

Mereka menggunakannya sebagai materi dasar untuk mengungkapkan citra dan karakteristik busana tradisional sebagai identitas suatu daerah. Contoh yang paling umum dan sering kita temui adalah sistem tenun tradisional yang menggunakan manusia diubah secara drastis dengan mesin. Keberadaan mesin produksi pemintal kain menjadi lebih efisien.

pakaian adat maluku

Namun, dari prespektif ekonomis maka pandangan masyarakat yang bergerak di dunia usaha konveksi lebih cenderung menampilkan busana tradisional ke arah modern dengan kreativitas masing-masing. Para pelaku di bidang konvekssi lebih mementingkan aspek pemasaran serta daya beli masyarakat.

Di sisi lain, para pengusaha di bidang konveksi berupaya untuk mengangkat citra mode pakaian tradisional ke arah yang lebih estetik. Caranya dengan menggunakan bahan-bahan modern serta aksesoris yang memukau.

Sayangnya, tampilan busana tradisional yang dimodernisasi oleh para pedagang konveksi hanya berkutat dengan kreativitas mode. Mereka mengesampingkan fungsi pakaian tradisional itu secara substansif. Hal ini tentu terkait dengan kepentingan ekspos kreatif dan daya jual di pasaran.

pakaian adat maluku

Tampilan pakaian adat secara substansif dalam fungsinya di era modern mengalami perubahan secara regrasif. Dimana kreativitas masyarakat dalam merancang mode baru dari pakaian tradisional menjadikannya sebagai bidang usaha di dunia konveksi. Sementara penggunaan busana tradisional hanya dilakukan pada kegiatan ritual saja.

Hal-hal semacam ini sebenarnya tidak hanya terjadi pada busana Maluku saja, tapi juga busana daerah lainnya. Perkembangan zaman membuat orang-orang di industri ini memikirkan cara untuk tetap melestarikan keberadaan pakaian adat, tapi tetap memperhatikan pasar.

Baca Juga: Pakaian Adat Gorontalo

 

Keyword: Pakaian Adat Maluku

Originally posted 2020-08-07 08:00:36.

Categories
Seni Budaya

Pakaian Adat Kalimantan Tengah Lengkap Gambar dan Maknanya

Pakaian adat Kalimantan Tengah banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Suku Dayak. Seperti halnya daerah lain di Kalimantan, suku Dayak juga mendominasi wilayah Kalimantan Tengah. Pakaian adat tradisional dari Kalimantan Tengah tidak jauh berbeda dengan pakaian tradisional Kalimantan Barat yang sama-sama banyak dihuni oleh orang Suku Dayak.


Pakaian Adat Kalimantan Tengah


Meskipun ada kemiripan antara pakaian adat di Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Barat, tapi baju adat Kalimantan Tengah lebih sederhana. Dibandingkan dengan baju tradisional yang ada di Kalbar, pakaian adat Kalimantan Tengah tidak terlalu banyak menggunakan manik-manik.

Mayoritas penduduk Kalimantan Tengah merupakan masyarakat dari Suku Dayak Ngaju. Suku Dayak Ngaju dalam berpakaian memang ada kemiripan dengan Kalbar. Nama dari baju adat tradisional mereka adalah baju sangkarut.

Dayak Ngaju

Dayak Ngaaju merupakan subetnis Dayak terbesar yang bermukin di wilayah Kalimantan Tengah. Persebaran masyarakat Dayak Ngaju terbilang cukup luas, meliputi daerah Palangkaraya, Kab. Pulau Pisang, Kab. Gunung Mas, Kab. Kapuas, Kab. Katingan, Kab. Kotawaringin Timur, dan Kabupaten Seruyan.

Suku Dayak Ngaju terkenal akan kekayaan budayanya, seperti seni musik dan tari-tarian berbentuk teatrikal. Mereka juga memiliki baju tradisioanl khusus yang menjadi pakaian adat dimana penggunaannya dipakai saat ada acara-acara tertentu.

pakaian adat kalimantan tengah

Masyarakat Dayak Ngaju juga mengenal penggunaan manik-manik dalam keseharian mereka. Orang Dayak memang lekat dengan manik-manik termasuk juga suku Dayak Ngaju. Mulai dari baju, hiasan kepala, kalung, tas, mandau, dan lein sebagainya dihiasi oleh manik-manik.

Bagi masyarakat Dayak Ngaju, keberadaan manik-manik bukan hanya sebagai hiasan semata. Sebutir manik-manik memiliki ciri khas nya tersendiri. Manik-manik dianggap memiliki unsur magis dan gambaran alam yang eksotis. Nilai dan makna yang ada pada manik-manik berpengaruh pada emosi spiritual orang Dayak.

Memakai manik-manik bagi orang Dayak Ngaju bukan untuk dipamerkan, melainkan sebagai penghormatan serta media komunikasi dengan para leluhur. Biasanya orang Dayak Ngaju memakai manik-manik hanya untuk acara tertentu. Misalnya saja kalung manik yang hanya dipakai saat dilaksanakannya upacara Tiwah.

pakaian adat kalimantan tengah
image source: folksofdayak.wordpress.com

Nilai dan Fungsi Manik-Manik:

1. Manik-manik dianggap sebagai benda keramat atau jimat.

2. Merupakan benda bumi atau pertambaangan yang eksotis dan unik.

3. Berasal dari jenis bebatuan yang khas dari suatu wilayah tertentu.

4. Benda budaya yang dipakai oleh berbagai suku bangsa di dunia. Penerapannya sangat luas, mulai dari hiasan busana maupun aksesori yang melambangkan status tatanan kemasyarakatan.

5. Media pemujaan dan persembahan juga sebagai penolak bala.

6. Dalam perkembangannya manik-manik tidak sebatas pada benda alami yang asli dari bebatuan dan kerang, tapi juga banyak imitasinya sesuai dengan inovasi manusia.

7. Keberadaan manik-manik assli menjadi benda yang sangat dicari dan diburu dari masa ke masa.

8. Barang aslinya yang berasal dari peninggalan masa lalu juga menjadi artefak peninggalan budaya.

Baju Sangkarut

Baju sangkarut merupakan baju tradisional dengan model rompi dan terbuat dari seratu kulit kayu yang dipukul-pukul. Sangkarut dihiasi sedemikian rupa menggunakan pewarna alami serta hiasan, seperti koin logam, sedikit manik, sserta ,kulit trenggiling.

Busana sangkarut memakainya berpasangan dengan bawahan semacam cawat untuk laki-lakinya, sementara yang perempuan lebih seperti rok. Busana adat seperti sangkarut ini lebig banyak digunakan untuk upacara adat atau penari tradisional dari daerah Kalimantan Tengah.

pakaian adat kalimantan tengah

Pria-pria Kalteng memakai kelengkapan sangkarut yang berupa celana pendek, baju tenun khas Dayak, tutup kepala, cekoang atau kalung, serta liontin yang terbuat dari gigi binatang. Selain itu busana ini juga dilengkapi dengan senjata tradisional khas Dayak, seperti mandau, perisai, dan tombak.

Sementara para wanitanya memakai kain tenun rompi, rok pendek khas Dayak, ikat kepala dengan hiasan bulu burung, kalung, serta subang atau anting tusuk.

 

Baca juga : pakaian adat kalimantan barat

 

Keyword: Pakaian Adat Kalimantan Tengah 

Originally posted 2020-08-07 07:52:42.

Categories
Seni Budaya

Pakaian Adat Kalimantan Timur Lengkap dengan Penjelasan dan Gambar

Pakaian adat Kalimantan Timur sangatlah beragam karena penduduknya berasal dari suku bangsa yang berbeda-beda. Suku asli dari daerah Kalimantan Timur, diantaranya ada Suku Kutai, Suku Pasir atau Paser, Suku Benuaq, Suku Berau, dan juga Suku Dayak lainnya. Keberagaman suku itulah yang tradisional khas Kaltim menjadi beragam.


Pakaian Adat Kalimantan Timur


Pakaian adat Kalimantan Timur merupakan pakaian adat yang biasanya dikenakan saat ada upacara adat maupun pernikahan. Bisa dibilang, beberapa pakaian adat yang akan dibahas dibawah ini merupakan busana pengantin khas Kalimantan Timur.

Masing-masing suku memiliki busana penganti yang khas dan berbeda satu sama lainnya. Perbedaan tersebut bukan memisahkan justru mempersatukan dan membuat adat dan kebudayaan Kaltim semakin kaya.

Masyarakat Kalimantan Timur sebenarnya tersusun dari dua etnisitas besar, yakni suku Dayak dan Suku Kutai. Kedua suku ini tentu memiliki kebudataan yang berbeda satu sama lainnya. Tak hanya itu, Suku Dayak di Kalimantan Timur juga terbagi dalam beberapa sub-suku. Sebut saja Suku Dayak Benuaq, Dayak Paser, serta Dayak Berau.

Pakaian Adat Suku Kutai Kaltim

pakaian adat kalimantan timur
image source: siswapelajar.com

Pertama ada suku Kutai, yang pakaian pengantinnya disebut dengan Kutai anta kesuma. Pengantin pria dan wanita mengenakan baju berkerah tegak dengan warna kuning polos. Bawahannya mereka menggunakan kain tapeh alang berwarna merah dan tapeh pasak. Tapeh ini merupakan potongan kain memanjang yang berjumlah sepuluh helai, layaknya rok rumbai.

Selain kutai anta kesuma, ada baju lain yang dipakai masyarakat Kutai saat upacara pernikahan. Nama dari busana pengantin tersebut adalah pakaian kustim. Istilah kustim berasal dari kata kostum yang artinya kebesaran.

Kustim pria terdiri dari setorong (kopiah bundar dengan tinggi 15 cm yang bagian wawahnya lebih besar dari bagian atas). Atasan atau baju kustim terbuat dari kain beludru hitam berlengan panjang dan kerah tinggi. Celana dengan warna senada, dodot rambu, serta selop juga melengkapi busana ini.

Kustim wanita bajunya berkerah tinggi dengan lengan panjang. Rambut mereka disanggul gelung kutai dihiasi gerak gempa atau kembang goyang, bawahannya memakai tapeh berambui. Tapeh ini semacam kain panjang yang berumbai-rumbai benang emas di bagian muka.

Pakaian Adat Kalimantan Timur, Suku Berau

pakaian adat kalimantan timur
my-the-keraton-sambaliung.blogspot.com

Selanjutnya ada suku Berau, dimana pakaian pengantin mereka lebih dikenal dengan sebutan lungsuran naga. Pada busana pengantin lungsuran naga, pengantin pria dan wanita mengenakan baju yang didominasi oleh warna emas dan hijau. Masing-masing pengantin, baik mempelai pria maupun wanita sama-sama mengenakan mahkota dan ronce-ronce bunga.

Kemudian ada Suku Pasir atau Paser, yang pakaian pengantinnya disebut dengan baju poko tengkolos walu. Baik pengantin pria dan wanita mengenakan pakaian yang berwarna cerah. Di bagian kepada dihiasi mahkota atau semacam ikat kepala yang berwarna emas.
Sebenarnya, banyak kesamaan antara pakaian adat, perhiasan, dan kelengkapan lainnya antara Suku Paser dengan Suku Kutai. Keduanya sama-sama dipengaruhi oleh kebudayaan lain, seperti budaya Melayu, Jawa, Banjar, serta Bugis.

Pakaian Adat Dayak Benuaq Kaltim

pakaian adat kalimantan timur

Lalu ada Suku Dayak Benuaq, baju-baju adat mereka kebanyakan merupakan baju yang dulunya dipakai untuk upacara-upacara adat. Ada pakaian yang digunakan saat upacara belian yang dinamakan pakaian adat pemelitan.

Selain itu ada pakaian perang suku Dayak Benuaq yang terdiri dari mahkota bulu burung enggang, tombak, pakaian kulit binatang, perisai, cawat, dan mandau. Adapula pakaian yang digunakan utuk para penari di upacara adat. Para penari tersebut memakai baju yang dinamakan dengan sape bura dan terbuat dari kain putih.

Terakhir ada pakaian pengantin khas Balikpapan yang dinamakan tuntung pandang. Kata tuntung memiliki arti selesai sedangkan pandang memiliki arti dilihat. Maksudnya adalah harapan bagi pernikahan yang dilangsungkan bisa langgeng sampai maut memisahkan. Busana pengantin ini didominasi oleh warna biru muda yang menggambarkan pantai serta tambahan hiasan bunga anggrek.

 

 

Keyword: Pakaian Adat Kalimantan Timur

Originally posted 2020-08-07 07:42:45.

Categories
Seni Budaya

Pakaian Adat Papua Lengkap Gambar dan Penjelasannya

Pakaian adat Papua cukup unik dan berbeda dengan kebanyakan daerah di Indonesia. Papua merupakan provinsi dengan wilayah terluas di Indonesia. Letaknya berada di tengah Pulau Papua atau bagian timur dari wilayah Papua yang menjadi milik Indonesia. Bagian timur dari provinsi ini berbatasan langsung dengan Papua Nugini.


Pakaian Adat Papua


Masyarakat Papua terdiri dari beberapa suku bangsa. Beberapa suku bangsa yang mendiami wilayah papua, diantaranya ada Suku Asmat, Suku Dani, dan Suku Mee. Suku Asmat dan Suku Dani merupakan dua suku besar yang mendiami wilayah Papua dan Papua Barat. Kedua suku tersebut memiliki baju tradisional khasnya masing-masing.

Semua baju tradisional dari masing-masing suku menjadi pakaian adat Papua yang perlu kita lestarikan. Berikut ini beberapa pakaian adat Papua dari beberapa suku disana:

Baju Adat Suku Asmat, Papua

Laki-laki dan perempuan suku Asmat memiliki baju adat yang terlihat mirip. Perbedannya terletak pada wanitanya yang menggunakan penutup dada. Secara keseluruhan, baju yang mereka kenakan terbuat dari rumbai-rumbai daun sagu. Penutup kepala juga terbuat dari anyaman daunsagu yang berhiaskan bulu burung kasuari.

Burung Kasuari yang melambangkan Pulau Papua juga merupakan burung endemik khas pulau paling timur Indonesia ini. Sebagai burung endemik Papua tak heran bila suku-suku disana memakai bulu burung ini sebagai pakaian adat yang berhubungan dengan tradisi mereka.

Orang Asmat juga melengkapi penampilan mereka dengan berbagai aksesori. Ada hiasan hidung yang dikenakan oleh para pria sebagai lambang kejantanan. Lalu ada hiasan telinga yang terbuat dari bulu burung kasuari. Dimana anting ini digunakan saat berburu.

pakaian adat papua

Rok wanita yang terbuat dari rumbai daun sagu dihiasi oleh kulit kerang. Kalung yang juga terbuat dari kulit kerang serta taring babi dikenakan oleh pria dan wanita, dan kalung dari gigi anjing yang dikenakan oleh para pria.

Baju Adat  Suku Dani

Berbeda dengan Suku Asmat, suku dani membedakan pakaian adat mereka antara pria dan wanitanya. Para pria suku Dani mengenakan koteka, penutup kepala, hiasan hidung, serta kalung. Koteka sendiri merupakan pakaian yang ddigunakan untuk menutupi alat kelamin pria.

pakaian adat papua
image source: minews.id

Koteka memiliki arti pakaian. Bahannya terbuat dari labu air yang sudah tua. Isi labu air kemudian dikeluarkan lalu kulitnya dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah itu baru bisa dibentuk menjadi sebuh koteka atau holim (horim).

Bentuk koteka cukup beragam, koteka yang panjang dengan penuh hiasan biasanya dipakai saat upacara adat. Namun, seiring berkembangnya zaman koteka tidak lagi digunakan untuk pakaian sehari-hari dan bahkan hanya ditemui sebagai cenderamata khas Papua saja.

pakaian adat papua

Para wanita suku Dani memakai rok yang terbuat dari rumput atau serat pais. Rok ini sering disebut dengan Sali. Mereka juga mengenakan tas noken yang terbuat dari anyaman tali. Biasanya para wanita Dani, memakai noken dikepala mereka dengan cara mengaitkan tali tas ke dahi dan menyelempangkannya ke belakang punggung.

pakaian adat papua
image source: batasnegeri.com

Tas noken ini biasa mereka bawa kemana-mana untuk membawa barang-barang keperluan mereka. Noken tak hanya sebagai aksesoris pakaian adat saja, tapi memang sudah menjadi khas wanita Papua untuk membawa noken kemana-mana. Mereka membawa keperluan sehari-hari mereka didalam tas noken.

Baju Tradisional Suku Mee, Papua

Moge merupakan pakaian adat Papua untuk wanita Suku Mee. Moge terbuat dari kulit kayu yang dibuat dengan cara tradisional. Kulit kayu di lemaskan dengan cara dipukul-pukul. Setelah itu kulit kayu dibasahi atau dicuci dengan air lalu dijemur dibawah terik matahari.

Proses memukul-mukul kulit kayu dilakukan secara berulang-ulang hingga kulit kayu menjadi fleksibel. Biasanya proses memukul-mukul ini dilakukan di sungai sehingga langssung terbilas air. Setelah kering sehabis dijemur, barulah bahan kulit kayu ini bisa diolah.

pakaian adat papua
image source: jubi.co.id

Wanita suku Mee biasa memintal kemudian menganya atau membentuk kulit kayu menjadi sebuah rok. Baju tradisional ini mengandung makna yang penting bagi leluhur mereka. Sekarang ini, moge lebih sering digunakan pada saat pesta adat maupun saat melakukan tarian adat.

 

 

Keyword: Pakaian Adat Papua

Originally posted 2020-08-07 07:18:09.

Categories
Seni Budaya

Pakaian Adat Kalimantan Barat Lengkap Gambar dan Maknanya

Pakaian adat Kalimantan Barat lebih dikenal dengan nama king baba dan sapei sapaq serta king bibinge dan sapei inoq atau ta’a. Provinsi Kalimantan Barat umumnya dihuni oleh Suku Dayak, terutama Dayak Taman. Hal itulah yang membuat baju tradisional Dayak Taman menjadi pakaian adat dari daerah Kalimantan Barat.


Pakaian Adat Kalimantan Barat


Pada awalnya orang Dayak Taman mulai mengenal pakaian yang mereka sebut dengan king baba dan king bibinge yang juga dikenal dengan nama sapei sapaq besera kaboq dan ta’a. King baba merupakan pakaian tradisional untuk laki-laki sedangkan king bibinge untuk perempuan.

Kata king pada king baba dimaksudkan untuk sejenis cawat sedangkan baba berarti laki-laki. Kata king pada king bibinge memiliki arti yang hampir sama dengan pengertian rok, sedangkan bibinge berarti wanita.

pakaian adat kalimantan barat

Pakaian tersebut dulunya dibuat dari bahan kulit kayu, yakni dari kayu gantiingan dan kayu talong. Cara membuat kain serat kayu adalah dengan memukul-mukul kulit kayu di dalam air di atas kayu atau batu. Alat pemukulnya juga terbuat dari kayu yang biasanya berbentuk bulat.

Setelah dipukul-pukul kulit kayu yang keras lama kelamaan akan menjadi lunak dan lemah sehingga mudah dibentuk. Serat kayu yang sudah fleksibel bisa dilipat dan digulung sebagaimana kain biasa. Proses selanjutnya adalah mengeringkan serat kayu yang terlah dipukul ddibawah sinar matahari sampai benar-benar kering.

Kulit kayu yang sudah selesai diproses dinamakan kapua’ atau ampuro. Kapua’ atau ampuro yang berasal dari kayu gantingan berwarna putih,, sementara yang berasal dari kayu talong berwarna coklat tua. Kain yang berupa kapua’ atau ampuro ini kemudian dijadikan bahan pembuat pakaian adat mereka.

Baju Adat Dayak Taman

Orang Dayak Taman juga memiliki berbagai kesenian, ada seni tari, seni rupa dan seni anyam-anyaman. Pada seni anyaman termasuk juga seni menganyam pakaian dari manik-manik untuk pakaian adat, gelang manik, kalung manik, tas, tanggoi manik, dan sebagainya. Aksesoris dari manik-manik tersebut biasanya dipakai bersamaan dengan pakaian adat mereka.

pakaian adat kalimantan barat

Salah satu aksesori yang memperindah pakaian adat Kalimantan Barat adalah uleng. Uleng ini merupakan kalung yang terbuat dari manik-manik dan panjangnya teruntai sampai ke bawah dada.

Baju adat yang dikenakan oleh wanita dinamakan ta’a dan terdiri atas da’a atau ikat kepala yang terbuat dari pandan serta baju yang dinamakan sapei inoq. Tak lupa bawahannya, yakni king bibinge. Diseluruh permukaan pakaian adat Kalimantan Barat dihiasi dengan manik-manik.

Baju adat untuk pria dinamakan sapei sapaq yang berbentuk rompi dilengkapi dengan celana pendek menyerupai cawat yang disebut kaboq. Biasanya pakaian ini digunakan saat ada upacara adat maupun menyambut tamu agung.

Motif-motif yang menghiasi pakaian adat Dayak Taman biasanya berupa gambar tumbuh-tumbuhan dan hewan. Misalnya saja harimau dan burung enggang. Motif burung enggang dipakai oleh kaum bangsawan, sementara motof tumbuhan dipakai oleh rakyat biasa.

Kelengkapan Pakaian Adat dan Fungsinya

Kelengkapan lain pada baju adat tradisional Kalimanta barat, diantaranya ada indulu (tengkulas) semacam ikat kepala yang panjang kainnya 1,5 – 2 meter. Kambu, yang juga hiasa kepala, ada kambu dari manik-manik dan ada juga kambu pirak dengan bulu burung. Adapula salendang palangi, tanggul manik (semacam tameng yang dihiasi manik-manik). Tanggul semacam ini juga terkadang disebut dengan sarung.

pakaian adat kalimantan barat
photo source: gramho.com

Menurut orang Dayak Taman, semakin banyak suatu keluarga memiliki pakaian dan barang-barang yang sifatnya berharga, maka semakin tinggi pula status sosialnya. Naiknya status sosial yang dimaksud disini adalah seseorang semakin disegani dan dihormati oleh warga Dayak Taman lainnya.

Pakaian yang dianggap berharga dan dapat menaikkan status sosial pada masyarakat Dayak Taman, diantaranya: King manik, bulang manik, tanjung batabur, indulu batabur, kampo, ming batabur, king bidang, bulang bidang, bulang buri, baju burung, bulang ara, bulang malaka, bulang langke, tanjung kaen kampo, king tatak, indulu manik, indulu kampo, king kabo, dan baju dabal (jas).

Baca juga : pakaian adat bengkulu

 

Keyword: Pakaian Adat Kalimantan Barat 

Originally posted 2020-08-06 08:58:57.